"Eomma,apa airnya harus aku tambah lagi?"
"Tidak kah ini terlalu asin?"
"Eomma,jangan masukkan terlalu banyak gula."
"Eomma..."
"Eomma..."
Soojin terlihat begitu sibuk di dapur. Pagi ini dia membantu ibunya menyiapkan sarapan. Untuk pertama kalinya anak gadis dari keluarga Kim itu mau ikut turun ke dapur mengenakan apron dan membuat makanan.
Aneh memang. Tidak biasanya dia mau repot-repot membantu sang ibu menyiapkan makanan. Tapi kali ini dia tampaknya sangat bersemangat untuk memasak.
Alasan dari bersemangatnya Soojin hari ini adalah karena ia mengundang Hamin untuk sarapan bersama di rumahnya.
Iya,Hamin kekasihnya. Memangnya untuk siapa lagi Soojin memasak jika bukan untuk pujaan hatinya?
"Soojin-ah,pelan pelan. Nanti tanganmu bisa terluka." Ibunya menegur Soojin yang sedang memotong sayuran dengan gerakan yang cepat.
"Tidak bisa Eomma,masih banyak makanan yang harus di buat. Eomma,hati-hati ikannya gosong." Soojin malah mengingatkan agar ibunya tidak mengabaikan ikan yang sedang ia goreng.
"Ya! Kita hanya mengundang satu orang,kenapa kau memasak sangat banyak seperti ini. Apa kekasih mu sanggup menghabiskan semua ini?" Eomma Soojin mulai kesal dengan anaknya.
Mereka hanya mengundang satu orang tapi anak bungsunya sudah memasak lebih dari 10 macam masakan dan dia bilang masih banyak yang harus disiapkan?
Memangnya sebesar apa nafsu makan kekasihnya itu? Jika seperti ini,saat menikah nanti mereka pasti akan mengeluarkan banyak sekali uang dalam sebulan hanya untuk biaya makan mereka berdua.
"Ani,Hamin sebenarnya tidak banyak makan. Aku hanya ingin menyediakan banyak makanan agar aku tahu makanan apa saja yang dia sukai dari semua makanan yang bisa aku buat." Jawab Soojin sambil terus memotong sayuran.
"Pabo ya? Jika seperti itu kau bisa menghabiskan semua bahan makanan kita. Kau mau,tidak makan minggu depan jika semuanya kau masak sekarang?"
Soojin hanya diam. Dia tidak bermaksud begitu. Dia hanya ingin membuat kekasihnya senang dengan memakan masakan buatannya sendiri.
Setelah menyelesaikan semua masakan Soojin menata semuanya diatas meja makan dengan sangat rapi.
Piring,sendok,garpu dan peralatan makan lainnya ia tata dengan telaten seperti meja-meja makan di resto ternama. Soojin ingin sarapan kali ini sempurna. Ia tidak mau mengecewakan Hamin.
Meja makan sudah siap,barulah dia menghubungi Hamin agar pria itu segera datang kerumahnya. Tidak lama kemudian Hamin tiba sambil membawa sekuntum bunga sebagai hadiah untuk Soojin.
Sebelum mulai makan,Hamin sempat mengobrol dengan Ibu dan Ayah Soojin. Ya,sekedar memperkenalkan diri dan mencoba menjalin keakraban dengan calon mertua.
Ekhem,camer :v
Setelah itu barulah mereka memulai acara makan bersama. Tidak lupa juga Hoojin ikut bergabung di meja makan.
"Wah,Jinjja massine." Ujar Hamin setelah melahap sesuap galbi.
"Massiso? Putriku memang pintar memasak." Ayah Soojin menanggapi ucapan Hamin.
"Soojin-ie? Jeongmalyo? Wah,aku pikir gadis mungil itu tidak akan pernah meninggalkan sidik jarinya di dapur. Ini sungguh sebuah keajaiban." Hoojin tampak tidak percaya jika sangadiklah yang membuat semua makanan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Work For My Idol || NCT ot21 [END]
Fanfic[Tahap Revisi] Harus tinggal di negara orang lain dalam jangka waktu yang cukup lama itu merupakan hal yang sulit bagi seorang wanita karena ia harus mampu bertahan hidup dengan lingkungan yang tidak biasa. Itulah yang dialami gadis 21 tahun asal I...