Baumu seperti cintA.
Pelukan erat Andra terasa di pagi itu. Kasur yang empuk ditambah wangi Andra yang memenuhi kamar. Minggu pagi adalah pagi terbaik dari semua pagi. Pagi yang tidak harus buru-buru masak, siapin baju kerja dan bersih-bersih.
"Selamat pagi Onya,,,,"
"Pagi Dra,,"
"Hmm, hari ini kita mau kemana?"
"Disini aja. Tidur sampai sore."
"Aku mau sih, tapi entar kita laper gimana?"
"Masak indomie aja gampang."
"Gak mau ah, gak sehat."
"Ya udah, kita gak usah makan."
Andra memeluknya semakin erat. Pagi yang diawali dengan cinta. Selang berapa menit, Sonya bergegas bangkit. Ia tak mau suaminya sakit maag demi menemaninya rebahan. Ia langsung ke dapur untuk memasak sesuatu yang enak untuk dimakan. Andaikan Ibeth ada disini pasti lebih mudah. Ibeth, adik satu-satunya itu ahli dalam memasak. Apapun terasa enak kalau dia yang memasak.
"Hmm, cuma ada telur, sayur bayam sama sosis. Mau bikin apa ya."gumamnya. Ia mengambil ponselnya yang diletakkan di dekat televisi. Segera mencari kontak Ibeth.
"Apaan sih kak-"
"Kamu belum bangun ya?"
"Menurut lo aja kak. Kenapa sih?"
"Ajarin masak dong, Beth. Kakak cuma punya bahan ini."
Sonya mengalihkan kamera ke bahan makanan di atas meja. Ibeth mengamati sambil berpikir. Saat ide brilian muncul, ia menjelaskan kepada Sonya. Sonya tak akan mau mengakhiri video call sebelum masakan itu matang sempurna.
"Bikin nasi goreng susah amat sih kak. Di google juga banyak resep. Pakai teknologi atuh kakakku yang cantik."
"Aku tahu kok, Beth. Tapi aku maunya resep dari kamu. Resep terbaik di dunia ini."
"A elah, dipuji gini bikin aku melayang."
"Udah ya. Suami udah bangun. See you."
"Ye, mentang-mentang udah kelar,,,"
Belum selesai protes, Sonya keburu mematikan video call. Sonya sengaja menyembunyikan fakta bahwa ia berhasil masak karena Ibeth. Sonya itu susah menakar garam untuk dua piring nasi goreng. Kalau diajarkan langsung sama Ibeth, otomatis takarannya jadi pas. Dan akan sangat memalukan kalau Andra sampai tahu.
"Sudah siap, Nya?"
"Sudah. Ayo makan."
Andra langsung duduk di meja makan. Mereka makan saling berhadapan. Sudah jadi kebiasaan.
"Gimana?"tanya Sonya berharap diberikan komentar.
Sendok pertama tampak menyakinkan. Tapi, Sonya butuh komentar nyata yang keluar dari mulut Andra. "Ehmmm, enak."
"Serius kan?"
"Masa bohong. It's perfect buat sarapan pagi."
"Yes, berhasil!"gumam Sonya yang tampak samar-samar didengar Andra.
"Oh ya Dra, kayanya hari ini kita gak bisa ngedate."
"Hmm, gara-gara gotong royong itu ya? Kita gak usah ikut, Nya."
"Gak enak sama Pak Kades. Kita skip buat minggu ini."
"Iya deh, demi Pak Kades."ucap Andra tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masih Ada Jari Yang Lain
RomancePondasi yang kokoh tak menjamin rumah luput dari badai dan bencana. Ini adalah pernikahan yang harmonis dari dua insan yang dianggap tidak biasa. Pria tampan yang rela menikahi perempuan tomboy dan berpenampilan seperti pria. Hal tersebut membuat wa...