Pernikahan gelar dengan mewah dimana pada akhirnya dua kerajaan bersatu membentuk dinasti baru, membuat kekaisaran Himeji.
Ratu Xiang Fei yang melegenda dari kerajaan Hanzi, ratu yang berhasil menaklukkan kerajaan-kerajaan disekitar nya. Wanita dengan kecantikan nomor satu di seluruh negeri. Meskipun rumor tentang nya yang berdarah dingin dan tirani, tak membuat rakyat nya menghindari bahkan mereka amat mengelukan nya karena pengorbanan Xiang Fei yang begitu banyak.
Kini telah menjadi permaisuri dari kaisar baru mereka, Kaisar Guan Xi.
Malam sebelum pernikahan itu terjadi Xiang Fei menginap dikediaman ibu suri, satu-satunya keluarga nya yang tersisa dari pembantaian itu.
Para saudari tirinya telah meninggal ditangan para tentara musuh saat berusaha melarikan diri. Hanya Xiang Fei yang selamat karena berada jauh dari istana karena itu orang-orang langsung mencari pewaris yang tersisa.
Terkadang Xiang Fei berpikir apakah akan lebih baik jika dia ikut mati saat itu? Dia tidak perlu membawa beban dan harapan semua orang di pundak nya, tidak perlu bersusah payah sampai tertatih-tatih hanya untuk memperhatikan dinasti yang telah jatuh sakit.
Tetapi ia sudah berjanji, janji pada Ayah nya, pada semua abdi yang gugur untuk melindungi hak-haknya. Dan Janji nya pada Guan Yu untuk terus bertahan sampai akhir.
Xiang Fei yang menumpukan kepalanya dalam pangkuan sang nenek, menikmati elusan dikepalanya sama seperti ketika ia masih kecil. Rasanya ia ingin waktu berhenti disini dan bersembunyi dalam dekapan hangat sang nenek.
"Xiang Fei." Panggil Ibu suri Wei Sha, sehingga Xiang Fei mendongak kearah nya.
"Ya nenek?"
"Pernikahan itu memang tidak mudah, banyak hal yang akan kau hadapi tapi nak, ketahuilah jika kepercayaan adalah satu-satunya ikatan terkuat untuk suami-istri." Ibu suri menjelaskan pada Xiang Fei menggantikan sang menantu yang telah pergi.
"Dimasa depan mungkin kau akan menghadapi sebuah pilihan dimana akan ada seorang wanita lain disisi suamimu, para selir yang dikirim oleh para bangsawan ke istana dalam. Dan cucuku kau tidak akan bisa menolak meski hatimu tidak menginginkan nya, aku sudah menghadapi nya dan itu sangat menyakitkan pada awalnya.
Tapi cucuku kau adalah Ratu nya, kaulah yang berkuasa atas seluruh kediaman istana. Pada awalnya mungkin dia akan mencintaimu tapi banyak waktu yang berlalu sekian ribu gadis cantik silih berganti, maka rasa itu hanya akan berakhir sebagai formalitas.
Kau tidak perlu mencintainya kau hanya perlu menghormati nya sebagai suami. Aku mengatakan ini bukan untuk menakutimu, tapi aku berusaha melindungi perasaanmu."
Xiang Fei mendengar sembari merasakan sesak ketika sang nenek memaparkan kenyataan yang akan dihadapinya di masa depan. "Aku tahu, karena aku seorang Permaisuri maka aku harus merelakan diri menerima seorang 'adik perempuan' lain dikediamanku." Xiang Fei menatap perapian nanar, suara nya begitu lirih ketika berkata.
Tubuh Ibu suri bergetar memeluk kepala Xiang Fei, mengecupi nya dengan air mata. "Nenek tahu kau ingin bebas, hidup sebagai rakyat biasa ... Tolong maafkan aku, maafkan ayahmu dan semua orang yang memaksamu berada dititik ini sekarang."
Xiang Fei mendesah menepuk pundak sang nenek mencoba menenangkan meski air mata berada diujung pelupuk matanya, Xiang Fei sama sekali tidak menangis. Terlalu banyak penderitaan yang diterima membuat dirinya kebal untuk disakiti.
____
Sudah sejak dini hari Xiang Fei dibangunkan untuk bersiap di pernikahan nya. Pagi-pagi sekali Xiang Fei diminta untuk berendam di air mawar sementara para dayang memijat tubuh nya. Setelah itu Xiang Fei dikeringkan dengan handuk tanpa boleh menggerakkan seujung kuku karena dianggap sebagai penghinaan untuk dayang nya.
Rambut Xiang Fei diminyaki oleh minyak bunga matahari. Ia dipakaikan pakaian pengantin yang serba merah dengan benang emas dan perak yang mengisi tepian hanfu. Sebuah mahkota emas dengan lambang Phoenix emas terasa membebankan kepalanya.
Kepala nya terasa pusing tapi ia harus menahan nya selama sisa hari ini, terlebih dia dilarang untuk menunduk meskipun hanya untuk mengistirahatkan tubuh nya sebentar. Karena menjadi permaisuri memang seperti itu, dia harus menjadi contoh teladan bagi bangsawan maupun rakyat nya.
Xiang Fei menghela nafas dalam-dalam, menyiapkan dirinya untuk sebuah ikatan yang jauh di dalam hati sama sekali tidak ia inginkan untuk terjadi.
Sesak.
Ia tidak pernah membayangkan akan menikah dengan orang lain selain Guan Yu sebelumnya. Tidak pernah sekalipun. Bahkan untuk mengenakan mahkota dan menjadi seorang Maharani tidak pernah terpikirkan oleh nya.
Keinginannya untuk memiliki hidup bebas seakan-akan hanyalah fatamorgana yang manis, kenyataan ia dipaksa untuk bertahan pada sangkar emas dengan menahan beban berat pada tubuh ringkih nya.
"Aku harus bisa ini demi Ayah, demi semuanya." Gumam Xiang Fei meremas tangan nya.
Pintu diketuk dari luar, suara berat terdengar memanggil nya. "Yang mulia kaisar yang baru telah dilantik, dan penandatanganan pernikahan telah selesai. Anda bisa menyelesaikan upacara nya."
Xiang Fei dibantu oleh para dayang keluar dari kamar, ketika pintu dibuka cahaya langsung meringsek masuk membutakan nya untuk sesaat. Di depan sana semua orang berkumpul bersujud menyambut Xiang Fei.
"Semoga anda hidup seribu tahun dan diberkati kebahagian seluas lautan." Ucap orang-orang itu berbarengan, bagaikan burung beo yang telah dilatih sebelumnya.
Aku merasa dikutuk. Pikir Xiang Fei ketika ia naik keatas tandu yang akan membawa nya ke kerajaan himeji meninggalkan kerajaan Hanzi tempat nya tumbuh.
Sebelum naik Xiang Fei berbalik hanya untuk melihat mereka para abdi nya, satu persatu Xiang Fei perhatikan lalu ia tersenyum. "Terimakasih untuk kesetiaan kalian selama ini, aku sangat menghargainya."
Para abdi itu menolak dengan tegas, pengabdian pada sosok wanita dihadapan mereka adalah sebuah kesempatan berharga.
"Anda tidak boleh mengatakan nya yang mulia karena itu sudah menjadi tugas kami." Selama ini penguasa tanah Hanzi tidak pernah sekalipun mengatakan hal seperti itu, jadi ketika Xiang Fei mengatakan nya untuk pertama kali mereka merasa sangat dihargai.
Xiang Fei masuk kedalam tandu, sebelum ia menurunkan jendela sosok wanita paruh baya terlihat diatas undakan tangga memperhatikan kepergian nya. Ibu suri Wei Sha melepaskan kepergian Xiang Fei dari jauh.
Dan disana juga semua orang dengan tampilan transparan berbaris melambaikan tangan kearah nya, Diantara mereka adalah para pelayan nya dan dayang An bersama dengan tabib Zhou.
Air mata Xiang Fei turun melihat pemandangan sekilas itu. Mereka semua tidak pernah meninggalkan nya dan tetap bersamanya, meski dalam cara lain.
Kenyataan bahwa ketenangan yang mereka harapkan selama ini terpenuhi setelah melepaskan nya untuk menikah.
Xiang Fei menutup wajah nya, menangis terisak. "Dewa mengapa kau ambil mereka semua dariku?"Tandu bergerak bersama dengan iring-iringan yang mengikuti dibelakang. Tandu yang mengantarkan seorang Ratu Himeji yang menangis seorang diri disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress Xiang Fei
RomanceTerdapat sebuah kisah tentang seorang gadis muda yang kelak akan menjadi seseorang yang paling berkuasa di seluruh daratan china. Gadis itu adalah putri Xiang Fei yang terkenal akan sifat lemah lembut, dan sopan santun nya. Kecantikan, kepintaran se...