.19. Jarang Melakukan Itu

4K 172 7
                                    

Jika ingin menjadi ayah yang baik untuk anakmu, mulailah dengan menjadi suami yang baik untuk istrimU.



Imi Kafe berada di pinggir pantai yang membentang luas. Tempat wisata itu terlihat ramai dengan orang-orang yang datang dari luar kota. Hari ini akan ada pertunjukan yang diadakan sekali setahun. Itu juga jadi alasan tepat untuk datang kesana.

Andra memegang erat tangan perempuan itu. Mereka berjalan di pesisir pantai seperti pasangan muda yang lagi pacaran. Saat paling tepat untuk pamer kemesraan adalah di kota lain. Itu hal yang tak bisa mereka lakukan di Desa JayaWijaya.

"Makasih ya, kamu selalu ada buat aku."Giska mengatakannya dengan tulus. Dia terpuruk sejak ditinggal Andra. Dan sekarang, pria yang menghilang itu telah kembali.

"Gis, aku sayang sama kamu. Kamu tahu itu kan?"

"Aku tahu. Tapi aku gak bisa memilikimu sepenuhnya juga."

"Aku punya anak Gis."

"Aku tahu, tapi dia bukan anak kandungmu. Aku bisa memberimu anak kandung."

Obsesi Giska terhadap Andra semakin menjadi. Setelah ditinggal hampir setahun, Giska berjanji pada dirinya sendiri, dia tidak mau ditinggalkan lagi. Agar tidak ditinggalkan, dia harus memenangkan kompetisi. Ya, satu-satunya hal yang harus dia lakukan adalah mengambil Andra dari Sonya.

"Maksud kamu apa sih?"ucap Andra dengan nada tinggi. Giska merasa langkahnya salah. Andra sangat menyayangi anak itu.

"Aku sayang sama Gavin. Dia sumber kebahagiaan aku. Asal kamu tahu, aku gak bisa seperti sekarang tanpa dia."lanjutnya tidak terima. Proses adopsi Gavin sangatlah panjang. Orang tua Andra yang mencarikannya. Anak yang lahir dari keluarga tidak mampu dan keluarga yang masih punya hubungan baik dengan Keluarga Aperta. Kalau kata pepatah, "lebih baik adopsi anak dari orang terdekat. Jadi kita sudah tahu bibit, bebet dan bobotnya."

"Maaf Dra, aku udah ngomong yang engga-engga."

"Kamu tenang saja. Aku sedang cari cara buat kita. Aku juga sayang sama kamu."ucap Andra menatap perempuan itu dalam-dalam. Ia memeluknya erat disaksikan oleh orang yang berlalu-lalang.

"Jangan disini, kamu bikin malu."

"Itu bukti kalau aku beneran sayang sama kamu."Andra mengatakannya dan berjalan menyusuri jalanan penuh pasir. Giska berlari menyusulnya dan meraih jemari tangan Andra. Mereka kembali berjalan seakan dunia ini surga yang terlihat mata.

Setelah bosan dan lelah berjalan tanpa tujuan, mereka memutuskan untuk menikmati makanan di Imi Kafe. Walaupun makanan itu tidak terlalu enak, tapi pemandangan dari sana sangat bagus. Itulah alasan mengapa kafe itu selalu ramai.

"Wah, apa kabar Dra!"sapa seseorang dari belakang Andra. Dia datang dengan seorang perempuan muda yang mengenakan dress biru muda. Pria itu membuat Andra tidak bisa berkata-kata. Dia kepergok di tempat umum dengan selingkuhannya.

Reyhan, pria yang dulu sahabat baik Andra. Pertemuan terakhir mereka adalah di pesta pernikahan Zio. Dan setelah itu, Andra mencoba untuk menghindari pria itu. Pria yang sangat tidak disukai oleh Sonya.

"Santai aja Dra. I know what you mean."ucapnya sambil tertawa. Dia malah duduk diantara mereka. Ia juga mengajak pacarnya duduk disamping Giska.

"Hai, saya Rey."ucapnya berkenalan. Giska ikut keringat dingin melihat pria itu. Dia tak menjawab apa-apa.

"Ikut aku dulu Rey, kita ngobrol bentar."ucap Andra bergegas. Rey mengikutinya menjauh dari tempat itu.

Masih Ada Jari Yang LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang