Aku rindu kamu. Bukan kamu yang sekarang, tapi kamu yang dulu. Saat aku begitu berharga dimatamU.
Wanita diberi hati yang lembut bukan berarti rela untuk disakiti. Wanita punya jiwa jahat yang akan terlihat jelas jika hatinya benar-benar sakit. Bahkan jika memungkinkan, dia rela sakit jiwa. Ya, berubah jadi manusia aneh dan masuk rumah sakit jiwa.
Wanita itu membuka pintu kamar Gavin, melihat anaknya dan Ibeth sedang tertidur pulas. Mereka berdua ketiduran akibat lelah bermain. Dia menutup pintu kamar itu dan kembali ke kamarnya. Membuka lemari untuk mencari baju yang tepat untuk dipakai. Ia mengambil amplop coklat dari bawah lemari dan memasukkannya ke dalam tas.
Sonya Marisa Putri, perempuan yang saat ini dipenuhi luka. Ia menahan tangisannya dan berusaha tegar. Jantungnya berdetak lebih cepat, membuat ia gelisah terus-menerus. Ia tak bisa memahami dunia ini. Kenapa setelah tahun-tahun yang penuh makna, semua terasa penuh dusta? Apakah pantas dia mendapatkan semua ini? Terlebih pria yang ia cintai terlihat begitu sempurna. Pria yang memberinya kasih bahkan saat tahu dia tak bisa melahirkan anak kandung. Untuk apa semua kesempurnaan itu, jika perselingkuhan sudah terjadi sejak lama?
Dengan kacamata hitam menutupi mata merahnya, ia berjalan menuju jalan besar. Ia tak mau kepergiannya diketahui Ibeth. Ibeth pasti menghujaninya dengan pertanyaan.
"Kak, ada apa?"tanya Angga heran. Pria itu datang setelah ditelepon Sonya beberapa jam yang lalu. Hanya dia satu-satunya orang yang bisa dimintai tolong.
"Antarkan saja aku ke kota."
Aura gelap terpancar dari wajah Sonya. Angga tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti arahan perempuan itu. Bahkan ia tak boleh memberitahu isterinya, keluarga inti dan juga Ibeth. Angga tidak tahu alasannya, ia hanya mengikuti keinginan Sonya.
Dengan perjalanan sore, kemungkinan mereka akan sampai nanti malam. Sonya memprediksi waktu tiba. Dia akan sampai ketika reuni sedang berlangsung. Malam ini, dia ingin membuktikan foto-foto yang ia terima. Foto yang tak seharusnya ia lihat itu. Siapa yang mengirimkannya? Tega sekali orang itu, merahasiakannya selama ini dan tiba-tiba menghancurkannya dalam waktu singkat?
"Kamu baik-baik saja sama Lidya?"tanya Sonya setelah keheningan yang cukup lama. Keheningan yang membuat mereka berdua mengantuk.
"Baik gimana, dia egois banget. Kita bisa berantem cuma gara-gara garam habis."
"Ngawur!."
"Gini loh kak, dia suruh aku beli garam. Aku jelas gak mau. Di warung banyak ibu-ibu rese. Aku selalu digodain. Lidya juga marah karena waktu itu dia lagi PMS. Emang cewek kalau PMS bikin mumet."
"Gitu doang mah bukan berantem namanya. Itu namanya berdebat."
"Bukan cuma itu. Aku juga pernah hancurin meja ruang tamu cuma gara-gara masalah tanah. Eh, dianya nangis-nangis dan bilang mau dibalikin aja ke rumah emaknya."
"Terus jadinya gimana?"
"Gak jadi. Itu cuma ancaman doang. Hahaha."
"Hahaha."
"Aku tuh iri sama kakak. Kak Onya selalu romantis sama Kak Andra."
Kalimat itu biasanya membuat Sonya bangga. Tapi sekarang, dia ingin marah. Darahnya mendidih dan hendak meluap-luapkan emosi. Ia menyesal pernah bangga saat mendengar pujian itu. Ia malah iri akan rumah tangga Angga. Bukankah lebih baik kelihatan buruk tapi di dalamnya indah daripada kelihatan indah tapi di dalamnya buruk?
KAMU SEDANG MEMBACA
Masih Ada Jari Yang Lain
RomancePondasi yang kokoh tak menjamin rumah luput dari badai dan bencana. Ini adalah pernikahan yang harmonis dari dua insan yang dianggap tidak biasa. Pria tampan yang rela menikahi perempuan tomboy dan berpenampilan seperti pria. Hal tersebut membuat wa...