.35. Amplop Coklat

5.1K 250 8
                                    

Ikatan tali yang terputus tak akan bisa disambung lagi jika talinya sudah rapuH




"Bercerailah!"

Satu petuah dari seorang ayah untuk putrinya yang tak baik-baik saja. Untuk apa mencintai yang sudah mengkhianati? Dan jika ingin membalas dendam, biarkan Tuhan yang mengulurkan tangan untuk itu. 

"Aku belum siap, Pa."

"Kapan kau siap?"

"Aku tidak tahu."

"Jangan pedulikan tanggapan orang lain. Bukan mereka yang merasakan, tapi kau sendiri. Jika kau harus bolak-balik rumah sakit karena depresi, bukan mereka yang memberikan bantuan. Mereka hanya manusia yang hidupnya tidak baik, hingga mengomentari orang lain. Ya, biar mereka sedikit bersyukur akan hidupnya yang tidak baik itu."

"Akan kupikirkan."

"Papa akan setuju kalau kau menikah lagi. Tentu dengan orang yang tepat. Seperti pria yang mengantarmu kemarin."ucapnya dengan penuh ketegasan.

"Aku belum berniat ke arah situ."

"Hampir dua tahun berlalu, kakak jangan mau terikat lagi sama dia. Aku bahkan takut menikah gara-gara kakak."ucap Ibeth ikut campur. 

"Gak boleh gitu Beth. Kenapa kau harus melihat yang buruknya saja? Lihat saja, mama sama papa masih langgeng sampai sekarang."ucap mama protes. Ibeth hanya tersenyum menanggapinya.

"Tak ada yang perlu ditakutkan. Kalau gak mau terjebak pria brengsek, pintar-pintarlah memilih calon suami."sambung ayah menambahkan. Sonya paham kekuatiran keluarganya. Ikatan konyol itu bisa menjadi benalu suatu hari nanti. Gimana status Gavin sebagai seorang anak? Dan jika Sonya memang sudah tak mau kembali, sebaiknya diselesaikan dari sekarang.

Itulah yang membuat Sonya berani menggugat cerai Andra. Kekuatan itu datang dari keluarga yang tak akan mungkin mengkhianatinya. Dia menaruh gula ke dalam gelas untuk yang kelima kali. Lala menghentikannya dan membuat lamunannya berhenti.

"Kebanyakan ini. Aku aja yang bikin teh nya."ucapnya mengambil alih. Sonya pasrah dan memberikannya pada Lala. Lala datang bersama seorang konsultan hukum yang merupakan saudara jauhnya. Lala membawa teh itu ke ruang tamu. Sedang Sonya mengikutinya dari belakang.

Sonya menjelaskan detail yang terjadi. Ini memang sudah terjadi sejak lama, dan dia merasa bodoh menggugat cerai Andra baru-baru ini. 

"Sesuai cerita ibu, alasan perceraian adalah selingkuh. Secara hukum, selingkuh itu termasuk zinah. Dan jika tidak ada kesepakatan kedua belah pihak, maka ibu harus melaporkan pada pihak berwajib lebih dulu."ucap pria itu.

"Maksudnya pak?"

"Ibu harus bisa memberikan bukti otentik terkait apa yang dilakukan suami ibu. Memberikan bukti itu kepada polisi. Apakah perselingkuhan itu sudah masuk tahap zina? Apabila terbukti, putusan pidana itu bisa dijadikan bukti untuk menggugat cerai suami ibu."

Ini berat untuk Sonya. Dia masih ragu dengan keputusannya. 

"Kamu ada buktinya kan Nya?"tanya Lala memastikan.

"Ada sih La, tapi..."

"Kalau semisal ibu mau pisah baik-baik, coba dibicarakan dulu dengan suaminya. Kalau kalian sama-sama setuju, mungkin semuanya jadi lebih mudah. Dan masalah selingkuh itu bisa ditutupi. Banyak yang tidak mau mengumbarnya secara blak-blakan di depan hukum. Akhirnya mereka cerai dengan alasan lain."ucapnya menjelaskan. Penjelasan itu cukup membuka pikiran Sonya. 

Masih Ada Jari Yang LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang