Mereka kembali tak ada yang berniat bersua meski perjalanan mereka dihiasi dengan hujan bunga yang menyerta. Xiang Fei hanya membisu dalam hati ia tak memungkiri jika dirinya merasa khawatir, semua bisa terjadi saat perang. Xiang fei tak mengerti mengapa tak ada yang mengatakan hal ini padanya sebelumnya? Mengapa harus menunggu hingga waktu setipis ini?
"Putri saya harap anda tidak marah." kata Jendral Guan Yu ketika membantu Xiang Fei dari atas kuda.
"Aku tidak marah, tapi mungkin lebih tepat nya kecewa."
_______________________
Rasanya aku baru jatuh cinta kemarin, lalu mengapa semesta mengajariku patah hati secepat aku jatuh cinta padamu?
-Empress Zhilan-
_______________________
Didalam balairung Xiang Fei menatap Ayahanda nya dalam tatapan paling sulit dibaca. Ia belum bersua semenjak masuk ke dalam ruangan besar itu, ia hanya menatap sang ayah dalam kebisuan yang membuat setiap orang yang berada di dalam sana merasa bersalah entah karena apa.
"Xiang Fei seperti nya Ayah mengerti mengapa kau kemari." kata Kaisar menumpukan tangan nya pada lengan kursi, merasa bersalah pada Putri nya. "Ayah minta maaf."
Mendengar itu Xiang Fei hanya tersenyum tipis. "Mengapa semua orang meminta maaf padaku hari ini?" kata Xiang Fei sebagai ucapan pertama nya, nada bicara nya terdengar biasa. Sopan dan teratur. Tapi siapapun mengerti jika kata itu mengandung kecewa yang dalam. "Memang apa yang anda lakukan hingga meminta maaf padaku? Jikapun anda bersalah aku tidak berhak menerima maaf dari yang mulia Kaisar Hanzi."
Semua orang terkesiap mendengar Xiang Fei menggunakan kata formal saat memanggil sang Ayah, yang mulia kaisar Hanzi. Tak terkecuali sang Kaisar sendiri.
"Ayah harus mengatakan itu, karena Ayah terpaksa mengirim tunanganmu ke medan perang." kata kaisar tenang meski hati nya gelisah. "Ayah tak punya pilihan selain melakukan nya, Jendral Guan Yu adalah pilihan terbaik."
"Aku tahu karena itu ayah memilihnya untuk menjadi suamiku." Xiang Fei mulai membungkuk dan bersimpuh di lantai, "aku tak meminta apapun padamu, tapi biarkan dia hidup. Ayah pernah menjanjikanku sebuah permintaan kali ini aku memohon agar Ayah mengabulkan nya."
Siapapun tahu jika seorang Jendral pergi ke medan perang dan ternyata tak membawa kemenangan selain kegagalan maka ia akan dibunuh oleh pihak kerajaan karena dianggap lalai melaksanakan kewajiban. Karena itu semua Jendral yang gagal memilih mati di medan perang sebagai orang terhormat dibandingkan kembali sebagai seorang pecundang.
Kaisar mendekat kearah Xiang Fei menahan kening putri nya agar tidak menyentuh lantai. "Jangan membungkuk! Tentu saja ayah akan melakukan nya."
Ibu suri yang melihat itu menutup mulut nya dengan sapu tangan tak tega melihat sosok kecil yang takut kehilangan. "Semoga dewa melindungi jiwa tulus sepertimu cucuku." gumam nya.
....
Dayang An menyisir rambut Xiang Fei, rambut hitam yang panjang indah itu. "Nona ingin makan apa sebagai makan malam?"
"aku sedang tidak ingin memakan apapun bibi." sahut Xiang Fei pelan setengah melamun. sebelah tangan nya bertumpu pada kusen jendela.
"Jangan seperti itu Putri, saya yakin kalau Jendral Guan Yu akan kembali dengan selamat." kata dayang An mencoba menenangkan junjungan nya yang yang terlihat tanpa jiwa setelah kembali dari balairung menemui Kaisar.
Xiang Fei tersenyum mencoba sebaik mungkin menunjukan dirinya baik-baik saja.
"Aku pun begitu bibi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress Xiang Fei
RomanceTerdapat sebuah kisah tentang seorang gadis muda yang kelak akan menjadi seseorang yang paling berkuasa di seluruh daratan china. Gadis itu adalah putri Xiang Fei yang terkenal akan sifat lemah lembut, dan sopan santun nya. Kecantikan, kepintaran se...