Ekstra. What If

12.4K 1K 167
                                    

Dua Belas Tahun Lalu

"Selamat sore, Mas. Saya Aruna Pramesti, apoteker yang bertugas hari ini. Sebelumnya, saya konfirmasi dulu ya, Mas. Benar dengan Mas Prima Ganesha ya, 20 tahun?"

"Benar, Mbak."

"Baik. Saya mohon ijin menjelaskan tentang penggunaan obatnya ya Mas."

"Silakan, Mbak."

"Ini ada tiga obat. Yang ini obat demam, diminum kalau Mas demam aja, maksimal sehari empat kali. Yang ini obat untuk gejala flu, diminum selama Mas masih merasakan gejala flu, sekali sehari. Ini nggak menyebabkan efek samping ngantuk kok, jadi aman kalaupun Mas minum pagi hari dan Mas berkendara. Mas bisa berhenti minum kedua obat ini kalau demam dan gejala flu nya sudah hilang. Mas, demam dan gejala flunya disertai radang ya?"

"Iya, Mbak, radang tenggorokan juga. Sakit kalau menelan makanan."

"Berarti ada kemungkinan infeksi bakteri. Makanya dokter meresepkan antibiotik juga. Ini antibiotik diminum sehari tiga kali, tiap 8 jam. Harus diminum sampai habis ya Mas. Kalau Mas sudah tidak merasakan demam dan gejala flu, obat demam dan obat flu tidak perlu diminum lagi, tapi antibiotik ini harus terus diminum sampai habis. Kalau tidak, nanti bakterinya resisten, sehingga kalau lain kali Mas mengalami infeksi bakteri lagi akan lebih sulit diobati. Apakah jelas, Mas?"

"Jelas, Mbak. Eh tapi, serius obat flunya cukup diminum sekali sehari aja? Obat flu lain diminum 3-4 kali sehari?"

Runa tersenyum. Membuat lelaki di hadapannya terpana selama sepersekian detik.

"Mas bisa lihat di kemasan obat ini, ada kode SR di nama obatnya. Obat-obat yang ada kode SR, CR atau XR itu artinya obat tersebut tipe sustained release, controlled release atau extended release. Artinya, zat aktif dilepaskan dari produknya secara bertahap, sedikit-sedikit dalam waktu yang lebih lama. Itu kenapa cukup diminum sekali atau dua kali sehari aja, tidak perlu 3-4 x sehari. Mas Prima tidak ada masalah menelan tablet atau kapsul kan?"

"Panggil Ganes aja Mbak."

"Oh iya, Mas Ganes," kata Runa sambil tersenyum salah tingkah karena pemuda di hadapannya tersenyum tampan. "Tidak ada kesulitan menelan tablet atau kapsul kan?"

"Nggak, Mbak."

"Alhamdulillah. Karena obat dengan kode SR, CR atau XR ini tidak boleh digerus, karena nanti sistem pengatur pelepasan obatnya jadi rusak. Jadi kalau pasien tidak bisa menelan tablet atau kapsul, disarankan tidak menggunakan obat jenis ini. Tapi alhamdulillah Mas Ganes bisa menelan tablet dan kapsul kan, jadi tidak masalah. Apakah ada yang belum jelas atau Mas Ganes ingin tanyakan lagi?"

"Hmm.. nggak ada, Mbak."

"Kalau gitu, saya boleh minta nomor hp Mas Ganes, untuk dokumentasi administratif."

Pemuda itu kemudian menyebutkan nomer ponselnya. "Kalau nomer hp Mbak, saya boleh minta?" tanya pemuda itu kemudian.

"Eh?"

"Kalau misal ada efek samping dan saya mau tanya-tanya tentang obat, saya kan jadi bisa nanya Mbak. Boleh, Mbak?"

"Di etiket obat ini ada nomer telepon instalasi farmasi sini kok Mas. Silakan telepon ke nomer ini kalau mau tanya-tanya."

"Jadi nggak boleh minta nomer hp Mbak Aruna?"

Runa tersenyum canggung dengan wajah memerah. Tapi dia tetap mencoba profesional. "Semoga lekas sembuh ya, Mas," katanya sambil menangkupkan kedua telapak tangannya dengan sopan.

* * *

"Issshh, ganteng tuh cowok!" sambut temannya yang bernama Laras, ketika Runa masuk kembali ke ruang peracikan di balik counter penyerahan resep. Dagunya mengendik ke arah pasien Runa, pemuda 20 tahun yang baru saja mengambil obatnya di instalasi farmasi.

"Rejeki apoteker sholehah," jawab Runa sambil bergaya mengibaskan rambut dengan gaya tengil.

Laras mencibir kesal.

"Tapi brondong. Baru 20 tahun," Runa menambahkan informasi.

"Aduh kalo brondongnya seganteng itu, gue nggak keberatan sih."

"Inget, ada suami di rumah," sindir Runa sambil cekikikan.

"Inget, ada calon suami yang nunggu di belakang ruang racik," Laras balas menyindir.

"Eh?"

"Dokter Raka udah nunggu di belakang. Mau jemput lagi. Ciyeeee."

Wajah Runa seketika semburat merah.

"Nggak nyangka ya. Dokter anak yang dulu pernah berantem sama lo, yang kalo ngomong nadanya lempeng itu, sekarang malah mepetin lo mulu. Keliatannya kaku dan nggak suka merayu, tapi nunjukin sayangnya langsung dengan perbuatan ya. Rejeki apoteker sholehah emang, di kantor ketemu pasien ganteng, pas pulang kerja dijemput dokter ganteng."

Runa tertawa mendengar sindiran Laras yang dikatakan dengan gaya yang lucu.

* * *

"Andai kamu ketemu aku lebih dulu dibanding suami kamu, apa kira-kira aku punya kesempatan?"

* * *

Halo Kakak2.
Nah udah tahu kan Kak, bahwa nggak semua tablet boleh digerus.

Jadi krn saat ini semua produk sirup obat sedang dihentikan sementara distribusinya, kalau anak sakit dan butuh obat puyer, silakan konsultasi ke apoteker untuk tahu obat mana yg bisa digunakan sebagai pengganti ya.

Sebagai salam terakhir cerita ini, saya sekalian mau share info supaya ibu2 pembaca cerita saya nggak panik dan tetap waspada dg isu sirup obat belakangan ini.

Yuk, ibu2 bisa tonton Talkshow Antihoax Fakultas Farmasi UI. Seperti namanya, kasus ini akan dibahas scr jelas, no tipu-tipu, no hoax.

Sabtu 22 Oktober 2022 jam 13-15 siang, klik ini ya: s.id/Antihoax3

Karena cerita ini sudah selesai, jadi nanti saya akan secara bertahap unpublish beberapa bab. Meski demikian bab2 yg mgd informasi ttg obat dan kesehatan tdk akan diunpublish. Harapannya, semoga Kakak2 tetap bisa mengambil manfaat dari informasi obat dan kesehatan tersebut.

Untuk Kakak2 yg mau baca versi utuh cerita ini, Kakak2 bisa beli buku cetaknya di:
- Karos Publisher di 0818-0444-4465
- Reseller Karos. Coba cari "Waktu yang Salah Nia Putri" di Shopee. Pasti nemu reseller yg jual buku ini deh.

Kakak2 juga bisa baca e-booknya. Tersedia di google playbook, tinggal ketik ini aja di browser
bit.ly/WaktuYangSalahPS

Kalau cuma mau baca bbrp bab yg ga di-post disini, Kakak2 bisa mampir ke KaryaKarsa karospublisher, cari judul "Waktu yang Salah"

Makasih byk buat Kakak2 yg selalu mendukung cerita ini. Sampai jumpa di cerita lainnya. Udah pada follow saya kan Kak? Spy dpt notif kalau saya publish cerita baru nih 😘😘

WAKTU YANG SALAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang