Penghuni kos-kosan Alam kembali bertambah setelah kedatangan Anya Melfissa sang Keris yang bisa berubah wujud.
Meskipun pada awalnya Alam tidak mengizinkan Anya untuk ikut, tapi Anya memberikan wajah lucu pada Moona dan yang lainnya sehingga secara otomatis ia langsung dapat perlindungan dari mereka berempat. Jadi Alam tidak bisa apa-apa. Kasihan Alam.
Beberapa hari kemudian, Alam pergi kuliah pada pagi hari seperti biasanya. Terdapat Moona dan Iofi yang sedang menjemur pakaian seperti biasa karena hari ini begitu cerah.
"Hoaaam ...." Alam menguap selagi ia mengunci pintu kamarnya karena sekarang masih sekitar jam 7 pagi.
"Alam? Mau kuliah?" tanya Moona.
"Hmm? Ya begitulah. Ngomong-ngomong, aku kunci pintunya, ya? Jika kalian ingin ambil makanan di dalam, kalian punya kunci masing-masing, kan?"
"Okey."
Alam kemudian menatap ke arah Iofi. "Ke-kenapa kau menatapku?!" tanya Iofi.
"Aku tidak dengar jawaban 'okey' darimu, padahal yang paling sering ke kamarku ambil makanan itu kan kau."
"Da-! Darimana semua tuduhan itu berasal?! Memangnya kau punya bukti?!"
"Risu yang memberitahuku. Aku memberinya kacang dan dia langsung memberitahuku semuanya."
Wajah Iofi langsung memerah malu dan menggerutu kesal. Padahal ia sudah menyuruhnya untuk diam dengan memberinya kacang, tapi seperti pepatah bilang. Kacang dibalas kacang. Jika Risu diberi kacang, maka dia akan memberimu informasi.
"Ya sudahlah, aku sudah puas mengganggumu pagi ini. Aku titip rumah, ya." Alam kemudian pergi karena dia sudah hampir terlambat.
"Hati-hati di jalan!" Moona membalas lambaian tangan Alam.
Setelah Alam sudah tidak kelihatan lagi. Iofi baru mengeluarkan semua kekesalannya. "Manusia satu itu ... lihat saja saat dia pulang nanti, tidak akan ada makanan di mejanya!"
"Bukankah itu membuatmu semakin terlihat bersalah?" tanya Moona.
"Aah! Pokoknya ini semua salah Risu! Risu, kemari kau! Aku ingin bicara denganmu!"
"Iofi, tunggu! Jemurannya belum ... semuanya selesai ...."
Moona hanya bisa pasrah dan menghela nafas. Ia melihat ke arah jemuran mereka yang kebanyakan adalah pakaian mereka semua.
"Lagi-lagi, aku sendiri yang ngerjain."
"Mau aku bantu?"
Saat Moona mulai menjemur lagi, dari balik pakaian yang ia jemur, ia mendengar suara seseorang menawarkan bantuan dan saat ia melihatnya, ternyata itu adalah Anya.
Dan tentu saja Moona menerima bantuannya dengan senang hati. Sambil menjemur, mereka juga sempat berbicara sedikit.
"Bagaimana?"
"Iya?"
"Apa kau sudah terbiasa tinggal di sini?" tanya Moona.
Moona dan Anya menjemur secara berseberangan sehingga mereka tidak bisa melihat wajah masing-masing karena terhalang pakaian dan hanya bisa mendengar.
Moona seperti biasa menjemur dari tali yang paling atas ke tali paling bawah, tapi Anya hanya menjemur di tali paling bawah. Dan kalian masih bertanya kenapa? Jawabannya sudah jelas, karena tinggi mereka hampir beda 20 cm.
"Jika ditanya terbiasa atau tidak, aku kira jawabanku biasa saja. Aku bisa tinggal di mana saja karena aku hanyalah sebuah keris. Jadi aku bahkan bisa tinggal di mejamu, Moona."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-Kosan HoloID
FanfictionFanfic yang menceritakan tentang kehidupan sehari-hari para member holoID dari gen 1 dan gen 2 (dan gen 3)