Prologue

672 33 3
                                    

Happy reading





.






Jimin dan Hayoon tengah asik menonton di ruang keluarga, berdua, tanpa anak-anak mereka karena kedua bocah itu sudah terlelap. Kehadiran Jungkook yang tiba-tiba sempat membuat keduanya terkejut. Terkejut karena ruang santai yang letaknya jauh dari pintu - hingga mereka tak menyadari kehadiran pemuda itu, pula karena Jungkook datang tanpa mengucap apa pun dengan wajah yang merah padam dan sepasang alis yang menukik tajam.

"Di mana Jira?!" Tanyanya berteriak kesal. Sontak Jimin dan Hayoon duduk tegap.

"Kami tidak tahu." Jawab Hayoon apa adanya. Ada kerut samar di dahi ibu dua orang anak itu.

"Bukankah dia istrimu? Harusnya kau tahu di mana dia sekarang." Timpal Jimin.

"Jangan mengalihkan pembicaraan. Di mana istriku!" Erang Jungkook frustrasi.

Jimin menautkan kedua alisnya, memandang Jungkook aneh. "Kau pikir kami sedang bercanda? Jika kau tidak percaya cari saja sendiri. Periksa rumah ini." Jungkook berjalan melewati Hayoon dan Jimin. Memeriksa setiap ruangan yang ada di dalam rumah mewah ini.

"Aku serius, Hyung! Di mana kalian sembunyikan Jira!" Jungkook kembali setelah memeriksa setiap ruangan dan tak menemukan apa yang ia cari.

"Tolong tenang sedikit. Anak-anakku sedang tidur. Jika sampai anak-anakku terbangun karena kehadiranmu yang marah-marah tidak jelas begini, kupersilakan kau untuk keluar sekarang juga." Jungkook menyugar rambutnya seraya mengerang frustrasi. Lalu terduduk di atas sofa di belakang ia berdiri.

"Ada apa sebenarnya, Jung? Apa masalah kalian?" Tanya Hayoon lembut.

Jungkook menghela napas gusar, "ini semua salahku. Dia pergi karenaku." Lirihnya. Jungkook menatap Hayoon dengan mata berkabutnya yang memerah. "Apa dia baik-baik saja?" Tanyanya khawatir bercampur gelisah.

"Pasti. Dia pasti bisa melindungi dirinya sendiri. Dia pasti berada di tempat teraman saat ini." Ucap Hayoon, berharap Jungkook akan tenang dengan kalimat itu.

"Dia perempuan, Noona. Aku sangat takut hal buruk terjadi padanya." Bantah Jungkook gelisah. Ia usap wajahnya dengan gusar.

"Percaya padaku, percaya pada dirimu sendiri." Ucap Hayoon berusaha menenangkan Jungkook.

"Bagaimana jika Joshua membawanya?" Lirih Jungkook.

Dahi Hayoon mengerut, menatap Jungkook tak mengerti. "Memangnya apa masalah kalian?" Dan Jungkook mulai menceritakan apa yang telah membuat Jira pergi. Ia menyesal telah datang dan marah-marah tak jelas pada Jimin dan Hayoon hanya karena perasaan kalut dan gusar yang terlalu menguasai diri.



***





Hello, readersnim...
How's your day?
I hope you have a nice day ^^

Kali ini aku bawa cerita "Iridescent 2", lanjutan dari "Iridescent I". Sengaja dibikin dua part karena ceritanya kepanjangan. Ceritanya masih sama, masih fokus sama kehidupan rumah tangga Jimin & Jungkook dengan semua lika-likunya 😆
Supaya nggak bingung bacanya, silakan baca dulu Book I-nya 😊

Oh ya, kalo udah dibaca jangan lupa vote+komen+follow yaaa
Bebas kok mau komentarin apa aja di kolom komentar selagi sopan. Mau luapin emosi juga boleh. Spam juga gpp :)
Belajar menghargai karya seseorang yaa ^^

Thank you💜

Find me on Instagram :
-dilaindr
-strawbaby___

With love,
Dila

Iridescent [Book II] | Jeon Jungkook | FinishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang