Chapter 11

170 17 5
                                    


Happy reading

☆☆☆

.

.

.

Dengan senyum tulusnya, Jira membuka pintu mobil untuk sang suami. Ia membungkuk membopong tubuh Jungkook. "Aku bisa sendiri." Jungkook lamat-lamat keluar dari mobil. Hingga dia tidak sabaran, dan keluar seperti biasanya.

"Pelan-pelan, Jung!" Peringat Jira yang dengan sigap merangkul pinggang Jungkook. Yoojung tersenyum geli melihatnya.

"Dia sudah kembali seperti semula, Ji. Jungkook sudah sembuh. Jangan khawatir." Ya, selama beberapa bulan ini, ibu mertua atau terkadang ibunya-lah yang menemani Jira membawa Jungkook ke Amerika untuk melakukan terapi seperti anjuran Dokter Kim.

"Ayo."

"Biarkan Jungkook berjalan sendiri."

"Tapi, Eommonim," Jira tak lantas melanjutkan ucapannya saat ia mengejar Jungkook yang sudah cukup jauh berjalan di depannya. Ini untuk yang terakhir kali Jungkook berkunjung ke rumah sakit ini. Sekadar untuk melakukan check up yang terakhir. Yoojung terkekeh kecil melihat Jira berlari dan mengomeli Jungkook saat gadis itu telah berdiri di samping putranya. Lalu Jira melingkarkan tangannya di pinggang Jungkook, masih berusaha membantu Jungkook untuk berdiri seimbang kendati pemuda itu sendiri nyatanya sudah bisa berdiri tegap.

"Kau sudah kembali seperti dulu." Yoojung memeluk Jungkook yang dibalas oleh sang anak dengan erat. Terapi terakhir mereka telah selesai, dan Jungkook dinyatakan sembuh total. "Eomma bersyukur tidak ada yang rusak atau cacat darimu, Nak. Eomma sangat bersyukur." Lega Yoojung dengan suara yang terdengar parau. Pandangan Jira mulai memburam. Jika dibandingkan dengan ibu mertuanya, dia jauh lebih bersyukur. Andai saja Jungkook mengalami kecacatan seumur hidup, dia bersumpah akan membenci dirinya seumur hidup, atau mungkin merusak dirinya sendiri agar terlihat sama dengan Jungkook.

Jungkook tersenyum dan menepuk-nepuk pelan punggung sang ibu. "Gwaenchana, Eomma. Semuanya sudah baik-baik saja." Yoojung menjauhkan diri. Ia hapus air matanya yang tak sadar telah menetes. Jira pun terburu-buru menghapus air mata dan tersenyum saat Jungkook menangkap dirinya sedang menangis. Mereka sudah selesai melakukan pemeriksaan dan Jungkook dinyatakan sembuh total, sepenuhnya sudah bisa beraktivitas seperti biasa, dan sepenuhnya normal, kembali seperti sedia kala. Tak ada lagi alat bantu yang belakangan ini ia gunakan untuk beraktivitas. Dia sudah bersama tubuhnya yang dulu. Jahitan di tubuhnya sudah dibuka, luka-luka lebam itu pun telah hilang tanpa bekas.

"Semua sudah kembali seperti dulu lagi. Jadi... kapan kalian akan memberi Eomma cucu?" Tanya Yoojung yang menatap intens Jira dan Jungkook. Jira menunduk dalam, semburat merah memenuhi pipinya yang sedikit berisi. Sedang Jungkook hanya mampu menggaruk tengkuk yang tak gatal. "Eomma menunggu! Segera!" Ancam Yoojung mutlak.

"Akan kami usahakan." Gumaman Jira berhasil menarik atensi suami dan ibu mertuanya. Jungkook menoleh cepat pada Jira dengan bola mata yang nyaris keluar dari sarangnya. Sementara Yoojung yang sudah berdiri membelakangi mereka tersenyum menang. Jira mengangkat kepala dan tersenyum lebar pada sang suami.

"Kajja." Ajaknya seraya melingkarkan tangan di lengan Jungkook. Jungkook tersenyum lebar dan berjalan menyusul Yoojung yang sudah jauh menuju mobil. Saatnya mereka pulang ke hotel untuk bersiap-siap kembali ke Busan.

.

.

.

"Um, Eonni..." panggil Jira dengan nada ragu.

Iridescent [Book II] | Jeon Jungkook | FinishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang