[SIAPA YANG KANGEN JAMJAM AND THE GENG???? ANGKAT KETEKNYA!!!]
"Gimana bisa semuanya masuk penjara?! Saya cuma ngasih perintah buat nyulik anak itu! Segitu susahnya nyulik anak sekecil itu?! HAH?!"
Di ruangan yang hanya terdapat lampu terang yang menggantung di tengah, wanita itu meluapkan emosinya kepada beberapa anak buahnya. Juminten menghela napas kasar sambil mengumpat.
Heleh, si Tante gagal nyulik.
"Saya gak ada urusan sama mereka. Biarkan mereka masuk penjara!" Tukasnya ketus.
3 orang berbadan besar dan bertato itu pada saling pandang memandang satu sama lain. Dengan kata lain, mereka gak bisa membantah perkataan sang majikan.
Mereka hanya bisa berdiam diri saat majikannya itu mencak-mencak.
Padahal dalam hatinya mereka pengen banget noyor belakang kepalanya. Juminten tuh bantet, jadinya bisa aja mereka lipat, masukin karung, kirim ke Afrika lewat JNE. Sayang aja sih mereka gak bisa ngelakuin itu, mereka dibayar.
"Nyonya, menurut informasi yang kita kumpulin tadi, mereka dihajar sama seseorang."
Yang dipanggil nyonya tiba-tiba berhenti. Matanya memicing.
"Dihajar? Apa maksud kamu dihajar?"
"Ya itu nya, dihajar. Dipukul, ditampol, ditonjok, katanya gitu. Cuma saya masih kurang yakin gitu, nyonya." Balas yang botak tatoan dikepala sambil menggaruk kepalanya.
"Iya nya. Katanya yang menghajar mereka ituㅡperempuan sakti, nyah."
Juminten kayakㅡapa sih lo? Ngomong apa sih? Mabok lem apa gimana?
"Saya tau ini sulit dipercaya, tapi menurut informan, mereka dihajar sama seorang perempuan yang bersama jamjam, dan juga, dia yang menjarakan orang-orang kita semua."
"Kayaknya tuh cewek punya pegangan." Yang badannya paling pendek tiba-tiba mengatakan itu.
"Pegangan apa maksud Lo?" Tanya yang punya rambut.
Jadi tuh, tiga orang ini ada yang botak, paling pendek badannya, sama yang punya rambut. Biar gampang bedainnya heheh.
"Ya itu, berguru di Banten. Kayak Samson." Yang botak menimpali.
"Padepokan kali ya? Kan biasanya ngasih pusaka sakti kalo lagi meditasi."
"Halah. Takhayul itu mah." Yang punya rambut menolak hal itu semua.
"Takhayul apaan sih, sep? Ya kali tuh cewek badannya kecil bisa babat abis semuanya? Logikanya mana ada?" Yang botak, sebut aja namanyaㅡAlhamdulillah, punya namaㅡRudi, mencak-mencak.
"Ho'oh. Kayaknya dia megang jimat biar kebal." Si pendek, namanya Pradi, langsung mengiyakan.
Selagi mereka berdebat, sosok wanita yang menjadi bos mereka hanya memijit pelipisnya keras, heran kenapa dia bisa nyewa orang-orang yang beginian. Dia menggeram pelan.
TAK! TAK! TAK!
Mereka bertiga memegang kepala masing-masing yang dipukul sama Juminten.
"Kalian saya ajak kerja sama biar bisa kerja yang berguna! Bukan membicarakan omong kosong!"
"Maaf, nyah..." Si Asep menundukkan kepalanya sambil meringis.
"Awas aja kalo saya denger jimat, atau jimot, padepakan apalah itu, saya bakal pecat dan gak bakal saya lunasin utang-utang kalian!" Juminten marah-marah, terus langsung pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter Jamjam
FanfictionFeat. 2Hyunjin JamJam Niatnya sih, Dinara hanya tidak sengaja menemukan balita yang tersesat di mall yang bernama jamjam. Akan tetapi, setelah mengetahui papanya jamjam adalah sosok yang diidamkan mama mertua, membuat dinara berharap agar bisa menja...