Hololive?

965 116 22
                                    

Setelah kedatangan Iofi yang secara tiba-tiba dan tidak diundang, akhirnya bertambah lagi orang—atau bisa dibilang makhluk lain yang tinggal di kos-kosan milik Alam.

Padahal belum sampai sebulan Alam membuka kos-kosannya, tapi sudah terlalu banyak kejadian yang membuat kepalanya jadi pusing.

Alam saat ini seperti biasa sedang duduk di lantai beralaskan karpet. Dengan laptop yang berada di pangkuannya, ia dengan tangkas mengetik keyboard untuk menyelesaikan tugas kuliahannya.

Ia juga seperti biasa menyalakan TV yang Alam gunakan sebagai background suara di rumah agar tidak terlalu sepi. Tapi untuk pertama kalinya, Alam pikir itu sudah tidak perlu lagi.

Saat sedang santai-santai mengerjakan tugas sambil meminun secangkir kopi bubuk instan, Alam dikejutkan dengan suara gaduh yang berasal dari dalam kos Moona.

Ia pun langsung berlari dan menghampirinya khawatir ada sesuatu terjadi pada Moona.

"Ada apa Moona?!"

"Ma-makhluk apa itu? A-Alam, tolong aku."

Alam melihat Moona yang sedang ketakutan dan memojok di dinding. Ia menunjuk ke arah bawah meja makan dengan tangannya yang gemetaran. Alam pun langsung melihatnya dan ternyata makhluk yang Moona maksud adalah seekor kecoa.

Teriakan minta tolong yang dibuat oleh Moona membuat jantung Alam kembali berdebar kencang. Ditambah dengan wajah takut yang Moona hasilkan hampir saja membuat Alam mimisan.

"Hah ... maksudmu kecoa itu? Tidak perlu takut seperti itu, ia tidak akan melukaimu."

"Be-benarkah?"

Alam pun mengangguk pasti. Untuk membuktikannya ia mengambil selembar koran yang ia gulung menjadi bentuk tabung. Ia akan menjadikannya senjata untuk membasmi kecoa itu.

Dengan perlahan Alam mendekati kecoa yang sedang diam, antena panjang kecoa itu bergerak-gerak seolah mengetahui kalau ada bahaya yang mengintainya saat ini. Tapi itu sudah terlambat, karena Alam sudah terlebih dahulu memukulnya.

"Eh?"

Alam melihat kearah gulungan koran tadi dan tidak melihat adanya bekas mayat kecoa tadi. Lalu ia pun mendengar sebuah suara, suara kepakan sayap yang menandakan bahaya bagi Alam.

Alam yang sedang menunduk kemudian menengok keatas dan melihat sebuah eksistensi makhluk yang sangat kuat dan tidak bisa dikalahkan, yaitu kecoa terbang.

Saat kecoa itu mulai terbang kesana kemari dengan acaknya, Alam dengan sigap menarik tangan Moona dan membawanya keluar kos-kosan.

"Uwaaa! Moona, ayo lari!"

"Sudah kuduga kalau dia makhluk yang berbahaya!"

Setelah keluar dan menutup pintunya dengan rapat, Alam dan Moona berhenti dengan keringat ketakutan yang sedikit keluar dari tubuh mereka masing-masing.

"Bagaimana ini?" tanya Moona.

"Untuk sekarang, kita jangan masuk dulu, okey?"

"Aku mengerti."

Setelah sepakat kalau makhluk di dalam tadi terlalu berbahaya untuk di dekati, akhirnya Moona berencana untuk tinggal di kamar Risu sampai Alam bisa mengumpulkan keberanian untuk mengusir kecoa tadi.

Mereka berdua akhirnya beralih ke kamar Risu. Ia lebih tenang daripada yang lainnya disini, meskipun Alam tidak tahu apa yang sedang dilakukan olehnya, tapi ini merupakan langkah yang bagus.

Alam kemudian mengetuk pintu sebelum memasuki kamar Risu.

"Risu, aku masuk ke dalam, ya?" ucap Alam.

"Silahkan."

Kos-Kosan HoloIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang