Mengisi keheningan tempat tinggal nya, Xiang Fei merombak taman dengan bunga-bunga. Amat banyak bunga-bunga langka nan cantik yang dapat ditemukan di kediaman nya.
Salah satu nya pohon wisteria ungu yang tampak seperti untaian hujan yang menggantung. Yang paling mencolok adalah keberadaan bunga prem yang tengah berbunga dengan lebat hingga masuk kedalam jendela, seekor burung kakak tua bertengger disana hadiah dari Guan Xi.
Selain bunga Xiang Fei juga memelihara banyak hewan, seperti kura-kura yang tengah berjemur dipinggiran kolam. Angsa bersama koloni nya, berbagai burung indah yang dilatih kasim agar dapat menyambut nya ketika keluar.
Yang paling menarik perhatian adalah keberadaan dua burung merak, yang ketika melihatnya langsung memamerkan jubah hijau mereka yang megah. Menyombongkan diri pada Xiang Fei yang tersenyum geli.
Siapapun yang melihat kediaman nya akan berkata jika tempat itu adalah replika dari surga. Kaisar Guan Xi sendiri sangat memanjakan dengan mengabulkan semua keinginan Xiang Fei, yang berawal hanya ingin memelihara kucing lalu secara tiba-tiba semua hewan itu langsung didatangkan ke kediaman nya, sama seperti taman yang di rombak secara mendadak.
"Apa yang tengah kau lakukan?" Tanya seseorang yang berdiri disamping Xiang Fei ikut memandang kearah burung kakak tua yang bertengger.
Xiang Fei menoleh, "Kenapa anda ada disini?" Xiang Fei merasa tidak ada pemberitahuan apapun dari kasim ataupun dayang Fan atas kedatangan nya.
Seperti dapat membaca pikiran, Guan Xi tersenyum lebar mengulurkan tangan nya untuk menyentuh wajah Xiang Fei dari titik putih. "Aku sengaja menyuruh mereka diam saat kau tengah fokus, terlihat sangat cantik dimataku. Sepertinya musim dingin akan segara datang, pakailah pakaian yang hangat saat berkeliaran disekitar taman."
"Aku dengar beberapa hari lagi anda akan berpergian, berapa lama?"
"Mungkin sekitar 1 bulan atau lebih, aku minta maaf karena harus menitipkan kerajaan ini padamu." Guan Xi menarik pundak Xiang Fei memeluk wanita yang menjadi istrinya.
"Tidak apa-apa, itu sudah kewajibanku untuk membantumu." Xiang Fei merasakan tubuh nya kaku dalam pelukan itu.
Tidak apa-apa pria ini adalah suaminya, satu-satunya orang yang akan menjaga dan tidak mungkin menyakiti nya.
Xiang Fei menenggelamkan wajah nya dalam pelukan itu. "Aku mencintaimu Permaisuriku."
Srashh....
Hembusan angin membawa pengakuan itu menjauh. Terasa kelu untuk menyahuti ketika ia sendiri tidak dapat mengetahui perasaan seperti apakah yang ia miliki untuk Guangxi.
Dan seperti nya Guangxi juga menyadari itu. Pada akhirnya hanya pelukan yang menjawab segala nya.
....
Keesokan hari nya kerajaanmu Himeji kedatangan tamu dari wilayah seberang, sepasang suami-istri istri yang merupakan Kaisar dari Shengli.
Sebagai seorang Permaisuri kerajaan Himeji Xiang Fei tentu saja harus menyambut tamu bersama Kaisar.
Diatas anak tangga teratas Xiang Fei menatap kearah kereta, dimana seorang wanita turun dengan hanfu ungu nya yang mewah dibantu oleh pria yang menatap wanita itu hangat.
Ketika pasangan itu mendekat Xiang Fei menunduk sedikit sebagai tanda kesopanan. "Terimakasih karena telah menyambut kami." Kata wanita itu dengan penuh senyum, jenis senyum yang penuh kebebasan tanpa beban, membuat Xiang Fei iri melihat nya.
"Suatu kehormatan menerima anda sekalian untuk bertamu." Kata Guan Xi menjawab kata-kata sang permaisuri Shengli dan langsung mendapatkan tatapan dingin dari Kaisar Zhen.
Menyadari situasi Xiang Fei menghela permaisuri Shengli ke kediaman nya untuk beristirahat, sementara para Kaisar itu sibuk merundingkan sesuatu.
"Namamu Xiang Fei kan?" Tanya permaisuri Shengli yang berjalan anggun disebelah nya.
Xiang Fei mengangguk singkat sebelum kembali menatap kedepan. "Benar." Sebenarnya ia agak heran mengapa permaisuri Shengli ini dapat berbicara tanpa bersikap formal padanya. Seolah-olah ia tidak terikat dengan adat dan hidup bahagia dengan kebebasan.
"Astaga, aku lupa memperkenalkan diri dengan sopan. Namaku Lihua berasal dari putri kerajaan Yongheng dan sekarang aku terjebak menjadi Permaisuri Shengli." Permaisuri Shengli bernama Lihua itu mengulurkan tangan nya memperkenalkan diri.
Xiang Fei menatap tangan itu sebentar sebelum akhirnya menyambut nya dengan senyuman. "Anda bisa memanggilku Xiang Fei."
Lihua melambaikan tangan nya tidak setuju. "Tolong hilangkan panggilan 'anda', itu terlalu formal karena kita sama-sama manusia biasa tanpa gelar ini. Bukankah aku benar?"
"Kau benar." Xiang Fei cukup tertegun dengan seseorang yang memiliki pandangan yang sama dengan nya.
Amat sangat disayangkan karena walaupun berwajah polos wanita dihadapannya adalah seorang iblis dalam wajah cantik.
"Aku sangat terpukau denganmu, mengingat dirimu sangat terkenal. Apa ya sebutan untukmu ... ah, aku ingat Maharani kebajikan, bukan Dewi kebajikan." Lihua menggenggam tangan Xiang Fei erat sementara ia terus berbicara.
"Sebutan itu terlalu berlebihan, aku tidak seperti itu Lihua."
"Orang baik memang selalu merendah." Lihua menatap mata itu membuat Xiang Fei heran. "Kau tahu tidak apa-apa untuk sesekali bersikap egois, terkadang bersikap diluar norma dapat menyelamatkan hatimu. Aku tidak tahu apa yang kau lalui sebelum ini, tetapi ingatlah jika sesuatu baik akan datang untuk orang yang baik."
Xiang Fei tertunduk sedikit sebelum akhirnya memasang wajah tegar kembali. "Artinya aku belum cukup baik..."

KAMU SEDANG MEMBACA
Empress Xiang Fei
RomantikTerdapat sebuah kisah tentang seorang gadis muda yang kelak akan menjadi seseorang yang paling berkuasa di seluruh daratan china. Gadis itu adalah putri Xiang Fei yang terkenal akan sifat lemah lembut, dan sopan santun nya. Kecantikan, kepintaran se...