Kaysen menatap lurus Reiga ketika lelaki itu bertanya dengan keterkejutan. Ada tatapan penuh kebencian yang berkilat dalam sinar matanya sesaat sebelum pria itu berucap.
“Ya. Kurasa seperti itu,” ucapnya menyimpulkan. “Mana ada gadis sebodoh dia yang dengan sengaja berada di tempat umum yang terdapat banyak sekali titik pantau. Kecuali … jika memang dia memancing. Memancing dirinya untuk ditangkap,” imbuhnya.
“Apa rencana Anda selanjutnya, Tuan?” Reiga bertanya dengan ekspresi wajah yang menyiratkan keingintahuan. Ada rasa senang dan tertantang yang mendadak mengaliri dirinya ketika membicarakan tentang hal ini. Reiga yang telah mengabdi cukup lama di Win Thousand serta mengikuti dengan setia apa-apa saja kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan besar itu diam-diam memiliki jiwa yang sama seperti Kaysen.
Perfeksionis. Segalanya harus tertata dengan sempurna, rapi dan berjalan mulus. Termasuk dalam hal membalas dendam dan mendapatkan apa yang diinginkan.
Sudah cukup lama Kaysen menahan diri dan terus bersabar untuk tidak menampakkan secara terang-terangan pengejaran terhadap Luke. Terus memantau dengan pegerakan halus dan sembunyi-sembunyi. Jika hanya teknologi sederhana, tentu saja Kaysen dan Calisto tidak akan repot-repot mengurus persoalan sampai sejauh ini. Namun, ini adalah cikal bakal Neoteric’s H yang menggunakan kecocokan segala sesuatunya dengan Kaysen. Bila sampai Luke membawa kabur dan memasangkannya pada orang lain, bukan tidak mungkin orang itu akan menjadi seseorang yang setara dengan dirinya dan sama-sama tak terkalahkan.
Teknologi Neo yang saat ini tersebar dan dipakai oleh begitu banyak warga kota adalah duplikat yang telah dimodifikasi sedemikian rupa dan tetap dalam pengawasan Win Thousand sebagai pengendali segalanya. Atas pengambilan keputusan yang tepat, akhirnya orang-orang yang terkena depresi dan harus dirawat dalam perawatan khusus pun dapat tersembuhkan dan dapat kembali hidup normal seperti orang biasa. Kini, semakin ada banyak orang yang menggunakan teknologi tersebut, sehingga kasus-kasus kematian mengerikan karena persoalan dengan keluarga maupun dengan pasangan dapat terminimalisir.
“Aku membutuhkan kupu-kupu bionikmu untuk membantuku mengintai wanita itu.” Kaysen menjawab dengan tenang. Rencana demi rencana sudah tertata rapi dalam benaknya. Termasuk bagaimana nanti ia menghadapi risiko yang mungkin saja terjadi.
“Aku tidak ingin dia merasa diikuti. Kalau perlu, aku akan menggunakan pendekatan dengan cara halus sehingga dia tidak curiga sama sekali,” sambungnya.
Reiga mengangkat sebelah alis mendengar kalimat penutup Kaysen yang terdengar aneh untuknya. Dia sedang tidak salah dengar bukan? Bagaimana caranya lelaki itu akan menggunakan cara halus untuk menangkap musuh? Apa karena dia adalah seorang wanita sehingga harus menggunakan teknik lemah lembut?
Seolah memahami ekspresi bawahannya yang mengerutkan kening, Kaysen menyandarkan tubuhnya dengan santai pada kursi eksekutifnya dan menyilangkan tangan di depan dada. Bibirnya mengulas senyum miring mengetahui ekspresi menilai yang ditunjukkan bawahannya itu secara terang-terangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HEART (The Perfect Feeling) [COMPLETE]
Romance"Kaysen, kau sedang apa?" Dari balik layar tipis itu, Kaysen tampak mengalihkan pandangan kepada Celosia yang datang membawa tanya, memasuki ruangan dan melangkah perlahan mendekatinya. Lelaki itu tersenyum hangat lalu bertopang dagu dengan kedua ta...