Bab 19 - Terjebak Peran

17 4 0
                                    

Suasana kota riuh ramai. Videotron di berbagai tempat tengah menayangkan tampilan serupa. Peluncuran The New Neoteric's H. Semua orang yang tak sengaja sedang melintas, para pekerja toko, penjaja resto serentak mendongak melihat tayangan yang tertampil di sana. Para pengendara mobil terbang sejenak mengaktifkan mode kemudi otomatis, sementara mereka menyaksikan peluncuran eksklusif dari layar tipis di dalam kendaraan.

Apa saja tentang Win Thousand selalu menarik, bahkan sejak perusahaan teknologi itu menghasilkan produk-produk teknologi sederhana seperti alat komunikasi super ringkas dan canggih serupa jam tangan, hingga kini robot-robot pelayan dan mesin yang sebagian orang telah memanfaatkannya sebagai pengganti pekerjaan manusia.

Orang-orang mulai berbisik dan manggut-manggut. Produk yang akrab disebut sebagai teknologi neo itu mengembangkan kemampuannya lagi. Di versi sebelumnya, teknologi tersebut hanya bisa meniru pola hati aslinya dan menghilangkan rasa sedih yang memicu depresi. Nah, di perkembangannya kali ini, teknologi neo bisa benar-benar berperan menjadi hati yang baru bagi pemilik tubuh. Termasuk mengatasi segala kerusakannya secara fisik bagi penderita penyakit lever akut.

Oleh karena fungsinya yang amat berat sebagai pengganti hati secara fisik dan jiwa, teknologi neo kali ini tidak menyediakan back up seperti versi sebelumnya. Para calon pengguna harus mendapatkan rekomendasi dari dokter terkait untuk benar-benar bisa mengaplikasikan teknologi ini ke tubuhnya.

Teknologi ini terbatas, tidak seperti versi pertama yang tersedia begitu mudahnya. Dan ini semua kebijakan Kaysen. Meskipun pada mulanya ia dan tim pengembang membuat terobosan baru ini untuk menyembuhkan Celosia, tetapi, ia tetap memikirkan keadaan warga kota dan negaranya dengan memberikan akses untuk mendapatkan teknologi tersebut. Apalagi saat ini Kaysen sungguh nekat menjadi orang pertama yang menanam teknologi itu ke dalam hatinya. Tentu ia tidak ingin berbahagia sendiri di atas kesulitan orang banyak. Ia ingin orang lain turut merasakan manfaat usaha kerasnya dengan menikmati juga nyamannya teknologi mutakhir ciptaannya itu.

Dari sekian banyak orang yang tengah antusias, heboh, bertepuk tangan dan tersenyum bahagia menyaksikan layar-layar besar itu, Luke justru sedang termenung dalam diam menatap layar monitor di depannya. Melihat pengumuman lain yang sedang membuat jantungnya berdetak cepat. Pembukaan penerimaan pegawai baru Win Thousand.

Kesempatan yang brilian sekali. Sebelumnya, begitu mengetahui kabar bahwa anak perempuannya telah tertangkap oleh Kaysen, Luke kebingungan setengah mati mencari cara untuk bisa masuk di perusahaan itu tanpa penyusup. Dia tidak akan menggunakan alat. Ingin sekali ia datang ke gedung pusat dengan kemungkinan kecil bisa bertemu dengan Celosia, mencari tahu apa yang sebenarnya dilakukan oleh Kaysen pada gadisnya. Karena ia bahkan tidak tahu saat ini, bagaimana keadaan dan ditempatkan di mana putrinya itu. Namun, dengan terbukanya kesempatan masuk ke Win Thousand sebagai pegawai, bukankah semuanya akan menjadi mudah?

Luke menghela napas dan keyakinan begitu tampak di wajahnya. Ia akan mengambil kesempatan emas ini, mengabaikan apa pun risikonya jika itu menyangkut terbongkarnya identitas aslinya yang saat ini tengah ia tutupi sebagai seorang lelaki bernama Julio Kahill.

"Luke? Kau mau kopi panas?" Kepala Timmy menyembul dari balik pintu. Luke yang sedang melamun tak sempat memperhatikan dengan benar bahwa perempuan itu telah tiga kali mengetuk. Oleh sebab itu, Timmy memutuskan untuk langsung menarik kenop dan mendorong pintu, memastikan bahwa sepupunya itu baik-baik saja dan masih berada di rumahnya.

Kedua alis Luke yang sebagian telah berubah putih itu terangkat. Terkesiap karena tiba-tiba saja dirinya disapa. Setelah melihat ekspresi Timmy yang penuh sabar menunggu reaksinya, mimik wajah lelaki itu yang semula tegang berubah santai.

"Ah, aku akan turun sebentar lagi dan membuatnya sendiri. Terima kasih, Tim," ujarnya mengulas senyum. Timmy hanya mengangguk dan mengatakan oke, lalu kembali menutup pintu.

THE HEART (The Perfect Feeling) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang