Eh, Dewi Bulan?!

2.2K 197 55
                                    

Sudah beberapa hari semenjak kos-kosan Alam dibuka, tapi masih belum ada satu orang pun yang datang atau mengontrak di tempat ini.

Sepertinya tempat ini sudah di cap sebagai tempat yang angker bagi masyarakat sekitar. Tentu saja menurut Alam itu hanyalah rumor yang dibesar-besarkan saja dan mencoba untuk menakut-nakuti warga sekitar.

Sebenarnya Alam tidak masalah dengan rumor yang diedarkan oleh para warga sekitar. Tapi masalahnya, rumor itu saat ini mengganggu bisnis kos-kosan miliknya membuat tempat ini menjadi sepi.

Alam sampai berpikir jika kos-kosan ini tidak kunjung ada yang menempatinya, sepertinya makhluk lain yang akan menempatinya.

Alam kali ini sedang duduk di teras depan rumahnya sambil memandangi orang-orang lewat yang langkahnya sedikit dipercepat ketika melewati bangunan ini.

"Padahal disini tidak ada apa-apa," gumam Alam sambil memperhatikan orang-orang yang mempercepat langkahnya.

Hari sudah mulai gelap dan langit sudah mulai berwarna biru tua. Lampu-lampu teras dari rumah lain sudah mulai dinyalakan dan Alam juga melakukan hal yang sama.

Karena tahu sebentar lagi akan malam jadi Alam pun memutuskan untuk masuk ke dalam.

Di dalam rumahnya saat ini tidak terlalu jauh beda dengan enam kamar lainnya yang ia akan sewakan. Hanya sebesar tiga petak saja, tapi itu sudah cukup menurut Adam. Karena dia juga masih kuliah dan tinggal sendirian, jadi dia tidak memerlukan rumah yang terlalu besar.

Apalagi dia punya warisan dari orang tuanya berupa kos-kosan enam pintu ini. Jadi pendapatan dan uang jajannya sudah bisa dibilang terjamin.

Alam kemudian membuka laptopnya dan ingin segera menyelesaikan tugas kuliahnya.

Sambil mengerjakan tugas, ia menyalakan televisi tabung yang ia bawa dari rumah orang tuanya karena sudah tidak dipakai lagi. Ia melakukannya sebagai cara untuk menghindarkan suasana yang terlalu sepi sekaligus menjadikan suara dari televisi itu menjadi background yang menemaninya mengerjakan tugas.

Tidak lupa juga ditemani kopi hangat yang membuatnya tetap terjaga dan tidak mudah mengantuk saat mengerjakan tugas. Meskipun ia bukan termasuk salah satu 'anak senja' yang sedang viral itu.

Saat sedang fokus mengerjakan tugas, tiba-tiba pikirannya stuck dan tidak tahu apa yang ia ingin tulis lagi ditulisnya. Padahal sebelumnya ia masih lancar-lancar saja saat mengerjakan tugasnya.

Alam mencoba berpikir lebih keras lagi sampai urat di dahinya kelihatan. Tapi percuma saja, dia tidak bisa menemukan jawaban yang ia cari.

"Mungkin aku kelelahan," gumam Alam.

Akhirnya Alam memutuskan untuk menunda pekerjaannya dan beralih ke televisi yang dari tadi sedang menontonnya mengerjakan tugas. Kebetulan sekali di TV sedang memberitakan sebuah fenomena aneh yang terjadi beberapa bulan ini saat bulan purnama berlangsung.

"Akhir-akhir ini setiap bulan purnama, muncul sebuah cahaya keungu-unguan yang seolah melapisi bulan. Para peneliti masih belum menemukan penjelasan ilmiah terkait peristiwa aneh ini."

Alam terkekeh pelan. Entah kenapa ia malah berpikir kalau itu hanyalah buatan orang iseng ataupun video hoax yang dibuat seseorang lalu dipercaya oleh para orang tua dan dianggap sebagai tanda-tanda akhir zaman.

Alam kemudian berdiri dan meregangkan badannya karena duduk terlalu lama, setelah itu ia berjalan ke jendela luar dan menyadari kalau sekarang adalah malam bulan purnama.

Alam melihat kearah bulan diatasnya dari dalam jendela. Tapi tidak seperti yang diberitakan di TV barusan, tidak ada cahaya keungu-unguan di sekeliling bulan itu saat bulan purnama.

Kos-Kosan HoloIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang