5

6.7K 546 30
                                    

Umurnya baru 16 tahun tapi tatapan mata itu terlalu tegar seperti seseorang yang telah melalui pahit manis nya kehidupan.

Xiang fei menghabiskan waktu dengan berbaring di padang rumput yang berada di paviliun nya. Ia baru saja dari pelajaran rumah tangga dan keanggunan, pelajaran khusus wanita yang menurutnya sia-sia.

"Siapa yang peduli dengan cara berjalan dan menyeduh teh? Bahkan bernafas saja harus dilakukan dengan anggun." gerutu Xiang Fei yang mengalami kebosanan luar biasa.

"Tentu saja semua itu untuk ibu mertua anda putri." Dayang An datang dengan spoci teh hangat.

"Bibi aku tak akan menikah hingga kau mau menerima lamaran tabib Zhou." Balas Xiang Fei dengan senyum geli melihat kedua pipi bibi nya yang memerah.

"Darimana putri tahu?"

Xiang fei tertawa. "Anggap saja jika aku yang mengatur lamaran itu untuk bibi."

Wajah dayang An mendung. Pernah terpikir untuk menikah dengan tabib Zhou tapi jika ia melakukan nya, maka ia tidak bisa lagi merawat junjungan nya dengan penuh kasih. Dayang An masih tidak bisa mempercayakan nona nya pada sembarang pelayan yang dipilih acak oleh Xiang Fei untuk menggantikannya.

"Saya akan tetap melayani nona seumur hidup." ujar dayang An keukuh pada pendirian nya.

Menghela nafas, Xiang Fei merangkum wajah pelayan yang telah dianggapnya sebagai ibu keduanya. "Bibi kau telah melayaniku seumur hidupmu, diusia mudamu kau habiskan dengan merawatku. Kini waktumu untuk menjalani hidupmu bibi, kejarlah kebahagiaanmu." ujar Xiang Fei lembut, bukan maksudnya mengusir dayang An dari sisi nya bagaimanapun seumur hidupnya dihabiskan dengan bibinya ini. Tapi Xiang Fei tahu jauh di hati terdalam dayang An menginginkan untuk menikah dan hidup bersama tabib Zhou. "Umurku telah 16 tahun bibi, Ayah telah mengatur pernikahanku dengan kerajaan sebrang."

Perkataan Xiang Fei sukses membuat dayang An menangis, "dimataku kau tetap Xiang fei kecilku."

Xiang Fei mengangguk, "Jadi bibi akan menerima lamaran tabib Zhou?" tanya nya meminta kepastian.

...

Setelahnya dayang An menerima lamaran tabib Zhou dan mereka menikah setelahnya.

Xiang fei masih mengingat bagaimana histeris nya dayang An saat memeluknya, bahkan hampir akan terjadi pembatalan pernikahan saat dayang An mengetahui jika kondisi Xiang Fei sedang tidak sehat.

Tapi Xiang Fei meyakinkan bibi nya dengan lembut baru dayang An mau melepaskan pelukan nya, dan pergi dengan berat hati meninggalkan nya.

Kini dayang An tinggal diluar kerajaan Hanzi bersama tabib Zhou, memang itu peraturan yang diberlakukan jika ada dayang atau pekerja kerajaan yang menikah.

"Sepi sekali tanpa bibi." keluh Xiang fei yang beberapa bulan ini tinggal di paviliun Lotus tanpa kehadiran dayang An.

Seorang gadis yang muda berpakaian dayang mendengarkan keluhan Xiang Fei sejak beberapa jam lalu, dan menawarkan sesuatu untuk menghilangkan kebosanan nya.

"Apakah putri ingin dipijat?" Tanya nya.

"Tidak perlu dayang Shan." tolak Xiang Fei pada dayang baru nya, "Dayang Shan arti namamu adalah pegunungan kan?"

"Benar nona." Dayang itu mengangguk membenarkan.

Xiang fei melihat fisik dayang Shan yang sebenarnya seumuran dengan nya. "Kau pernah manaiki gunung?"

Dayang Shan mengangguk kikuk, mendapat pertanyaan dari junjungan nya. "Dulu saya tinggal di gunung sebelum akhirnya memasuki istana untuk berkerja pada anda Putri."

Empress Xiang FeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang