Chapter 24

73 6 0
                                    


◇◇◇

"Apa yang harus aku lakukan agar orangtuamu bisa menerimaku, Oppa?" Tanya Sehyun terdengar putus asa begitu Yoongi kembali duduk di seberangnya sekembalinya lelaki itu dari balkon, guna menerima panggilan dari Seung Yoon.

"Eomma tidak menyinggung hubungan kita." Ucap Yoongi berbohong.

Sehyun tersenyum masam, sangat tahu bahwa Yoongi membohonginya. "Tidak perlu berbohong. Aku tak masalah."

"Memangnya aku terlihat sedang berbohong?"

"Jelas sekali." Yoongi agak terkejut mendengar jawaban Sehyun. Ya, dia memang sedang berbohong. Ibunya baru saja menghubunginya, mengatakan jika perempuan paruh baya itu akan mengunjungi Yoongi di Paris, tanpa adanya Sehyun bersama laki-laki itu. Namun Yoongi dengan jujurnya mengatakan jika Sehyun tinggal bersamanya, yang tentu saja memancing amarah sang ibu. Mereka sempat terlibat sedikit perdebatan tadi, dan Yoongi sudah berusaha keras menenangkan Seung Yoon. Sedikit berhasil, namun Yoongi tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya. "Jujur saja. Tak ada gunanya kau berbohong, Oppa. Kau jujur atau berbohong padaku tak akan mengubah keadaan." Yoongi sejujurnya juga tidak ingin membohongi kekasihnya. Tapi dia takut, jika dia selalu mengatakan masalah belum terselesaikan antara dia dan Seung Yoon, Sehyun akan berkata;

"Biarkan aku pergi."

"Andwae!" Tolak Yoongi mutlak, tegas dan tak terbantahkan.

"Aku tahu, Ibumu tak pernah menyetujui hubungan ini. Dan kita sudah terlalu jauh. Sebelum apa yang tidak pernah keluargamu inginkan terjadi, lepaskan aku." Dengan cepat Yoongi genggam jemari Sehyun yang terletak di atas meja, seolah perempuan itu benar-benar akan pergi detik ini juga, dan dia tak akan membiarkan.

"Tidak. Apa pun yang terjadi, aku tidak akan melepasmu. Kau milikku." Sehyun mendesah pelan. Sejak pertama kali ia berkata jika dia ingin pergi dari hidup Yoongi, Yoongi bersikap sangat posesif padanya. Tak segan-segan memakai jasa bodyguard untuk mengkawal Sehyun, menemani Sehyun kemana pun ia pergi tanpa dirinya. Itu sebabnya mengapa Sehyun selalu memohon pada Yoongi agar laki-laki itu melepasnya. Jika tidak, mungkin sudah dari jauh-jauh hari perempuan itu meninggalkan segala kemewahan dan kasih sayang berlimpah yang Yoongi beri padanya.

"Neon nae kkeoya." Ucap Yoongi penuh penegasan. "Apa yang sudah menjadi milikku tetap menjadi milikku, tak akan kulepas jika aku tidak menginginkannya." Yoongi menatap tajam kedua manik hitam Sehyun, menegaskan pada perempuan itu jika dia miliknya, dan tak akan bisa pergi darinya. Yoongi tak peduli jika Sehyun merasa risih dengan sikap berlebihannya. Yoongi hanya tidak ingin Sehyun meninggalkannya, itu saja. Dia tidak mau ditinggalkan untuk yang kedua kalinya.

"Oppa, jangan menentang orangtuamu."

"Mereka hanya belum mengerti, jika kau lah kebahagiaanku. Mereka hanya belum tahu, Sehyun-ah. Beri mereka waktu untuk tahu jika aku hanya menginginkanmu."

"Hubungan kita sudah terlalu jauh. Hubungan ini fatal, Oppa. Aku tidak mau hal buruk terjadi, dan orangtuamu akan semakin membenciku."

"Apa yang aku lakukan akan aku pertanggungjawabkan. Apa pun yang terjadi terhadapmu, kau tak akan menanggungnya sendiri."

"Mereka membenciku."

"Mereka hanya butuh waktu, Sehyun-ah. Dan aku mohon... beri mereka waktu. Percaya padaku." Sehyun selalu ingin pergi tiap kali dia teringat betapa hinanya ia dan keluarganya, betapa tak pantasnya ia untuk Yoongi. Tapi dia tak akan bisa pergi. Yoongi sudah memberinya beribu kenyamanan yang tak akan pernah bisa digantikan. Sehyun tak akan bisa jauh dari Yoongi. Dia juga terlalu mencintai laki-laki itu. Tapi situasi dan kondisi agaknya tak mengizinkan mereka bersama. Dan Sehyun, siap untuk kalah dan mengalah jika seandainya Seung Yoon datang bersama perempuan yang lebih pantas darinya untuk bersanding dengan Yoongi. Karena dia sadar, dirinya jauh dari apa yang ibu Yoongi inginkan.

Iridescent [Book II] | Jeon Jungkook | FinishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang