"Jangan terus bergerak atau lukamu akan terbuka." omel Xiang Fei saat Jendral Liqin berniat bangun dari atas ranjang.
Ini sudah kesekian kali nya Xiang Fei mengomeli Jendral Liqin yang tidak mau mendengarkan nya, sedangkan Jendral Liqin sendiri berkali-kali menghela nafas panjang. Siapa mengira jika gadis pendiam itu akan sangat ganas dan cerewet karena kehilangan. Jendral Liqin berpikir jika hal yang Xiang Fei lakukan sekarang adalah untuk mengobati luka hati nya karena kematian tunangan nya, jadi sebisa mungkin ia menjaga seseorang itu agar tetap hidup.
"Aku hanya terluka sedikit tidak apa-apa jika bergerak." bela Jendral Liqin tak digubris oleh Xiang Fei yang sibuk menggulung kain untuk membalut luka.
"Kau tahu, aku juga pernah berpikir seperti itu sebelumnya tapi kenyataan nya Jendral Guan Yu tidak pernah kembali padaku." Xiang Fei membereskan beberapa gulungan benang kedalam kotak medis milik tabib. "Aku mengerti jika kau merasa baik-baik saja, hanya saja aku ingin memastikan bahwa kau tetap hidup."
Seringkali Jendral Liqin mendapati Xiang Fei menatap saat ia tengah tertidur, mungkinkah gadis itu memastikan jika ia tidak mati dalam tidur nya?
"Kau gadis baik Xiang Fei, akan banyak pria yang melamarmu sebagai istri mereka. Jangan terlalu lama berkubang dalam duka, aku yakin mendingan kekasihmu tidak akan suka melihatmu seperti ini." kata Jendral Liqin mencoba memberikan pengertian pada Xiang Fei. "Aku juga pernah kehilangan, adikku mati karena bandit yang tiba-tiba menyerang tandu yang akan membawanya ke kediaman suami nya, saat itu adalah hari pernikahan nya."
Xiang Fei mendengarkan tentu saja rasanya menyakitkan saat kehilangan orang yang berharga. Itu juga yang dirasakan oleh nya saat kehilangan sang ibu dan dalam jangka waktu setahun ia juga terpaksa harus kehilangan tunangan nya.
Baiklah Xiang Fei sudah mengerti sekarang, tak ada guna nya ia menangis meratap sepanjang malam sebab takdir tidak mungkin akan mengembalikan mereka pada nya.
Xiang Fei meraih tas kecil diatas meja melangkah menjauh dari ranjang Jendral Liqin, dua hari ini ia terus mengawasi kondisi pria itu, mungkin kerajaan Hanzi telah mencari nya sekarang dengan imbalan uang.
"Karena kau baik-baik saja maka aku pergi sekarang." Xiang Fei tersenyum namun sorot panik dari Jendral Liqin menghentikan kepergian nya. "Kau mau kemana? Kembali ke kerajaan Hanzi?"
"Mungkin akan menjelajah dulu untuk beberapa waktu, sampai jumpa Jendral Liqin pastikan kau masih hidup saat kita bertemu." canda Xiang Fei membuka pintu penginapan beberapa prajurit bersiap mengikuti Xiang Fei atas perintah Jendral Liqin.
"Jika tidak ingin kembali kenapa tidak tetap tinggal dan menikah saja denganku disini?"
Mendengar pertanyaan Jendral Liqin Xiang Fei mendengus, dua hari bersama pria itu menyadarkan Xiang Fei jika pria itu benar-benar menganggap hubungan mereka seperti seorang adik kakak sama dengan Xiang Fei.
"Aku berubah pikiran, lebih baik aku menikahi petani dibandingkan pria bergelar tinggi seperti kalian."
"Jangan jadikan traumamu sebagai penghalang kebahagiaanmu tuan Putri."
"Cerewet. Aku tahu pikiranmu kau berniat balas budi kan? Maaf aku tidak berminat."
"Hei! Tapi jika kau tidak ingin maka biarkan aku menjagamu."
"Aku tidak perlu dijaga oleh pria yang sekarat."
"Pria yang kau bilang sekarat ini akan berusia seribu tahun tuan Putri, lihat saja."
"Aku percaya umurmu lebih panjang dariku." Setelah mengatakan itu Xiang Fei membanting pintu hingga tertutup, berdebat dengan Jendral Liqin sama saja dengan memotong umur nya beberapa tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress Xiang Fei
RomanceTerdapat sebuah kisah tentang seorang gadis muda yang kelak akan menjadi seseorang yang paling berkuasa di seluruh daratan china. Gadis itu adalah putri Xiang Fei yang terkenal akan sifat lemah lembut, dan sopan santun nya. Kecantikan, kepintaran se...