52; selamat ulang tahun sayang

8.4K 1K 98
                                    

hari ini renjun semangat banget dengan mood yang paling bagus sebagus bagusnya, dia jalan menuju kamar kosan jeno sambil lompat lompat kecil terus pas mau kesandung dia malah cekikikan.

hari ini renjun ulang tahun, renjun mau liat jeno ngasih dia surprise atau gak, karna tadi jeno gak ada kelas jadinya renjun sehabis kelas pergi ke kosan pacarnya itu.

eh tapi senyuman renjun luntur begitu buka pintu kosan, dia malah dikasih pemandangan bahu jeno yang lagi tidur. renjun mendengus, setelah dia lepas sepatu sama kaos kakinya terus juga taruh tas di meja belajar, dia langsung peluk jeno-sedikit nindih-dari belakang.

"jenoooo." panggil renjun, tapi jeno gak ngubris ngebuat renjun merengut.

"jenooo." panggilnya lagi kali ini tambah cium cium di pipi jeno.

"hm." sahut jeno.

"ini hari apa?" tanya renjun.

"hari selasa." jawab jeno dengan males.

"ish bukan itu! maksud aku ini hari apa tanggal apa?!" kata renjun.

jeno menghela napas sebelum buka mata, "hari selasa tanggal dua tiga. hari ini kamu ulang tahun kan?" tanya jeno, dan renjun mengangguk semangat.

"mana kuenya?!" tagih renjun.

"ambil di kulkas yang box steorofoam." jawab jeno dan renjun langsung beranjak buru buru ke kulkas, sedangkan jeno ngedudukin dirinya sambil nguap.

"lilinnya dimana?"

"tuh depan tv." unjuk jeno.

renjun balik lagi duduk di depan jeno sehabis ngambil sendok sama piring kecil. dia nyusun lilin angka 22 sedangkan jeno ngambil korek di atas nakas terus nyalain lilin pake korek.

"make a wish." suruh jeno dan renjun langsung buat harapan dan berdoa.

"di ulang tahunku ini, doaku masih sama seperti ulang tahunku kemarin. semoga orang orang yang aku sayangi sehat dan panjang umur serta bahagia selalu. amiin." kata renjun dalam hati, selesai make a wish renjun langsung tiup lilinnya.

jeno tersenyum, sebelah tangannya ngelus rambut renjun terus turun jadi nangkup pipi renjun, "selamat ulang tahun, sayangku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jeno tersenyum, sebelah tangannya ngelus rambut renjun terus turun jadi nangkup pipi renjun, "selamat ulang tahun, sayangku." katanya abis itu kecup kening renjun.

renjun ikut tersenyum, "makasih gantengku." balesnya, "hadiah buat aku mana?"

jeno taruh kuenya di nakas, sedikit narik kaki renjun untuk mendekat terus langsung cium bibir kesayangannya itu dengan lembut.

jeno taruh kuenya di nakas, sedikit narik kaki renjun untuk mendekat terus langsung cium bibir kesayangannya itu dengan lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

posisi mereka berdua duduk dikasur.

renjun langsung ngalungin tangannya di leher jeno, ngebales ciuman pacarnya itu sama lembut. dan ciuman di putus sama renjun duluan karna butuh napas.

"hadiahnya mana?"

"potong aja dulu kuenya." suruh jeno, renjun nurut dengan semangat ngambil pisau plastik kue di sampingnya terus mulai potong kuenya.

"kok dibawahnya keras?" tanya renjun.

"potong yang bener."

"udaaahhh tuh keras kan?! ada apa sih dibawahnya." kata renjun, dia potong lagi kuenya terus dipindahin ke piring. pas diliat dibawahnya ada kotak dilapisin plastik warna merah gitu, renjun potong lagi kuenya, di taruh lagi dipiring, pas udah keliatan bisa diambil itu kotak dia langsung ambil terus buka bungkus plastiknya.

"cincin?" tanya renjun natap jeno.

jeno ngangguk, "iya. hadiah kamu, soalnya cincin yang waktu aku kasih di puncak kan kamu buang." bales jeno.

renjun mendengus, "kamu kali yang buang."

endikin bahu jeno jawab, "iya kali. gak tau udah lupa."

renjun langsung pakai cincinnya di jari manis, mandangin cincin itu dengan senyum.

"bagus gak?" tanya jeno.

"bagus. aku suka. makasih sayang." jawab renjun ngecup bibir jeno.

"hm sama sama. udah ayo makan kuenya."















"nanti malem ke cafe kamu yuk?" ajak renjun, dia nyendokin kuenya terus dimakan.

"mau ngapain?"

"mau nyobain pie applenya." kata renjun, "terus nanti pulangnya ke warung steak aku mau makan steak juga."

jeno ngambil tisu bekas renjun, tangannya ngelapin bibir renjun yang belepotan kena cream karna renjun yang sekali nyendok langsung potongan gede kuenya.

"iya ntar malem." kata jeno, "tapi kamu traktir aku ya?"

"dih?" alis renjun naik sebelah, "kok gitu?"

"ya kamu ulang tahun, harus traktir aku lah."

"yang ada sebagai hadiah kamu traktir aku lah!"

"dih kebalik. lagian aku udah kasih kamu hadiah kok. tiga kali malah." balas jeno.

renjun ngecibir "baru dua kali kok dibilang tiga kali."

"tiga kali. satunya di kue, duanya di ciuman, tiganya di cincin."

renjun sedikit banting sendok, matanya melotot dengan alis yang mengkerut, "ih ciuman mana ada dihitung hadiah!" ngegasnya karna udah mulai kesel, "ciuman tuh ya kewajiban bukan hadiah tau! masa dibilang hadiah, aku gak terima yah!"

"emang kenapa sih kalo hadiah?"

"hadiah tuh dikasihnya kalo cuman lagi dapet sesuatu atau apalah namanya, jadinya hadiah tuh jarang tau dikasihnya! aku gak terima soalnya nanti dapet ciumannya jadi jarang kalo disebut hadiah!" jelas renjun.

gak ngerti lagi aku sama kamu renjun:(

jeno terkekeh liat tingkah pacarnya itu, "yaudah iya aku yang traktir." katanya, "tapi."

"tapi apa?"

"masakin aku mie goreng dulu."

"IH PEMBABUAN DALAM RUMAH TANGGA!" protes renjun tapi akhirnya dia beranjak dari duduknya sambil beresin sisa bekas bungkus kue.

tbc.

aku tuh kayaknya kena written block deh soalnya tiap buka chapter tuh hawanya males nulis, ini karna renjun ultah aja jadinya aku usahain nulis, maaf ya kalo gak jelas :(

btw, happy birthday untuk kesayangan kita huang renjun 🎂🎉🎉🎉💚💚

sayang kalian banyak banyak!

Liebling [noren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang