Lift udah bunyi menandakan kalo lantai yang mereka tuju udah sampai. Mereka berjalan ke parkiran motor. Dinara yang tadinya mau gaya nyalain alarm motor, tapi gak jadi, soalnya ada dhirga heheheheh. Nanti doi illfeel huhuhu.
Yaudah dinara nyalain biasa aja. Mereka menuju ke motor dinara yang mangkir paling pojok.
"Nih." Dinara memberikan kunci bergantung lumba-lumba itu ke dhirga. Sedangkan pria itu hanya menatap kunci yang disodorkan oleh dinara.
"Apa?" Tanyanya bingung.
"Bawa motornya." Emang dinara doang emang yang berani merintah majikan. Wkwkwk.
Dhirga memalingkan wajahnya salah tingkah, tapi tetap stay cool. "Saya gak bisa bawa motor."
"HAH?! SERIUS?!" Kaget. Sumpah. Padahal di halusinasi dia si dhirga bisa bawa motor CBR loh.
Dhirga cuma menatap datar ke dinara yang sekarang udah menahan tawanya. Sumpah, hari gini mana ada yang gak bisa bawa motor buat orang dewasa. Bocah SD aja udah banyak yang bisa bawa.
"Ketawa aja. Gak usah ditahan." Eettt. Dimarahin. Dinara berdeham untuk mengontrol wajahnya kembali. Pria itu sedikit berdecak kecil.
"Ma-maaf. Y-ya aneh aja gitu cowok gak bisa bawa motor." Tukas dinara.
"Jadi menurut kamu saya orang aneh?"
"E-eh? Ng-nggak! Mak-maksudnya-- yaudah lupain aja. Biar saya yang bawa motornya." Dinara kemudian naik tuh motor mario-nya.
Jamjam udah anteng ya kan di depan. Tadi doi minta di depan soalnya.
Gadis itu memakai helmnya, tapi gak make sarung tangan ataupun jaket. Kan deket.
Dhirga dengan ragu-ragu menaiki motor itu dan bingung mau pegangan mana. Sabuk pengaman aja gak ada. Yaudah, dia megang stang jok yang dibelakang. Tau kan? Anggap aja lah kalian pada tau.
"Udah?" Tanya dinara.
"Udah."
"Yaudah turun."
"Hah?" Sekarang dhirga yang mendadak jadi tukang keong.
Dari belakang, ia bisa melihat badan dinara yang bergetar. Sudah dipastikan dinara tertawa atas kebodohannya dhirga.
Lah wong, belom nyampe masa udah turun sih.
Jokes tukang ojol dipake sama dinara.
"Jadi kamu tadi ngerjain saya?" Tanyanya pada dinara.
Gadis itu berhenti tertawa seketika saat ia merasakan seseorang di belakangnya itu malah perlahan memajukan badannya ke arah dinara.
Nge-freeze dong anjir, ini duda mau ngapain???
"Kalo saya kerjain balik kamu jangan menyesal ya." Bisiknya pada dinara.
Hah? Gimana gimana?
Dinara auto menyesal saat itu juga. Reflek, doi langsung menyalakan motornya dan mulai menjalannya kendaraannya itu.
***
Keadaan di taman komplek itu cukup ramai ternyata. Ramai banget parah. Bahkan banyak pedagang kaki lima yang kebanyakan markir disini. Dinara auto seneng lah banyak makanan hehehehe. Laper. Majikannya pelit banget tadi gak dikasih sarapan di apartemen elit. Heu.
"Papa, jamjam mau cempol."
Ettt tau-tauan nih anak makan sempol.
"Gak boleh sayang. Nanti kamu jadi bodoh kebanyakan makan micin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter Jamjam
Fiksi PenggemarFeat. 2Hyunjin JamJam Niatnya sih, Dinara hanya tidak sengaja menemukan balita yang tersesat di mall yang bernama jamjam. Akan tetapi, setelah mengetahui papanya jamjam adalah sosok yang diidamkan mama mertua, membuat dinara berharap agar bisa menja...