______________________
Bukankah ini lucu? Dia yang mengingkari janji tapi aku yang menelan rasa bersalah disini.
-Empress Xiang Fei-
______________________
Malam itu Xiang Fei memutar-mutar cincin giok dijemarinya melihat kearah langit dimana bintang-bintang berpijar dengan redup. Ada dua bintang terlihat lebih terang dari bintang disekitarnya.
"Apa yang putri lakukan disini?" tanya dayang An saat melihat lilin dikamar Xiang Fei masih menyala. Ketika ia masuk ia melihat sang Putri tengah duduk di jendela memperhatikan langit malam dengan tatapan kosong.
Xiang fei tak menjawab, mengangkat telunjuk nya untuk menunjuk kedua bintang yang sedari tadi diperhatikan nya. "Dua bintang itu. Ibuku bilang jika orang yang telah tiada akan menjadi bintang yang paling terang diantara kegelapan. Jadi dua bintang itu adalah ibuku dan Jenderal Guan Yu kan? Mereka bersinar sangat terang." Tanya Xiang Fei dengan nada biasa meski sarat dengan kesakitan. Rambut nya terurai bebas, untuk kedua kalinya ia mengenakan pakaian berkabung.
"Putri. Yang pergi belum tentu benar-benar pergi, bisa jadi mereka seperti yang Putri katakan. Menjadi bintang."
"Apa guna nya? aku tidak bisa melihat mereka lagi, memeluk atau bahkan berbincang." Keluh Xiang Fei, ia mengalihkan pandangan kearah pantulan bulan pada permukaan kolam. "Ia teringat bagaimana dulu Jendral Guan Yu datang dan menghiburnya, tetapi pria beraroma daun teh itu tidak akan pernah ada lagi untuk nya.
Dayang An berdiri dibelakang Xiang Fei menepuk lembut punggung ringkih dari seorang gadis yang untuk kedua kalinya mengalami patah hati. Patah hati karena kehilangan dua orang yang dicintainya dengan cara tragis.
_____
Obrolan semalam masih terngiang ditelinga Xiang Fei, jika mereka yang mati menjadi bintang maka miliyaran benda langit itu adalah orang mati.
Kali ini Xiang Fei keluar dari istana tanpa mengatakan apapun pagi-pagi sekali ia telah terbangun dan keluar dari dinding istana. Xiang Fei berniat pergi ke padang rumput dimana tempat itu adalah saksi bisu kebersamaan mereka.
Xiang fei mengetatkan lapisan jubah nya ketika udara dingin menusuk kulit, Xiang Fei tersenyum saat sampai disana kunang-kunang masih berterbangan karna suasana yang masih gelap.
SRUK!
Xiang Fei berjengit mendengar suara debaman itu, jika mengikuti logika Xiang Fei harus segera pergi dari sana tapi rasa penasaran mengalahkan segalanya. Perlahan Xiang Fei masuk kedalam hutan tiba-tiba seklompok prajurit menghadang nya.
"A-apa ini?" tanya Xiang Fei yang masih terkejut karna kemunculan mereka yang tiba-tiba.
"Kenapa seorang gadis berada di hutan pada waktu dini hari?" tanya seorang prajurit mencecar Xiang Fei dengan pertanyaan.
"...." Xiang Fei tak tahu harus menjawab apa semuanya terjadi tiba-tiba, melewati tubuh orang-orang dihadapannya Xiang Fei melihat seorang pria yang terluka, terdapat luka sayatan pedang di dada nya, kedua mata Xiang Fei membola.
"Apa kau mata-mata yang dikirim untuk membunuh Jendral kami?!"
Jendral? Ulang Xiang Fei dalam hati mungkinkah saat itu Jendral Guan Yu mengalami hak serupa seperti ini tapi tak ada yang bisa menolong nya. Seperti pria yang sulit bernafas itu apa Jendral Guan Yu juga seperti itu saat menulis surat terakhir untuknya. Tidak tahan dan tak peduli apa yang terjadi selanjutnya Xiang Fei mendorong orang-orang dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress Xiang Fei
RomanceTerdapat sebuah kisah tentang seorang gadis muda yang kelak akan menjadi seseorang yang paling berkuasa di seluruh daratan china. Gadis itu adalah putri Xiang Fei yang terkenal akan sifat lemah lembut, dan sopan santun nya. Kecantikan, kepintaran se...