Rekan Kerja

687 80 16
                                    

Setelah bertemu dengan manusia misterius yang mengetahui nama asli Grim Reaper itu yang bernama Amelia Watson, Calli memutuskan untuk ikut bersamanya menuju ke kantor Amelia. Ia yakin kalau manusia ini mengetahui sesuatu.

Mereka berdua sampai di kantor Amelia. Daripada disebut kantor, bangunan ini lebih cocok disebut sebagai rumah biasa. Dan di dalamnya juga nampak seperti perumahan sederhana biasa.

Dengan perapian yang sedang tidak menyala, meja kerja penuh dengan kertas-kertas berantakan yang entah berisi dengan apa, lalu mading yang penuh dengan pin-pin yang ditusukkan untuk menunjukkan rencana selanjutnya dari Amelia Watson.

Sudah banyak rencana di mading itu yang penuh coretan berantakan dan juga tulisan 'Fail' yang artinya gagal. Calli tidak mau bertanya lebih jauh tentang suasana berantakan rumah Amelia, ia hanya akan menanyakan tentang Ollie, lalu orang yang menghidupkannya. Setelah itu ia akan langsung pergi dari sini.

Amelia kemudian duduk di kursi putar dan bersandar lelah akibat berjalan di jalanan yang cukup terik. Ia kemudian melepas jaket coklat muda dan fiddler hat miliknya lalu menaruhnya di gantungan jaket di sampingnya.

"Kau bisa duduk di sofa jika kau mau," ucap Amelia sambil menunjuk sofa merah di dekat perapian. Tapi Calli tidak menghiraukannya.

"Jadi Amelia Watson-"

"Panggil saja aku 'Ame', lagipula aku sudah memanggilmu 'Calli' juga, sih."

".... Jadi Ame, aku mengikutimu karena aku pikir kau mungkin punya informasi yang bisa aku gunakan."

"Aku tahu itu. Tidak mungkin kau mau mengikuti orang asing yang baru kau temui."

"Jadi kalau kau bisa memberitahukannya secepat mungkin, aku akan pergi dari sini dan tidak akan mengganggu hidupmu lagi."

"Apa itu sebuah pertanyaan?"

"Ya."

Amelia kemudian terdiam sebentar seolah ia sedang berpikir. Lalu ia tersenyum tipis dan memangku dagunya dengan tangannya, sementara satu tangan lagi mengetuk-ngetuk meja dengan ujung kukunya sebelum akhirnya ia memberikan jawabannya.

"Bagaimana kalau aku menolak?"

Calli kembali memunculkan sabit besarnya yang entah dari mana lalu langsung menghunuskannya tepat ke wajah Ame. Akibat dari hempasan sabit itu membuat kertas-kertas di meja Ame beterbangan berantakan, meskipun Ame tetap tenang dan tidak memalingkan wajahnya dari Calli sedikitpun.

Ia tahu Calli tidak akan membunuhnya karena saat ini Calli sedang kebingungan dan butuh informasi. Terlebih lagi, kemampuannya kali ini hanya sebatas puncak kekuatan manusia biasa. Dan benar saja, ujung sabit Calli berhenti tepat di depan wajah Ame dan sama sekali tidak mengenainya.

"Ruangan ini jadi berantakan, lho," ucap Ame tanpa sedikitpun memindahkan pandangannya dari Calli.

"Jangan membuang-buang waktuku, manusia."

"Aku tidak membuang-buang waktu. Justru aku mengajakmu kesini untuk mempersingkat waktu dan dapat menjelaskan semuanya kepadamu dengan mudah."

"Benarkah? Lalu kenapa kau menolak?"

"Sebelum menjawab pertanyaanmu itu, ada sesuatu yang ingin aku diskusikan bersamamu."

"Aku tidak tertarik."

"Kau dingin sekali, ya. Tapi dengan begitu pembicaraan ini telah menemui jalan buntu. Kau tidak bisa meraih tujuanmu, begitu juga denganku, lalu itu akan menjadi Bad ending untuk semua orang. Apa kau mau seperti itu?"

Hening menyerang diantara mereka berdua. Meskipun sekarang bilah sabit Grim Reaper beberapa senti ada di depan hidungnya, tapi tidak ada raut wajah panik dari Amelia. Justru ia tenang dan dapat menguasai keadaan.

Kos-Kosan HoloIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang