^^

50.1K 3.9K 756
                                    

Aku mendobrak pintu kamar sambil menggendong Senja dengan emosi yang bergejolak. Namun yang kudapatkan hanya kosong di sana. Kutaruh Senja di ranjang, lalu bertolak pinggang. "Alvaroooo!! Kamu di mana sih?!"

Suara kucuran air seketika berhenti. "Lagi boker!" teriaknya lalu kembali menyalakan kran air.

"Gila kamu ya?! Senja ditinggal sendirian di balkon! Kamu pikir Senja anak umur lima belas tahun yang udah ngerti kalau naik-naik ke pagar itu bahaya?! Kamu gila ya Al?!" Aku benar-benar geram. Bagaimana bisa aku mendapati anak perempuanku tengah berdiri dengan tangan mencekal pagar sambil melihat ke bawah sana.

Suara kucuran air kembali berhenti. "Mules Sa!"

"Ya harusnya kamu bilang aku dulu dong! Teriak panggil aku biar aku berhenti dulu masaknya! Kamu tuh aneh banget ya!"

"Astaghfirullahalazim Clarissa ... namanya orang pengen boker gimana sih?! Kamu pikir bisa ditahan kalau udah diujung?!" Dia menyahut mulai dengan nada sedikit dinaikkan.

Aku melotot lalu berdiri di depan pintu kamar mandi. "Apa susahnya teriak Alvaro! Aku juga dengar kali! Mungkin kalau satu menit aku telat datang ke balkon, nyawa Senja udah melayang!"

"Anjing!"

Kudengar ia menyelesaikan ritualnya itu lalu membuka pintu kamar mandi dengan kasar lalu menutupnya kencang. "Kenapa ngomong gitu?! Lancar banget ya kamu ngomong nyawa Zie akan melayang! Lagian kenapa sih? Aku kan udah ikat badannya pakai kain ke sofa!"

Aku melongo semakin panas. "Kamu pikir Senja itu kambing, hah?! Astaghfirullah Alvaro! Pusing aku sama kamu!"

"Aku mules banget Clarissa!"

"Trus, kamu pikir lebih bahaya kamu boker di celana daripada Senja terjun bebas, hah?! Pikir dong Alvaro!"

"Oke sekarang kamu sepenuhnya nyalahin aku! Oke, aku salah! Aku salah! Tapi bukannya kamu tahu kalau aku lagi nggak enak badan tapi kamu masih aja mau masak, ngepel, beres-beres rumah dan nyuruh aku jagain Zie padahal aku aja masih bolak-balik wc! Kamu pikir aku nggak jagain dia yang perintilan jalan ke mana-mana?! Aku jagain Sa! Kamu itu nggak lihat!"

Napasku memburu juga tatapanku yang fokus kesal. "Jadi kamu nyalahin aku?!"

"Ya– ya bukan nyalahin kamu Sa. Aku– aku tuh kan lagi sakit, yang aku mau udah kamu mending nggak usah ngapa-ngapain dulu karena aku nggak bisa terlalu fokus jagain Zie. Kepala aku pusing Sa. Pusing banget. Ayolah Sa jangan keras kepala ...."

Ia mendekat hendak meraih tanganku lalu kuhempas. Aku sedang tidak suka menatap wajahnya. Entah kenapa wajahnya selalu membuatku ingin meraup lalu membuangnya ke tong sampah! Apa pun yang ia lakukan, selalu salah di mataku. Yang baik saja salah, bagaimana sikapnya yang buruk? Aku tidak tahu berapa kali dalam seminggu aku mengadu bacot dengannya. Tapi jika sehari saja aku belum beradu mulut, aku selalu mencari bahan perdebatan.

"Sa, aku masih mual. Lemas banget tubuh aku. Udah dong jangan berantem terus. Aku capek. Kasian Zie tuh jadi ngeliatin."

"Siapa juga yang ngajak kamu berantem? Orang kamu selalu cari masalah sama aku! Lihat tuh handuk di meja belajar!" Aku mencari bahan debat lagi. "Harusnya ditaruh di mana? Itu juga tas kamu, harusnya ada di mana? Ini lagi, kalau habis pakai minyak rambut tuh ditaruh di tempatnya lagi! Dan itu, lihat asbak! Kamu sehari bisa nggak sih nggak usah ngerokok dulu?! Segitu candunya ya?!"

Aku bergegas menyusuri kamar meraih beberapa pakaian dan alat milik dirinya yang berserakan sembarang. "Lihat!" Tanganku mengacung ke atas. "Lihat! Apa ini?! Celana dalam bersih apa kotor?! Jangan jadi campur aduk gini dong! Kan geli aku! Kolor di mana-mana lagi! Heuh!"

"Yaudah maaf ... aku masih harus banyak belajar biar kamu nggak marah lagi."

"Maaf-maaf. Selalu kata itu yang diucapin."

"Ya trus kata apa lagi Clarissaaaaa?"

Aku mendengus. "Apa kek yang lain! Bosen tahu!"

"Aku lagi males banget Sa nanggepin ocehan kamu. Kepala aku pusing banget. Eneg banget Sa ... bisa nggak kamu sabar dulu? Aku mohon Sa ...."

Aku mendengus kesal. "Jadi maksud kamu aku nggak sabar setiap hari ngadepin kebiasaan kamu yang nyebelin?!"

Alvaro mengusap wajahnya lemas. "Ya Allah ... kamu pikir yang punya kebiasaan nyebelin cuma aku aja Sa? Kamu—"

"Ohhhhhh jadi kamu mau bilang kalau kebiasaan aku nyebelin?! Ngaca Pa! Kamu lebih banyak nyebelinnya!"

Ia mendecak kencang. "Serah kamu dah Bun! Capek aku kayak gini! Kamu maraaah mulu ke aku! Udah pusing ngurus kerjaan, tugas, semua-muanya!" Ia meraih selimut di atas ranjang lalu keluar mendobrak pintu kamar meninggalkan aku dan Senja berdua.

"Pupaaaaa! Mana!!!" Senja menangis melihat Alvaro keluar dari kamar.

Aku melotot ke arah Senja. "Senja, sana ikut Pupa kamu! Biarin Buna sendiri di sini! Dasar anak Pupa! Apa-apa sama Pupa! Bilang sayangnya cuma sama Pupa! Tapi giliran eek, makan, cebok, datengnya ke Buna! Udah sana ikut Pupa!"

"Buna stles! Malah-malah mulu!"

"Bodo ah!"


Sampai jumpa.

***

Ya, itu hanya cuplikan kilas dari HS..

Haiii!! Kangen HS nggak? Sabar bentar lagi tanggal 24 kok😜 Selamat malam senin! Ada kah yang besok juga mau ujian? Aku juga nihh.. Semangat belajarnya yaaa.

Jadi aku mau kasih tau informasi mengenai HS untuk kamu semua nih!! Ya, jadi HAPPY STORY sedang proses menuju penerbitan!! Yeayy!!

Aku senang banget nih dan nggak pernah menyangka akan sejauh ini. Kalau kamu semua senang juga nggak?

InsyaAllah HAPPY STORY menuju percetakan dan bisa kamu peluk nanti! Sekarang aku lagi ngerevisi pelan-pelan dan masih banyak sekali kesempatan untuk kamu nabung dari sekarang!! Buat yang mau peluk erat Happy Story dalam bentuk cetak, tungguin yaa!

Banyak sekali takut untuk nerbitin sebenarnya. Tapi ucapan Mamahku yang bikin aku yakin untuk siap. Sejujurnya aku mah banyak ragunya..😂 Kira-kira kalau HS terbit pada minat nggak yaaa?🤔 

Maka dari itu, untuk yang ingin lebih tahu informasi selanjutnya mengenai kabar Happy story juga perkembangannya, kamu bisa follow akun penerbit yang pada akhirnya aku menjatuhkan hati dan mempercayakan  untuk bekerja sama dengan :

@gloriouspublisher16

Dan aku juga akan kasih informasi melalui akun igku (tavia.radiskaaa) dan (happystoryofc). Di sini bukan hanya info terbit, tapi juga hal-hal seputar Happy Story. Untuk yang mau, bisa follow roleplayer dari HS dan silahkan masuk gc bagi yang minat.

Ajak teman-teman kamu untuk baca HS sebelum banyak yang berubah😂 dan kasih tahu juga kalau HS akan naik cetak💖

Terima kasih banyak yang sudah vote dan komen meski pun cuma sedikit cuplikan. Sampai jumpa lagiii tanggal 24 dan juga dalam bentuk lain ( masih proses) yaaaa!! 💖

Penasaran banget bab selanjutnya nggak?


21.3.21
22.30

HAPPY STORY [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang