47

2.2K 256 17
                                    

Selanjutnya Xiang Fei dibawa kembali ke kekaisaran Himeji, sorot mata nya dingin. Choi Nam serta anak-anak yang lain bersembunyi atas perintah dari Xiang Fei.

Kereta yang membawanya bergerak dengan cepat. Sejauh ini ia masih diperlakukan seperti Permaisuri, kereta nya berisi selimut dan makanan-makanan kecil. Seolah-olah menjaga kenyamanannya.

Dayang Fan duduk dengan diam, mungkin saja dia shok melihat penampakan mayat kasim tersebut. Bagaimana pun mereka telah menjadi sebuah keluarga setelah hidup sekian lama untuk merawat keluarga kerajaan.
Melihat itu Xiang Fei menjadi lebih merasa bersalah.

Xiang Fei berdecih ingatan tentang penjara lembab itu membuat nya muak, terlalu muak hanya untuk mengingat jika ia kembali ke tempat itu. Guang Xi tahu kelemahan nya, ia tahu bertapa Xiang Fei melindungi hamba sahaya dan rakyatnya. Menjadikan itu sebagai ancaman untuknya.

Entah sudah berapa lama waktu berlalu kereta mereka telah sampai di gerbang, seperti nya kedatangan nya disembunyikan karena tidak ada keributan yang menyambutnya.

"Nyonya hati-hati." Kata Dayang Fan membantu Xiang Fei turun.

Mereka dibawa melalui gerbang samping, melewati lorong sempit dan kotor tempat yang biasa dilalui oleh selir untuk mencapai balairung utama. Cukup jauh dari gerbang pertama sampai mereka tiba disebuah istana terbengkalai.

"Yang mulia untuk sementara anda akan tinggal di tempat ini."

"ISTANA DINGIN? KAU SANGAT-!" Dayang Fan akan dengan senang hati memaki sebelum Xiang Fei menghentikan nya.

Xiang Fei hanya mengangguk dan masuk kedalam tanpa menoleh kebelakang. Ia sudah menduga jika ia akan ditempatkan di istana dingin, tempat dimana para kaisar akan mengasingkan istri yang melakukan kesalahan.

Tiba-tiba saja segerombolan orang datang membuat Xiang Fei terkejut, ternyata mereka adalah hamba sahaya nya. Melihat wajah-wajah mereka Xiang Fei akhirnya dapat bernapas lega.

"Yang mulia kenapa kembali?"

"S-seharusnya anda pergi sejauh mungkin dari tempat ini."

"Jangan pikirkan kami!"

Xiang Fei duduk diatas tangga, menepuk bahu seorang dayang yang terisak. "Tapi kalian akan dalam bahaya."

"S-saya tidak masalah jika itu bisa membayar semua utang budi saya pada yang mulia. Jika saat itu anda tidak membeli kami dan mengurus kami dengan sangat baik seperti sekarang, pasti saat ini kami hanya akan menjadi pelacur tak berharga." Kebanyakan dayang-dayang Xiang Fei berasal dari rumah pelacuran yang ia beli. Mereka semua adalah gadis yang dijual oleh orangtuanya dan Xiang Fei melindungi hidup mereka.

"Bagiku kalian itu berharga." Kata Xiang Fei, "terimakasih jika kalian mengganggapku sebaik itu."

"T-tapi besok akan menjadi persidangan terakhir."

"Yang mulia baru sampai!"

"Tidak apa-apa. Sekarang lebih baik kalian mencari tuan baru, aku akan membiarkan kalian pergi." Kata Xiang Fei teduh,

"Tidak jangan mengatakan itu nyonya!"

"Seperti yang kalian lihat aku sudah tidak memiliki kekuasaan apapun lagi, aku tidak punya apa-apa." Xiang Fei berujar seperti tidak masalah jika ia dilengserkan dari posisinya.

"Bahkan jika yang mulia keluar dari istana sebagai orang biasa kami tetap akan melayani anda."





...

Xiang Fei kali ini mengalami persidangan terakhir yang menentukan hidup nya. Apakah gelar nya akan dicopot atau bahkan kehilangan hidup nya.

Guang Xi duduk disana menatap Xiang Fei yang menggunakan hanfu sederhana bersimpuh dilantai.

Para penjabat saling melempar kata, ada yang membela ada pula yang menjatuhkan Permaisuri.

Jenderal Liqin yang tengah ditahan dikediamannya memberontak masuk. "Buka matamu bagaimana mungkin Permaisuri berniat membunuhmu?!"

Penasehat Liu memiliki mata yang berkantung, semenjak Xiang Fei pergi ia mencari dalang sebenarnya dibalik semua kekacauan ini. Ia mencurigai keterlibatan menteri untuk menjatuhkan Xiang Fei tetapi ia belum memiliki cukup bukti yang kuat.

Yang pasti keluarga Qie adalah dalang nya, ia hanya berharap Xiang Fei dapat bertahan lebih lama sebelum ia mengungkap semua kebenaran dan membersihkan nama Xiang Fei.

Namun keluarga Qie ini terlalu kuat, semenjak ia menjadi besan keluarga kekaisaran kekuatan nya makin tidak terbendung. Panasehat Liu menatap Mentri Qie tajam, ia tidak berkomentar apa-apa karena khawatir rencana nya akan terendus oleh hidung anjing menteri Qie.

"Permaisuri terbukti membangun tentara diluar kekuasaan nya. Menjadikan simpati rakyat untuk mengokohkan kedudukan nya. Lalu berencana menggulingkan kekaisaran dengan meracuni Kaisar." Kepala kasim membacakan runtutan dosa yang dilakukan oleh Xiang Fei.

Kepala Xiang Fei tegak, sorot mata nya teduh tak terusik dengan segala tuduhan palsu yang ditunjukkan padanya.

"Yang mulia anda memiliki satu kesempatan untuk membela diri."

Lama Xiang Fei tak menjawab, ia hanya menatap mata Guang Xi lalu tersenyum tipis. "Bukan aku yang melakukannya dan tidak sekalipun dalam hidupku terlintas untuk melakukan itu."

"Jika bukan anda lalu siapa? Anda tidak bermaksud mengatakan jika ada orang lain yang melakukan nya." Cetus menteri Qie. Pria itu tersenyum miring meremehkan dia merasa diatas awan karena orang-orang gila seperti menteri Choi Nam tidak berada disini.

"Apa yang kau maksud adalah dirimu sendiri?" Tanya Penasehat Liu langsung.

Xiang Fei tidak menyimak hanya menatap Guang Xi sampai putusan dikeluarkan. Guang Xi ditekan untuk menghukum Xiang Fei dengan tepat, segala tekanan terlihat dimata nya dan ketika kata itu terucap.

Tidak ada apapun selain kekosongan yang dirasakan olehnya.

Tidak apa-apa. Itu adalah kata-kata yang secara tersirat Xiang Fei ucapkan di mata nya. Ia sudah lelah dan berniat untuk langsung beristirahat di kediamannya.

Disebelah suaminya ada seorang wanita yang ia kenali sebagai selir kehormatan. Selir Qiqi. Wanita itu menatap nya dengan angkuh merasa menang karena dapat menyingkirkan nya serta memonopoli Kaisar untuk dirinya sendiri.

Xiang Fei balas menatapnya dengan sorot malas, sejak awal ia tidak berniat untuk bersaing dengan siapapun. Jika ada orang lain yang menginginkan posisi nya maka ia akan langsung memberikan nya, tidak perlu bersusah payah melalui jalur kotor karena Xiang Fei dari awal tidak menginginkan apapun selain ketenangam hidup.

Empress Xiang FeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang