Penangkapan Phoenix Berhasil!

592 78 6
                                    

Setelah mengetahui tempat yang akan mereka tuju, pada keesokan paginya Amelia dan Calli langsung pergi menuju tempatnya. Sebuah restoran KFP yang sudah mendunia.

Mereka berdua kini telah berada di seberang jalan toko KFP dan sedang menunggu lampu merah berubah menjadi hijau. Sambil menunggu tersebut, Calli kemudian berbicara pada Amelia.

"Apa kau yakin itu tempat yang benar, Watson?"

"Tentu saja, kenapa kau berpikir itu salah? Lagipula pengamatanku tidak pernah meleset."

"Heh! Kalian manusia selalu saja bersikap sombong. Ketika semuanya tidak berjalan sesuai rencana kalian, kalian malah putus asa dan kehilangan semangat hidup. Entah sudah berapa kali aku mencabut nyawa orang yang mati karena bunuh diri."

"Well, itu semua tergantung pada diri manusianya masing-masing, Calli. Tapi ketika manusia gagal, umumnya mereka melakukan hal paling sederhana yang mereka bisa pikirkan."

"Contohnya?"

Amelia menengok ke belakang dan tersenyum ke arah Calli sebelum ia menjawab. "Kami akan mencobanya, lagi, lagi, lagi, sampai pada akhirnya kami berhasil. Bukankah itu rahasia mengapa ras manusia berhasil bertahan sampai saat ini?"

Calli terdiam ketika mendengar jawaban dari Amelia. Ia selalu berhasil membuat Calli terdiam dengan jawaban-jawaban tidak masuk akalnya, dan bagi Calli ini adalah pertama kalinya ia banyak mengobrol dengan manusia.

Karena selama ini yang ia lakukan hanyalah datang ketika ajal manusia telah tiba, mencabut nyawanya, lalu mengantar mereka ke peristirahatan terakhir. Ia tidak pernah mencoba mencari tahu lebih lanjut soal manusia karena tidak pernah tertarik padanya, sampai akhirnya ia bertemu Amelia.

Beberapa saat kemudian lampu merah berubah menjadi hijau dan Amelia kembali fokus ke jalan di depannya untuk menyebrang ke toko KFP-Calli juga mengikutinya di belakang.

Mereka datang sekitar jam 10 pagi sehingga KFP tidak terlalu ramai karena masih terlalu pagi untuk jam makan siang, jadi ini adalah waktu yang tepat untuk mengunjunginya.

Sebelum masuk, mereka sempat memperhatikan target mereka dari kaca luar toko. Calli kembali melihat ke berkas yang dibawanya dan foto orang yang ada di berkas sama persis dengan orang yang ada di dalam KFP. Gadis berambut oranye dengan gradasi kuning dan biru di ujung rambutnya.

"Jadi dia orangnya. Takanashi Kiara. Aku tidak percaya kalau ia bukan manusia."

"Kebanyakan dari mereka memilih menutupi identitas aslinya dan hidup sebagai manusia biasa."

"Kenapa begitu?"

"Lebih enak kalau kau memiliki teman yang sama denganmu, kan?"

"Hnm?"

Calli tidak mengerti dengan jawaban Amelia barusan, tapi ia tidak terlalu memperdulikannya. Justru kali ini Amelia yang terlihat aneh karena memperhatikan Calli dari atas sampai bawah dengan sangat serius.

"Ada apa?" tanya Calli.

"Hmm ... kalau dipikir-pikir, masuk ke restoran dengan pakaian seperti itu mungkin akan menimbulkan masalah."

"Masalah?"

Calli memeriksa pakaian yang sedang dipakainya. Tidak ada yang aneh dari pakaiannya menurut dirinya, kecuali jubah hitam panjang sampai telapak kaki dengan ujung robek-robek-sangat menggambarkan seorang Grim Reaper. Belum lagi ia bisa saja memakai tudung jubahnya yang membuatnya semakin mencurigakan.

"Aku rasa pakaianku tidak bermasalah," ucap Calli percaya diri."

"Woo! Lihat itu! Apa dia seorang cosplayer? Memangnya di sekitar sini ada event?"

Kos-Kosan HoloIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang