Dinara daritadi udah nyebut di dalam hati karena ngeliat banyak banget diskonan dimana-mana, maklum, akhir tahun lagi. Ya, sudah dipastiin toko-toko buka sale besar-besaran.
Dia gak nyangka ternyata maen ke mall tuh ternyata emang toxic banget. Emang dia tuh punya hobby shopping, ini dibeli, itu dibeli, ngeliat yang keren diborong, ngeliat yang lucu diborong juga.
Pokoknya jiwa-jiwa pembeli yang megang doang dan teriak lucu ujung-ujungnya gak jadi beli can't relate lah.
Kalian yang cewek, pasti ada aja kelakuan mau pergi-pergian ke mall melipir ke toko-toko buat liat-liat. Gak mungkin nggak melipir wkkwkwk. Same feel tho.
"Bagus banget ya ampun huhuhuhuhu. Fix ambil." Doi ngambil sepatu keluaran terbaru dan baru banget datang di toko, dan kebetulan banget kayaknya di toko itu nurunin harga, makanya pengunjung banyak banget kesini.
"Yang ini juga."
"Ih sumpah warna ungu it's so pretty. Fix ambil!"
"Oh my god! Jam tangannya gratis dua!"
"Ih belom punya topi beginian. Fix beli!"
Dah lah, gak bisa bayangin belinya sebanyak apa. Pulang-pulang pasti disidang sama bundanya kalo beli barang sebanyak ini. Eh tapi ujung-ujungnya mama pasti ikut-ikutan gratakin barang yang dibeli dinara. Sampai 5 kantong plastik memenuhi tangan kanan-kirinya.
Dinara udah masang senyum cerahnya sambil menenteng banyak belanjaan hari ini. Moodnya udah rise up, karena tadi sejam yang lalu dia sempet unmood gara-gara proposalnya ditolak sama dospem. Akhirnya untuk memperbaiki moodnya sendiri, jadinya dinara berinisiatif untuk menghibur diri tanpa teman-temannya.
Sekarang, gadis itu bersiap-siap mau balik ke rumah soalnya dia udah capek banget terus mau rebahan asoy di ranjang empuknya. Sambil nyedot xin kutang yang katanya lagi viral itu, matanya jelalatan kemana-mana. Eh abis itu dia istigfar lagi, takut khilaf coy belanjanya.
Mata dinara sedikit menyipit saat melihat seorang anak kecil yang mukanya kebingungan gitu kayak mau nangis.
Lah, orang tuanya mana?
Anak sekecil itu malah ditinggal. Terus, orang-orang juga malah gak peduli lagi ngeliat tuh bocah.
Yaudah, karena nalurinya dia emang suka anak kecil dan rasa peduli yang tinggi (azek), dinara menghampiri batita itu.
"Hai, adek..." Dinara tersenyum kecil sambil dadah-dadah, tapi tuh anak malah menghindari dinara dan seperti terlihat ketakutan.
Lucu bangetttt, matanya sipit, batin dinara.
"Mama kamu mana? Kok sendirian? Kesini sama siapa?" Dinara berusaha bertanya-tanya dengan nada yang sehalus mungkin. Takutnya tuh anak malah makin menjauh.
Tuh anak tetap diam. Beberapa orang nampak melihat dinara, tapi tidak peduli dengan mereka dan tetap melanjutkan langkah. Yeuuu, dasar sok sibuk."Ka-kamu ciapa?" Tanya batita itu dengan aksen cadelnya dan menatap dinara polos.
"Awww lucu banget. Nama kakak dinara. Kalo kamu namanya siapa?" Ucap dinara sambil tersenyum manis.
"Aku ndak boleh ngomong cama olang acing." Tukasnya polos.
Hmmmm, anak yang pintar.
Dinara mulai putar otaknya, biar nih bocah percaya sama dia.
"Kalo orang asing itu mukanya serem terus giginya ada taring. Kak dinara mukanya serem gak?" Emang ngarangin anak kecil tuh paling gampang ye.
Batita itu menggeleng.
![](https://img.wattpad.com/cover/210474382-288-k848920.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter Jamjam
FanfictionFeat. 2Hyunjin JamJam Niatnya sih, Dinara hanya tidak sengaja menemukan balita yang tersesat di mall yang bernama jamjam. Akan tetapi, setelah mengetahui papanya jamjam adalah sosok yang diidamkan mama mertua, membuat dinara berharap agar bisa menja...