Ekstra part 3

2.3K 156 21
                                    

___________

1 tangkai bunga krisan mewakili pernyataan cinta yang berarti cinta satu-satunya hanya ada antara sang pemberi dan penerima bunga. Sedangkan 12 tangkai krisan melambangkan penyatuan dua hati.

___________

Langit masih gelap diluar sana, namun seseorang disebelahnya sudah menghilang. Xiang Fei menyingkap selimut yang menutupi nya rapat.

Semalam ia benar-benar tertidur lelap, hal yang tidak pernah dirasakan nya kembali sejak kehidupan lalu. Setelah ia sampai dikediaman keluarga Jendral, segera ia mendapat perlakuan hangat dari mereka.

Selama ini Xiang Fei tidak pernah bertemu dengan mereka karena dikehidupan pertama, kedua orangtua itu tiba-tiba menghilang. Pergi negeri Hanzi ketika mengetahui kematian putra tunggal mereka.

Tok..

Suara ketukan samar terdengar, disusul dengan suara lembut. "Putri apakah anda sudah bangun?"

Xiang Fei buru-buru memperbaiki dirinya, ia mengambil jubah nya untuk menutupi pakaian tidur nya yang berantakan. "Iya Bu." Sahut nya berniat membuka pintu, namun Nyonya Yu telah lebih membuka nya dengan membawa nampan besar.

"Putri apakah anda merasa nyaman?"

"Anda tidak perlu memanggil saya putri, anda-"

Nyonya Yu memandang Xiang Fei dengan lembut, menantu nya ini memiliki temprament yang halus. Cukup menghibur nya yang kesepian dikediaman yang hampir seluruh populasi nya adalah laki-laki.

"Jadi, apa ada sesuatu yang membuatmu tidak merasa nyaman nak?" Tanya Nyonya Yu mengusap kepala Xiang Fei seperti seorang ibu pada umum nya. Xiang Fei tertegun ia baru menyadari jika ibu dan anak memiliki kebiasaan yang sama untuk mengelus kepala nya.

"Aku baik-baik saja Ibu." Suara Xiang Fei terdengar lirih saat mengucapkan kata Ibu.

"Ah betapa menggemaskan nya menantuku ini, tidak sia-sia putraku pergi bertahun-tahun jika membawa pulang istri secantik ini." Tabiat asli Nyonya Yu mulai terlihat ketika ia mulai memeluk tubuh Xiang Fei dengan gemas. "Jangan kaku memanggilku Ibu nak, kediaman kami selalu terbuka untukmu karena kau telah menjadi bagian dari keluarga ini."

Xiang Fei mengangguk, sebenarnya ia masih belum terbiasa. Tadi malam ketika mereka sampai Nyonya Yu telah lebih dulu menarik Xiang Fei masuk. Ia bahkan tidak sempat memberikan salam karena sikap mertua nya yang terlalu hangat. Ayah mertua nya juga langsung mendorong mereka untuk beristirahat.

"Ah benar, sejak kau sampai disini kita belum pernah berbicara ya." Nyonya Yu mengulurkan gelas yang diterima oleh Xiang Fei. Wanita paruh baya itu duduk di kursi sambil mengaduk bubur. "Aku membuatkanmu bubur untuk sarapan, ini berisi buah apel dan manisan kering kuharap kau menyukainya."

Xiang Fei mau tak mau membuka mulutnya ketika Ibu mertua nya menyuapkan bubur itu.

"Anakku adalah lelaki yang baik, ibu percaya dia tidak akan menyakitimu. Jika dia berani membuatmu meneteskan air mata setetes saja, katakan padaku biar aku yang menghukum nya." Nyonya Yu berbicara sambil menyuapi Xiang Fei, kata-kata nya mengalir dengan tenang. "Aku berbicara seperti ini bukan karena kau seorang putri, tapi karena kau sekarang adalah anakku juga Xiang Fei."

Empress Xiang FeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang