Hololive EN

740 80 14
                                    

Calli membuka matanya. Tapi kali ini tangan dan kakinya dapat bergerak bebas, tidak ada rasa sakit seperti tertusuk yang sebelumnya ia rasakan. Lalu ia memegang perutnya yang masih utuh, padahal ia sangat yakin kalau dirinya sudah tertusuk oleh Ina.

Jantungnya masih berdebar kencang dan keringatnya juga bercucuran. Ia yakin sekali kalau perasaan dan kejadian yang tadi bukanlah mimpi.

"Calli?"

"Eh?"

Ia menengok ke sampingnya dan wajah orang itu adalah wajah seseorang yang seharusnya sudah mati. Tapi saat ini ia-Gura menatapnya dengan tatapan bingung dan dalam keadaan sehat seperti biasanya.

"Gu ... ra?"

"Kau tidak apa-apa? Wajahmu kok pucat begitu. Apa kau sedang sakit? Tunggu sebentar, apa Grim Reaper sepertimu bisa sakit?"

"Gura benar, tubuhmu terlihat lebih pucat dari biasanya." Kiara juga menghampirinya.

Ia menaikkan poni Calli dengan tangannya lalu menempelkan dahinya dengan dahi Calli untuk memeriksa suhu tubuh Calli.

"Tubuhmu tidak panas sama sekali. Bahkan lebih dingin dari orang mati, sepertinya konsep demam tidak berlaku pada Grim Reaper, ya?" ucap Kiara.

"A-aku baik-baik saja, kok. Ehehehe ... maaf ya sudah membuat kalian khawatir."

Tubuhnya memang tidak bekerja seperti manusia biasa karena dia adalah seorang malaikat kematian. Tapi Calli masih bingung dengan kejadian yang sebenarnya lalu melihat ke arah Amelia yang dari tadi sedang diam dan memeriksa pocket watch miliknya.

"Aku mau bicara sebentar dengan Watson, ya?"

"Baik~"

"Baiklah."

Calli pun menghampiri Amelia. Sementara Kiara dan Gura mengobrol hal lain. Setelah berada di dekat Amelia, sepertinya ia masih belum menyadari keberadaan Calli dan terus fokus pada urusannya.

"Watson."

"Ah, Calli." Tapi Amelia tidak terlalu menggubris panggilan Calli. Ia bahkan tidak menengok ke arahnya.

Calli sebenarnya ingin bertanya langsung padanya tentang apa yang sudah terjadi. Tapi ia bingung harus memulai dari mana, karena ia sendiri juga tidak tahu apakah yang sebelumnya hanya sebuah ilusi atau betulan terjadi.

"Watson, aku-"

"Permisi."

Tapi ada seseorang yang lewat ketika Calli sedang berbicara. Dan di titik ini Calli kemudian sadar, bahwa orang yang lewat adalah orang yang sama seperti sebelumnya. Padahal seharusnya orang itu sudah berada di dalam perpustakaan.

"Watson, apa ini perbuatanmu?"

"Hah? Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan."

"Bukankah seharusnya kita berada di dalam perpustakaan dan melawan makhluk dengan banyak tentakel itu? Tapi kenapa kita masih berada di sini?"

"Aku tidak tahu apakah otakmu rusak atau kepalamu terbentur, tapi yang pasti hari ini adalah pertama kalinya kita berada di depan perpustakaan ini. Tapi jika kau tetap bersikeras, kau mungkin mengalami deja vu."

"Deja vu?"

"Ya. Itu adalah fenomena merasakan sensasi kuat bahwa suatu peristiwa atau pengalaman yang saat ini sedang di alami sudah pernah dialami di masa lalu. Aku dan manusia lainnya sering mengalami hal itu, jadi kurasa tidak ada yang spesial dari yang kau alami."

"Tapi aku yakin itu bukanlah sebuah deja vu, aku bisa tahu kalau sebentar lagi ada seseorang yang akan lewat dan mengganggu obrolan kita."

"Benarkah? Itu adalah hal yang bagus karena kita akan masuk ke dalam sekarang." Amelia menaruh kembali pocket watch miliknya di sakunya dan berjalan ke dalam.

Kos-Kosan HoloIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang