Yeji tadi berpamitan dulu sama mamanya buat belanja ke supermarket terus beliau juga ngajak yeji buat nganter pesanan kue ke temen mamanya. Yaudah deh dinara ditinggal di rumah yang besar itu bersama jamjam dan papanya, serta orang-orang yang dinara gak tau.
Ya gapapa sih. Beliau tadi nyuruh dinara kalo butuh apa-apa tinggal manggil asisten rumah tangga yang kamarnya dibelakang terus disuruh ngambil apaan aja di dapur.
"Kamu gapapa ya tante tinggal. Ada papanya jamjam kok, kalo butuh apa-apa ketuk aja ruang kerjanya di lantai 2." Pesan mamanya yeji.
Ya kali lah, dinara gak senekat itu buat minta apapun juga. Setelah kejadian satu jam tadi dinara kayak malu gitu, emang si yeji gara-garanya.
Kok dia kayak getol banget gitu jadiin dinara mamanya jamjam?
"Kak nala, aku mau mandi." Ucap batita itu.
"Eh? Jamjam mau mandi?"
Pas banget dinara lagi nanya. Seseorang turun dari lantai 2.
Ettt Masya Allah, dinara hampir aja khilaf ngeliat duren abis mandi ya ampun. Mana pake kaos abu-abu sama celana training hitam lagi. Aduhaduh lengannya aduh.
Ayo dinara kamu pasti bisa.
"Papa! Aku mau mandi."
Dinara celingak-celinguk aja kayak orang pongo, ya abis dia ngapain ya. Kan dia gak tau apa yang mau diomongin.
"Saya boleh minta tolong gak?" Tak disangka dia malah berbicara kepada dinara.
"Eh? Bo-boleh kok boleh. Tolong apa?"
Dhirga tersenyum sambil memberikan sesuatu yang dinara yakini itu baju dan seperangkat barang untuk batita.
"Saya minta tolong kamu buat mandiin jamjam. Saya gak bisa ninggalin kerjaan saya diatas. Gak keberatan, kan?" Tanyanya lagi.
"O-ohh iya iya gapapa, sini biar saya aja yang mandiin." Dinara langsung semangat dong, iyalah dia paling suka sama bocah.
"Jamjam mandinya sama kak nara aja ya."
Jamjam yang menatap polos ke dhirga. Lalu dibalas anggukan oleh bocah itu.
"Pinter. Cium papa dulu." Dhirga menunjuk pipi kirinya biar dicium sama anaknya itu. Lalu batita itu tersenyum lebar setelah mencium pipi papanya.
Aww, so soft. Dinara mau nimbrung, eh tapi bukan siapa-siapa heheh.
"Jangan nakal ya sama kak nara."
"Siap papa!"
Dhirga mengusap rambut anaknya, lalu atensinya dialihkan ke dinara.
"Dinara, saya tinggal dulu ya."
Gadis itu hanya tersenyum kecil dengan canggung dan akhirnya ia menuju ke lantai 2, meninggalkan dinara dan jamjam.
"Jadi, siapa yang mau main kapal-kapalan?" Tanya dinara dengan semangat.
"AKU!!!" Seru jamjam.
Acara mandiin jamjam dimulai dengan dinara yang menggulung baju rajut putih gadingnya sampai siku, terus celana jeansnya juga digulung sampai betis. Udah deh, mirip banget sama emak-emak mandiin anaknya sore-sore.
"Jamjam mau wangi strawberry atau jeruk?" Dinara memberi pilihan sabun kepada jamjam.
"Stlobeli," jawabnya dengan aksen cadel.
"Okay."
Yaudah gengs, percepat aja acara mandinya biar gak ribet ya sahabat. Setelah itu dinara bedong si jamjam make handuk biar batita itu dia kedinginan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter Jamjam
FanfictionFeat. 2Hyunjin JamJam Niatnya sih, Dinara hanya tidak sengaja menemukan balita yang tersesat di mall yang bernama jamjam. Akan tetapi, setelah mengetahui papanya jamjam adalah sosok yang diidamkan mama mertua, membuat dinara berharap agar bisa menja...