9

4.3K 370 20
                                    

___________________

Bagaimana caraku melepaskanmu disaat hanya kaulah satu-satunya alasan  mengapa aku masih berada disini dan menunggu?

-Xiang Fei-

___________________

Pagi ini semua prajurit yang ditugaskan Kaisar untuk berperang telah bersiap, beberapa dari mereka memberikan salam perpisahan pada keluarga masing-masing jikalau mereka tidak kembali hidup-hidup. Dalam perang semua bisa terjadi tak ada yang bisa menduga-duga tentang masa depan. Suasana haru itu juga terasa oleh Xiang Fei yang melepaskan kepergian tunangan nya.

Jendral Guan Yu berdiri di samping kuda nya sementara Xiang Fei berdiri di depan nya membawakan perbekalan yang ia siapkan sejak dini hari. "Berjanjilah untuk kembali dengan selamat Jendral."

"Aku tak berani berjanji tapi aku akan berusaha." kata Jendral Guan Yu, "anda juga harus berjanji untuk terus tersenyum apapun yang terjadi."

Hanya itu, tak ada percakapan romantis maupun air mata hanya obrolan biasa seolah-olah maut tak ada dihadapan mereka. Xiang Fei telah berjanji untuk melepaskan semua dengan senyuman, tadi malam ia telah menangis sepuas di dalam pelukan Jendral Guang Yu.

Xiang Fei hanya memasrahkan hidup nya pada takdir, ia hanya cukup percaya dan terus menunggu kepulangan tunangan nya.

"Pergilah, hati-hati." kata Xiang Fei saat Jendral Guan Yu naik keatas kudanya.

"Kemari sebentar." panggil Jendral Guan Yu membuat Xiang Fei mendekat seketika Jendral Guan Yu menunduk dan langsung mengecup pelipis Xiang Fei seringan kapas, setelahnya malah Jendral Guan Yu yang merona malu.

para perajurit yang melihat romansa itu memalingkan wajah, beberapa dari mereka berseru heboh menghapus suasana suram menjadi lebih ramai, menyerukan kalimat godaan yang membuat sepasang tunangan itu makin merona malu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

para perajurit yang melihat romansa itu memalingkan wajah, beberapa dari mereka berseru heboh menghapus suasana suram menjadi lebih ramai, menyerukan kalimat godaan yang membuat sepasang tunangan itu makin merona malu.

Jendral Guan Yu mengangkat sebelah tangan nya tinggi tanda agar mereka diam. "Aku pergi, selamat tinggal."

Xiang Fei menggeleng ia tidak setuju dan mengoreksi kata-kata nya menjadi. "Sampai jumpa."

....

Setelah keberangkatan para prajurit yang dipimpin oleh Jendral Guan Yu, Xiang Fei menjalani hari nya dengan biasa. disaat-saat tertentu ia akan mengirimkan surat pada tunangan nya, menceritakan tentang hari nya lalu beberapa hari kemudian seekor merpati datang membawa surat balasan dari Jenderal Guan Yu.

Xiang Fei membaca surat itu sesekali ia mengulum senyum saat barisan kata itu benar-benar menggambarkan sosok Jendral Guan Yu yang kaku dan terkedang cendrung dingin.

selesai membacanya Xiang Fei melipat kembali surat itu dan meletakan nya kedalam kotak kayu dimana ia menyimpan surat yang dikirm Jendral Guan Yu, Xiang Fei menuliskan balasan setelahnya ia melipatnya kecil dan memasukan nya ketabung kecil yang diikatkan di kaki burung elang.

Empress Xiang FeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang