Pasien ke sekian, entah ke berapa yang jelas sudah banyak, baru saja keluar dari ruang praktiknya ketika interkom di ruang praktik tersebut berbunyi. Raka memberi isyarat kepada asistennya untuk tidak memanggil pasien berikutnya terlebih dahulu.
Setelah mengangkat interkom dan mendengarkan informasi dari orang di seberang, Raka memberi instruksi untuk melakukan cek lab segera dan menyiapkan ruang perinatologi untuk pasien tersebut.
"Berapa orang lagi?" tanya Raka menggerakkan bibirnya pada sang perawat yang menjadi asistennya.
"Dua lagi, Dok," jawab sang asisten dengan suara pelan.
Raka kembali pada interkomnya dan mengatakan akan segera ke ruang rawat perinatologi setelah selesai dengan kedua pasiennya.
Kedua pasien Raka yang terakhir tidak memiliki masalah kesehatan serius. Mereka hanya datang untuk vaksinasi rutin. Meski demikian, Raka tetap meluangkan waktu untuk mengobservasi asupan gizi dan tumbuh kembang kedua balita itu. Hal ini yang menjadi salah satu faktor yang membuat Raka menjadi salah satu pediatris favorit ibu-ibu di rumah sakit tersebut. Meski para ibu hanya datang untuk kontrol dan vaksinasi rutin, tapi dr. Raka tidak pernah pelit membagikan informasi tentang tumbuh kembang anak. Para orangtua jadi tidak merasa rugi membawa anaknya ke dokter spesialis anak hanya untuk vaksinasi dan menunggu dalam antrian yang panjang jika pada akhirnya mereka mendapat banyak informasi berharga untuk anak-anaknya. Pun ketika anaknya sakit, dr. Raka terkenal sebagai pediatris yang tidak mudah meresepkan antibiotik untuk anak-anak. Hal ini membuat para orangtua makin merasa nyaman berkonsultasi kepada dr. Raka, dan membuat nama dr. Raka makin terkenal.
"Dokter belakangan ini lagi sibuk ya?" tanya ibu dari pasien Raka yang terakhir hari itu, di akhir sesi konsultasi mereka, sambil memakaikan sweater lagi pada anaknya yang berusia 1 tahun.
"Gimana, Bu?" tanya Raka, tidak paham dengan maksud pertanyaan sang ibu.
"Saya kan follow akun instagram dan twitter Dokter, lho," kata sang ibu sambil tersenyum manis.
Diam-diam, perawat yang menjadi asisten Raka tersenyum mencibir. Bukan sekali dua kali dia menemukan ibu-ibu yang bersikap kelewat manis untuk menarik perhatian dr. Raka. Cincin kawin dan status dr. Raka sebagai pria beranak dua bukan halangan bagi para ibu muda itu untuk tetap tebar pesona.
"Tapi udah lama Dokter nggak update IG dan twitter ya Dok? Saya DM dokter juga belum dibalas," kata si ibu kemudian.
"Oh iya ya Bu? Aduh mohon maaf saya belum sempat cek medsos lagi, Bu," kata Raka sambil menampilkan senyum menawannya. Permohonan maaf yang disampaikan dengan senyum setampan itu, mana mungkin tidak diterima kan? "Tapi kalau ada hal urgent yang mau ditanyakan tentang Alika..." Raka melanjutkan sambil menyebutkan nama anak perempuan sang ibu, "... Ibu bisa langsung WhatsApp atau telepon saya."
Salah satu yang membuat para orangtua selalu kembali berkonsultasi pada dr. Raka adalah karena Raka selalu memberikan nomer ponselnya pada pasien. Raka memang sengaja menyiapkan 1 ponsel khusus yang didedikasikan untuk para pasiennya. Dan ia selalu merespon pertanyaan orangtua pasien melalui WhatsApp atau telepon. Hal ini membuat para orangtua merasa nyaman untuk selalu berkonsultasi pada Raka.
"Sebenarnya nggak ada hal urgent sih Dok. Saya cuma suka aja materi-materi tentang kesehatan anak yang Dokter share di IG atau twitter. Jadi merasa kehilangan juga karena Dokter udah lama nggak update. Makanya, saya pikir Dokter lagi sibuk," kata ibu tersebut sambil kembali tersenyum kenes.
Raka balas tersenyum ramah dan berkata, "Nanti kalau agak senggang, saya update lagi ya Bu. Makasih ya, Bu, selalu mantau IG dan Twitter saya."
Perawat yang menjadi asisten Raka hanya diam saja memantau percakapan sambil membereskan cold box vaksin untuk dikembalikan ke instalasi farmasi. Setelah ibu tersebut keluar ruangan, barulah ia berani meledek Raka. "Ibu-ibu muda jaman sekarang makin meresahkan ya Dok."
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKTU YANG SALAH
عاطفيةWORK SERIES #2 Tidak ada yang salah dengan rasa cinta. Tapi jika ia hadir di waktu yang salah, apakah ia masih bisa disebut cinta? ((Cerita ini merupakan salah satu dari beberapa cerita para penulis Karos Publisher tentang aplikasi kencan online: Ma...