[22]

1.4K 245 83
                                    

[HAPPY READING GUIZE!! -Yeji.]

"Halo cemuanya!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo cemuanya!!!"



















***









"Papa, mama itu apa?"

"Papa, kenapa jamjam ndak punya mama?"

"Papa, jamjam mau mama..."






Setidaknya itu yang dhirga dengarkan sehari-hari dari bibir bocah tiga tahun yang berstatus sebagai anaknya itu. Setiap kali ia membacakan dongeng untuk jamjam mengenai hal berbau ibu, mama, atau mami, atau semacamnya, jamjam gak segan-segan untuk menanyakan itu kepadanya.

Maaf nak, papa juga tidak bisa menjawabnya. Kamu terlalu dini untuk mengetahui kejadian sebenarnya, pikir dhirga kala itu.

"Mama itu adalah seseorang yang merawat kamu sejak kecil sampai sekarang, sama kayak papa. Anggap aja papa jadi mama kamu, darl." Ucap dhirga sambil mengusap rambut jamilah.

"Tapi eung... mama punya lambut panjang kayak ate eji."

Kenapa jamjam bisa mengetahui hal sedetail itu? Dari rambut, wajah, bahkan badannya pun ditanyain sama dia.

Dhirga gak bisa berkata apa-apa selain mengalihkan pembicaraan dengan menyuruh jamilah untuk segera tidur.

Mungkin kalian tidak akan tau, bahwa pria itu sering memandang sendu ke arah anaknya yang sedang tertidur pulas atau terkadang menangis sebentar ketika melihat wajah polos anaknya. Ia selalu kepikiran.

Di dalam kehidupannya ia hanya mempunyai satu tujuan, yaitu membahagiakan jamilah. Intinya, ia tidak mau jamilah terus-terusan menanyakan perihal tentang ibu.

Jika ada dirinya yang bisa mengerjakan semua, kenapa harus butuh seorang istri untuknya atau ibu untuk jamjam?

"Tapi lo butuh seorang pendamping buat menemani lo tua nanti, nan. Gak selamanya lo bakal sendiri, atau jamjam yang gak butuh kasih sayang seorang perempuan. Think about it, man. Gak semua perempuan itu egois." Kata ardi.

Dhirga terlalu buntu untuk mengetahui seluk beluk tentang perempuan/gadis/wanita. Dia hampir tidak pernah pacaran dalam hidupnya, pendekatan pernah sih tapi abis itu tuh cewek langsung menjauhi dhirga tanpa alasan. Katanya dhirga membosankan.

Pria itu hanya mengimplementasikan sifat aslinya yang apa adanya, jujur, serta menuai kebaikan. Salah ya?

Tuh kan. Serba salah kayak raisa.

Gak mau ngomongin atau mikirin soal juminten. Dhirga juga gak ngerti kenapa dengan bodohnya ia menginjak tempat laknat itu dan berakhir dengan juminten. Menurutnya itu masa kelam. Gara-gara mantan istrinya itu, dhirga mempunyai doktrin buat dirinya sendiri kalo semua orang punya sifat sama seperti juminten.

Babysitter JamjamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang