Chapter 6

132 11 3
                                    


Happy reading

☆☆☆

.

.

.

"Jung, kau tahu, aku benar-benar gugup saat ini." Jira menangkup kedua tangan di atas dada. Menyentuh jantungnya yang berdegup kencang dari luar.

Jungkook mengusap pipi Jira seraya mengulas senyum lembut. "Ini urusanku, mengapa jadi kau yang gugup?" Gumamnya seraya tersenyum jenaka.

Jira menggigit bibir bawahnya sejenak. Lalu menggenggam tangan Jungkook yang masih mengusap pipinya. Ruang rapat masih sepi. Hanya mereka berdua yang mengisi. Itu sebabnya mereka leluasa melakukan apa saja di sini. Termasuk beromantis ria. "Aku..." Jira menghela napas kecil, "bukan aku meragukanmu, Jung. Tapi aku hanya takut kalau ini akan... gagal." Suara Jira memelan di kalimat akhir.

"Jangan khawatir. Semuanya sudah kuatur sedemikian rupa dengan Soon Young dan Na Hee. Berbulan-bulan lamanya kami mempersiapkan ini semua, mustahil tidak berhasil." Jungkook tak bermaksud sombong, ia hanya merasa yakin bahwa rencana yang telah ia susun matang itu tak mungkin gagal. Semuanya sudah dipersiapkan seapik mungkin.

Jira tersenyum lembut, "dangyeonhaji. Suamiku ini 'kan hebat." Pujinya seraya mengusap pipi Jungkook, lalu mencium pipi itu sekilas. Membuat Jungkook memulas senyum lebar lantas memeluk singkat sang istri.

"Sajangnim, perwakilan dari Hong Enterprises sudah datang." Beritahu Na Hee.

Jungkook mengangguk mantap. "Siapkan semuanya. Rapat akan segera dimulai."

"Ne, Sajangnim." Na Hee menutup pintu lalu keluar dari ruang rapat. Jira dan Jungkook berdiri, bersiap menyambut petinggi yang akan mengikuti rapat.

"Kau harus terlihat tampan." Ucap Jira seraya merapikan dasi navy yang melilit di leher Jungkook. "Kau pasti akan berhasil." Kemudian beralih merapikan surai hitam Jungkook yang sudah diberi pomade.

"Tentu." Jungkook sedikit membungkuk, mengusap perut Jira yang sudah membesar, lalu menciumnya. "Kita akan menang, Aegi-ya." Ucapnya pada bayinya di dalam perut sang istri yang kini berusia enam bulan.

"Silakan masuk," suara sambutan dari Na Hee saat perempuan itu membuka pintu ruang rapat membuat Jira dan Jungkook membungkuk menyambut dua orang lelaki asal Amerika berperawakan tinggi - Johnny Suh dan Vernon Chwe - perwakilan dari Hong Enterprises.

"Semua sudah lengkap?" Bisik Jungkook pada Na Hee. Gadis itu mengangguk. "Geurae, rapat akan segera kumulai." Jungkook mulai membuka sesi rapat.

Kurang lebih dua jam lamanya mereka merundingkan banyak hal, dan akhirnya kesepakatan didapat. Sekali lagi Jungkook mengajukan tanya, dan anggukan mantap dari Johnny dan Vernon membuat Jungkook dengan lantangnya berucap;

"Baiklah, mulai hari ini, JFam Group resmi memutuskan kerjasama dengan Hong Enterprises." Tepuk tangan dari staf JFam Group terdengar riuh, pertanda kemenangan telah dalam genggaman. Bahkan Johnny dan Vernon turut pula bertepuk tangan mengapresiasi. Beberapa petinggi JFam Group yang bingung dengan pemutusan kerjasama ini hanya bisa diam menanti penjelasan mendetail dari sang presdir di waktu lain. Jira yang tak mau kalah ikut memberi tepukan paling kuat. Ia yang meminta pada Jungkook agar diizinkan mengikuti rapat. Ia hanya ingin melihat kemenangan Jungkook. Dari kursinya Jungkook tersenyum manis padanya. Perjuangannya berbulan-bulan untuk mendapatkan kesepakatan ini akhirnya terealisasi jua. Jira yang duduk di meja paling ujung berdiri, memberi flying kiss pada Jungkook sembari mengedipkan sebelah mata. Membuat Jungkook tertawa kecil melihatnya. Ini kemenangan pertama Jungkook yang telah ia raih. Kemenangan keduanya hanya tinggal menunggu kehadiran putrinya yang tiga bulan lagi akan melihat dirinya dan Jira.

Iridescent [Book II] | Jeon Jungkook | FinishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang