[IHHHH KANGENNNN!!]
Gak tau pemikiran berasal darimana hingga seluruh antek-antek band jingga malah ngikut dinara hingga ke bandara. Padahal dia bukan mau jualan gorengan atau jalan-jalan, bukan juga dianya yg mau pergi.
Tapi kenapa mereka pada rese sih???
Dinara juga bilang kok dia bakal latihan band setelah mengantar dhirga. Mereka emang suka begitu kadang, bertindak seenaknya dan gak pernah masuk akal. Dinara tuh udah capek.
"Kenapa kalian gak nunggu aja sih di rumah yenan? Kenapa harus ngikutin gue? Kalian tuhㅡaduhhhh gak tau ah." Dinara megang kepalanya yang beneran pusing.
Ini dia tuh ngomong jauh-jauh dari dhirga biar image mukanya pas ngomel-ngomel tuh gak keliatan di matanya dhirga. Nanti doi bisa illfeel, ewh.
"Kan kita bespren poreper kak, yaudah sie kan sekalian juga. Kita mau liat Lo pacaran, hehe. Kita kan kepo kakak kesayangan kita ini pacarannya gimana." Sela esa.
"Lagian kak, seharusnya Lo terima kasih punya sirkel kayak kita-kita. Lo kan nolep." Timpal Adam.
"Tapi menurut gue sih, kak dinara yang beruntung nemuin kita, bukan kita yang beruntung nemuin dia." Ini lagi si Juna, emang orangnya bikin emosi.
"Kenapa sih kak lu sensi amat sama kita? Padahal kita kan baik hati dan tidak sombong."
Boleh gak sih dinara nampol kepalanya esa?
"Hooh. Gimanapun juga, cuma kita yang peduli sama Lo. Gimana pun Lo, nantinya kan kita bisa nolong lagi kesusahan. Ini yang dinamakan pertemanan."
Emang Adam tuh cocok jadi artis, soalnya aktingnya luar biasa. Luar biasa Banyak boongnya.
"Gak mungkin kita Jbjb pas Lo lovey dovey sama sugar Daddy Lo."
Astagfirullah, dinara hampir nyumpelin cabe ke mulutnya Juna.
Yeji yang sedari tadi melihat pertengkaran trio idiot (kalo kata dinara) sama dinara cuma bisa menggelengkan kepala sekaligus heran. Kok bisa dinara tahan sama 3 setan ini?
Bima yang merasa cuma diajak hanya menonton dan tertawa melihat dinara yang frustrasi. Yenan sama giyashi mah udah asik dengan dunia sendiri. Beneran ini mah, sampai akhir semester pun bakalan diganggu sama trio idiot ini. Baca : Adam, esa, juna.
"Eh tapi gue baru liat bandara anjir. Bagus banget yak." Celetuk Adam spontan.
"Norak lu." Tuding juna.
"Emang Lo pernah ke bandara?!" Tanya esa nyolot.
"Nggak sih. Bokap gue selalu ngajak ke hanggar punya keluarga."
Bangke emang. Mereka lupa kalo juna tuh juga orkay. TAPI WAJAHNYA GAK NUNJUKIN ORKAY. Malah lebih kayak 'hidup segan mati tak mau'. Bukan muka mirip kayak Sisca Kohl gitu.
Okeh balik lagi. Kalo bukan di bandara mungkin gadis itu udah mencekik mereka satu per satu. Dinara mengepalkan tangannya merasa kesal, abis itu inhale exhale. Jangan sampe doi kelepasan karena marah-marah gak jelas. Soalnya gak bagus ditonton buat anak kecil, khususnya ada jamjam.
"Sabar dinara, sabar..." Gumamnya.
"Heh, Lo bertiga gak punya kerjaan apa selain ngintilin dinara?" Tanya yeji iseng.
Yeji yang emang nemenin dinara buat nganterin dhirga jadi ikut heran. Ini semuanya pada ikut njir, mana ada uhuk mantan gebetannya uhuk, si Bima uhuk. Yeji kan takutnya cinta lama bersemi kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter Jamjam
Fiksi PenggemarFeat. 2Hyunjin JamJam Niatnya sih, Dinara hanya tidak sengaja menemukan balita yang tersesat di mall yang bernama jamjam. Akan tetapi, setelah mengetahui papanya jamjam adalah sosok yang diidamkan mama mertua, membuat dinara berharap agar bisa menja...