[Happy reading sayang. Pelan-pelan bacanya ya sayang -Surya.]
Mari kita flashback saat dhirga pamit ke keluarganya buat mengurus administrasi.
Pria itu tidak langsung balik ke kamar rawatnya jamilah, tapi memilih pulang ke apartemennya. Terlihat masih ada gurat kemarahan di wajahnya gara-gara berantem sama yeji perihal pembelaan adiknya itu terhadap dinara.
Ketika ia masuk, suasana di apart itu terasa sepi dan sangat rapi. Tapi ia tidak menghiraukan dan tetap berjalan ke kamar anaknya yang bernuansa pink itu.
Dhirga mengambil beberapa baju anaknya yang berbahan katun, peralatan mandi, selimut, serta boneka untuk dibawa kesana.
Gak sekalian aja kamar rawatnya di dekor jadi pink juga pak? Hmmm.
Yaudah tuh, dhirga mengambil koper kecil juga di atas lemari jamjam buat naruh barang-barang itu dan membawakannya ke ruang tamu.
Tebir banget kalo diliat-liat mah. Doi emang gitu, selalu cekatan dan packing ini itu buat kenyamanan anaknya. Jamjam suka gak mau tidur kalo gak ada boneka sama selimut.
SREK!
Langkahnya berhenti saat ia menginjak sesuatu di kakinya. Ia menaruh boneka elsa itu di atas sofa dan mengambil sesuatu yang tak sengaja ia injak tadi. Pandangannya langsung mengernyit saat ia menemukan ada struk pembelian makanan dari luar.
Warung sedap manyus!!!
Nasi goreng ayam (2) Rp 40.000,00
Itu lah yang tertulis di dalam struk tersebut. Jamnya menunjukkan pukul 14:37 dan dibelikan pada tanggal hari ini juga. Ia bisa menebak pasti itu struk nasi goreng yang dibelikan dinara tadi.
Gak tau. Perasaan cemas dan bingung jadi satu. Entah ini perasaan menyesal atau kemarahan, yang jelas dia kayak merasa sedikit bersalah tadi gara-gara membentak dinara. Dia jadi pusing dan terlalu banyak pikiran yang hampir membuat kepalanya meledak seketika.
Dhirga mendudukkan dirinya di kursi makan sambil memandang struk itu. Ia memijit pelipisnya sebentar dan mengusap wajahnya kasar. Masih terdiam dengan memandang struk makanan itu.
Dhirga berdecak kecil sambil menghelakan napasnya kasar.
Seharusnya, kalo dinara bisa melihat dan berpikir lebih teliti lagi, ia bisa menggunakan struk itu untuk sebagai barang bukti dan pembelaan dirinya kalo dirinya merasa tidak bersalah atas pembelian makanan yang secara tidak sengaja itu. Tapi, gadis itu ternyata masih aja ceroboh dan tidak memikirkan hal itu sama sekali.
Dhirga memasukan struk itu ke dalam laci dapur. Entah apa yang dipikirannya untuk menyimpan struk itu ke dalam sana. Yaudah, akhirnya ia memasukkan barang-barang yang ingin ia bawa ke rumah sakit ke dalam koper. Setelahnya beres-beres, ia kembali pergi keluar dan pergi ke rumah sakit secepatnya.
***
Dhirga memasukkan boneka pororo tersebut ke dalam goodie bag berwarna pink tadi yang dibawakan oleh perawat.
"Apaan tuh?" Tukas yeji yang berada di sofa tak jauh dari dhirga. Gadis itu menelisik ke sesuatu yang dibawa oleh dhirga. Yeji bangun terus mengambil goodie bag itu dari tangan dhirga. Bodo amat. Walaupun masih ngajak ngobrol, tapi dia tetap kemusuhan.
Dhirga tidak menggubris pertanyaannya yeji dan memilih untuk menghampiri jamjam.
"Siapa yang ngasih nih?" Tanya yeji sekali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter Jamjam
FanfictionFeat. 2Hyunjin JamJam Niatnya sih, Dinara hanya tidak sengaja menemukan balita yang tersesat di mall yang bernama jamjam. Akan tetapi, setelah mengetahui papanya jamjam adalah sosok yang diidamkan mama mertua, membuat dinara berharap agar bisa menja...