51

5.7K 433 88
                                    

Disarankan memutar lagu di mulmed:)

_______

Kau sering berjanji akan terus menjagaku pada kenyataan nya itu semua hanya sebuah janji karena saat ini aku mati ditanganmu.

-Empress Xiang Fei-

_______

Langit terlihat gelap saat prosesi hukuman mati Permaisuri Xiang fei akan berlangsung.

Sang Permaisuri di hukum karena di duga terlibat dengan percobaan pembunuhan terhadap Kaisar Guang Xi, Suaminya sendiri dengan racun saat jamuan makan malam.

Permaisuri Xiang Fei terlihat tenang saat bersimpuh di depan kediaman Kaisar Guang Xi dengan balutan hanfu putih polos yang melekat di tubuh nya.

Sang pelayan setia Xiang fei sejak pertama kali kaki nya menginjak kerajaan Himeji, mendekat sembari membawa sebuah nampan berisi semangkuk racun. Dayang Fan terisak-isak sangat enggan meletakan mangkuk bersisi racun itu pada tuan nya yang kini tersenyum tipis menenangkan. Dayang Fan sangat yakin jika tuan nya tidak mungkin meracuni Kaisar Guang Xi.

Saat sebuah genderang dibunyikan tanda jika prosesi telah di mulai Jendral Liqin membacakan hukuman terhadap Permaisuri Xiang fei dengan suara yang nyaris serak dan bergetar. Jendral Liqin telah menganggap Xiang Fei adalah adik perempuan nya yang manis bahkan Jendral Liqin adalah orang terdepan yang menentang hukuman terhadap Xiang Fei dan menyampaikan jika hal itu adalah propoganda untuk menjatuhkan posisi Xiang Fei sebagai Permaisuri. Namun saat keputusan telah keluar Jendral Liqin tak bisa melakukan apapun untuk menolong Xiang Fei.

"Permaisuri Xiang Fei Ratu dari kerjaan Himeji terbukti telah melakukan percobaan pembunuhan terhadap Kaisar Guang Xi dengan ini, Permaisuri Xiang Fei dianugerahi hukuman mati dengan meminum racun." Jendral Liqin berdeham untuk menahan perasaan sedih nya terlebih saat Xiang Fei menatap nya dengan senyum penuh terimakasih.

Selesai dekrit dibacakan Xiang Fei bangkit dari posisi bersimpuh nya untuk melakukan penghormatan terakhir pada Kaisar Guang Xi yang sedari tadi terus saja menatap nya dari lantai 2 kediaman nya.

"Terimakasih karena pernah menjadi suami yang baik untukku." ucap Xiang Fei getir diantara penghormatan nya.

Selesai melakukan penghormatan Xiang Fei mundur selangkah lalu berbalik ke arah Jendral Liqin dan Dayang Fan yang kini telah menangis histeris.

"Terimakasih karena telah membelaku atas kesalahan yang tidak pernah kulakukan." Ucap Xiang Fei penuh terimakasih pada Jendral Liqin dan para hamba sahaya nya yang langsung membungkuk berulang kali hingga kening mereka menyentuh tanah.

Xiang Fei kembali bersimpuh dan mengangkat mangkuk itu ke bibirnya. Cairan hitam yang pahit itu terasa memenuhi tenggorokan nya lalu perasaan sesak luar biasa seakan mencekik saluran pernafasan Xiang Fei. Mangkuk yang di genggaman nya terjatuh dan menumpahkan sebagian isinya.

Xiang Fei menatap ke arah kaisar Guang Xi yang telah turun dan berada di atas tangga teratas menatap nya dengan wajah putus asa.

Diantara deru nafas yang memulai memendek Xiang Fei terbatuk dan langsung memuntahkan darah segar dari mulut nya.

Kaisar Guang Xi akhirnya berlari kearah permaisuri nya. Lalu menarik tubuh mungil itu kedalam pelukan nya dan di saat yang sama muncul Penasehat Liu bersama seorang pria yakni kepala kasim Shin yang di bawa dengan keadaan babak belur oleh kasim lain.

"Yang mulia! bukan Permaisuri Xiang Fei yang mencoba membunuh anda tapi kepala kasim serta ..." Penasehat Liu terpaku pada apa yang dilihat nya. "Yang mulia anda.." Penasehat Liu jatuh terduduk tanpa sanggup menyelesaikan perkataan nya.

Mendengar apa yang dikatakan Penasehat Liu, Xiang Fei menatap kedalam mata kaisar Guang Xi lalu tersenyum manis.

"Kau dengar itu suamiku..
Bukan aku yang melakukan itu." kembali Xiang Fei memuntahkan darah setiap kali ia berusaha bicara. "Jika aku bisa, aku tidak ingin mengenalmu atau bertemu lagi denganmu di kehidupan selanjutnya." Ucap Xiang Fei bersama dengan helai terakhir nafasnya.

Kaisar Guang Xi yang masih terguncang oleh perkataan Penasehat Liu dan permaisuri nya Xiang Fei akhirnya tersadar saat tubuh Xiang Fei terjatuh di pangkuan nya.

"Xian Fei ... Bangun..! Kau harus bangun..!!! Kau tidak boleh pergi meninggalkan aku dengan penyesalan ini Xiang Fei." Raungan penyesalan kaisar Guang Xi tersamarkan dengan hujan yang tiba-tiba turun dengan deras nya.

Sementara para hamba sahaya Xiang Fei meraung penuh duka tidak ingin di tinggalkan oleh tuannya, dayang Fan dan para hamba sahaya lain memilih untuk mengakhiri hidup nya dengan menusuk diri mereka dengan sebilah pisau yang telah dibaluri dengan racun yang sama.

Hari itu menjadi hari paling berdarah dalam sejarah kerajaan Himeji. Tepat setelah kematian permaisuri Xiang Fei para hamba sahaya dan orang-orang yang selama ini di tolong oleh nya, langsung mengakhiri hidup mereka membuat tanah kerajaan Himeji itu basah dengan darah dan hujan yang menyebar kemana-kemana. Tak terhitung berapa rakyat dan mentri yang juga ikut mengakhiri hidup mereka.

 Tak terhitung berapa rakyat dan mentri yang juga ikut mengakhiri hidup mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Empress Xiang FeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang