25

3.3K 338 10
                                    

Disaat perang terakhir kerajaan Daehe yang menjadi urutan terakhir yang Xiang Fei serang. Pasukan tentara Hanzi berhasil menghancurkan gerbang utama kerajaan Daehe, para prajurit musuh telah bersiap dengan panah api mereka tapi bukan tentara Hanzi jika tidak bisa mengatasi hujan panas itu.

Mereka melenggang masuk memukul mundur pihak musuh hingga terdesak. Xiang Fei berjalan menuju istana ruang tahta dimana Raja Ding yang angkuh itu tengah duduk dengan gelisah. Mengabaikan luka disekujur tubuh nya Xiang Fei menapaki setiap undakan tangga, para tentara Hanzi mengikuti dibelakang nya.

Xiang Fei menyeret pedang nya. Pintu balairung utama ditendang hingga terbuka oleh pengawal nya.

"Lebih baik kau yang kemari dengan sukarela atau aku yang kesana dan memenggalmu pada saat itu juga?" Tanya Xiang Fei tanpa emosi apapun pada nada bicaranya.

Raja Ding tertawa terbahak, "anda benar-benar angkuh wahai Maharani, kuakui kau memang sangat luar biasa! Bisa meratakan semua musuh dalam kurun waktu setahun. Tetapi siapa yang menyangka jika sekarang kau telah kalah telak!"

Xiang Fei mengeringkan kepala nya, sekarang ia tengah berada di kondisi tidak ingin bercanda ataupun main-main. "Seret dia kemari." Kata Xiang Fei membuat para prajurit langsung menyeret raja Ding kearahnya.

Dipaksa berlutut raja Ding menyeringai menjijikan pada Xiang Fei. "Anda telah kalah Maharani. Kerajaan Hanzi anda telah diserang oleh prajuritku, aku baru mendapatkan kabar jika Kaisar Baozai telah mati tertusuk dalam tidur nya!"

Xiang Fei bergeming hanya menatap musuh nya dingin, "benarkah? Lalu kenapa?"

"Wah, ternyata anda berhati dingin. Kudengar selama ini kehidupanmu diliputi oleh kemalangan? Aku hanya ingin menambahkan nya saja."

"Haruskah aku berterimakasih?" Sahut Xiang Fei.

Xiang Fei pergi menuju tembok istana Daehe yang membatasi kerajaan dengan masyarakat awam, sambil diikuti oleh prajurit nya yang menyeret tubuh raja Ding. Ketika mereka sampai di sana Xiang Fei langsung merenggut leher raja Ding melempar tubuh nya ke dinding tembok.

Burung gagak berterbangan disekitar mereka dengan suaranya yang bising. Salah seorang tentara Hanzi maju memberikan pedang milik Guan Yu yang masih bersih, namun kali ini Xiang Fei akan mewarnai permukaan nya dengan darah.

"Apa kata terakhirmu?" Tanya Xiang Fei ketika akan mengayunkan pedang dibelakang tubuh nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kata terakhirmu?" Tanya Xiang Fei ketika akan mengayunkan pedang dibelakang tubuh nya.

"Seumur hidup kau hanya akan menderita jadi matilah." Kata Raja Ding.

Xiang fei mengayunkan pedang nya dalam sekali tebasan membuat kepala Raja Ding terpisah dari tubuhnya. Sebelum darah itu mengotori pakaian nya ia sudah lebih menendang tubuh nya hingga jatuh kebelakang sementara kepalanya masih dicengkeram kuat oleh Xiang Fei. Semua itu disaksikan oleh rakyat Daehe sendiri, mereka terpaku ngeri melihat bukti kecantikan yang mematikan.

Empress Xiang FeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang