[49]

991 125 20
                                    

[Readers sekalian, ini panjang sekali wkwkwk. Harap bacanya pelan-pelan biar berasa 😌👍.]

SEMOGA CHAPTER INI MENGOBATI KERINDUAN KITA DENGAN HWANG HYUNJIN!!! 😭😭😭😭














***




Dari jam 6 dinara dandannya coba. Iya, akad nikahnya mereka ikut menghadiri juga. Dhirga sih yang ngajak. Ini tuh pernikahan sahabatnya, dhirga gak mungkin mengabaikannya begitu saja. Ibaratnya mereka tuh kayak biji trikotil (bersama Nakila, tentu saja), sahabatan dalam waktu yg cukup lama. Setelah dhirga, akhirnya si Ardi yg pecah telor.

Sebenernya dinara tuh khawatir banget sama keadaannya dhirga. Takut trauma kayak waktu itu kondangan dan pasti banyak orang yang menyorot keadaan mereka. INI MAH UDAH PASTI.

Apalagi rata-rata tamunya karyawan dari perusahaan YND inc sebagian besar.

Tapi dhirga bilang gapapa, mau sampai kapan dia struggle sama traumanya itu? Mau gak mau dia harus ngelawan. Kan bentar lagi mau nikah sama dinara, uhuk.

Dinara membenahi dress biru tua brukatnya itu, takut ada yang lecek. Ternyata bener kata yeji, kalo punya pacar pasti berusaha terlihat cantik di depan doi.

Gak kayak dulu, dinara berusaha Serapi mungkin pas kerja jadi babysitter, boro-boro dibilang bagus, ngeliat aja nggak. Emang mas pacar dulu cuek sama dinginnya ngalahin kulkas tetangga.

"Akadnya jam berapa nar?" Tanya mama Nana dari arah dapur.

"Jam 8 ma katanya. Papa mana, ma?" Tanya dinara.

"Ke rumah encang Keanu, katanya mau mancing." Jawab mama Nana.

"Ohh yaudah. Nanti bilangin aja ya kalo dinara udah berangkat."

"Iya. Yaudah hati-hati. Dhirga gak usah diajak masuk, langsung aja kalian berangkatnya."

Dinara menganggukkan kepalanya cepat dan pamit sama mama kesayangan. Pas udah di depan pintu, dia ngendap-ngendap sambil ngeliat ke dapur. Oalah, ternyata doi ngambil sepatu kets warna putih.

Takut ketauan ndoro putri kalo dinara gak make high heels. Dinara tuh gak betah make high heels tuh, pegel ya Allah. Dia kan anaknya jingkrak-jingkrakan. Kan gak lucu pas lagi jumping terus sepatunya mleyot.

Gapapa, mas dhirga pasti memaklumi.

Dinara membuka pintu rumahnya dan hampir aja dia memekik kencang gara-gara kaget.

"Eh mas dhirga?! Ya Allah ngagetin aja." Dinara mengusap dadanya sambil menghela napasnya.

"Hai."

"Eh iya, hai juga." Hadehhh, nar. Cepet banget ngubah ekspresi Lo jadi senyum (sok) manis. Ya iyadong, mas calsu ganteng bANGET MASYA ALLAH MAKE JAS BIRU TUA, JANJIAN APA GIMANA???

"Kenapa? Kok kaget gitu?"

"Heheheh gapapa, aku kira siapa gitu yang Dateng pagi-pagi. Kan aku gak pernah kedatengan cowok pagi-pagi."

Yaelah nar, jujur amat. Maklum sist, jomblo selama 6 tahun kayaknya. Cuma Deket doang tapi jadian gak pernah sampe.

"Ohh gitu. Aku yang pertama nih ya?" Tunjuk dhirga ke dirinya sendiri.

"Iya." Dinara nyengir. Terus dia mulai make sepatu ketsnya sambil noleh ke belakang. Takut mama Nana keluar, huhuhu.

"Mama sama papa mana?" Tanya dhirga. Duileh, udah mama papa aja manggilnya borrrrr.

Babysitter JamjamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang