Gagal?

474 69 10
                                    

Akhirnya hari yang ditunggu oleh Amelia telah tiba, di mana pada akhirnya waktu dapat bergerak maju bagi dirinya. Kali ini Gura, Kiara, Calli, dan dirinya telah berdiri di depan sebuah gedung perpustakaan besar dengan arsitektur victoria inggris kuno sekitar abad 18-an.

Tempat ini bisa dibilang cukup terkenal karena banyak pengunjung yang meminjam atau sekedar membaca buku di sini. Meskipun tempat ini jarang dikunjungi oleh anak muda untuk belajar karena mereka lebih memilih ke Cafe atau semacamnya.

"Jadi ini adalah tempat dia biasanya berada?" tanya Calli.

"Ya, di timeline ini aku dengar dia adalah seorang penjaga perpustakaan di sini."

Amelia kali ini tidak mengajak Bubba karena ada larangan di perpustakaan membawa hewan peliharaan masuk ke dalam. "Baiklah, sebelum masuk aku akan menjelaskan rencananya di sini."

Yang lainnya memasang wajah serius ketika Amelia ingin menjelaskan rencananya. Hal ini penting dilakukan karena yang akan mereka hadapi nanti adalah makhluk yang 180° berbeda dari member lainnya.

"Pertama-tama, kalian harus-"

"Permisi." Tapi ucapan Amelia disela seseorang yang ingin masuk ke dalam perpustakaan. Karena saat ini mereka berempat berada di depan pintu.

Setelah orang itu masuk, Amelia kemudian melanjutkan kembali ucapannya. "Kalian harus-"

"Ah, maaf, maaf." Sepasang mudi-mudi berseragam sekolah kembali melewati mereka dan masuk ke dalam. Padahal barusan ada yang bilang kalau jarang anak muda yang mengunjungi perpustakaan ini.

Amelia memejamkan matanya dan muncul urat di dahinya karena menahan amarah. "Watson, kau okey?" tanya Calli melihat ekspresi Amelia.

"Ya ... tapi aku yakin kalau aku ingin menjelaskan lagi, pasti akan ada orang yang lewat lagi."

"Dari mana kau tahu itu?"

"Aku tahu. Ayo, kita harus mencari tempat terlebih dahulu sebelum-"

"Maaf."

Lagi-lagi ada seseorang yang menyela perkataan Amelia. Tapi saat Amelia ingin marah padanya, matanya melebar ketika melihat seseorang yang menegurnya barusan.

Rambut hitam dengan gradasi warna oranye di kedua ujung rambut depannya, lalu dua telinga bundar kecil di atas kepalanya, deskripsinya sama persis dengan apa yang berada di berkas milik Amelia.

"Watson, bukankah dia ...."

Tapi Amelia menghentikan ucapan Calli dengan gestur menahan dengan tangannya. Meskipun pada akhirnya Gura yang membocorkan kalau mereka sudah mengetahui siapa orang yang ada di depannya ini.

"Oh! Kau yang ada di foto di kertas Amelia!"

"?!!" Spontanitas dari Gura berada diluar dugaan Amelia yang membuatnya terlambat untuk menghentikannya.

"Hmm? Kertas? Apa kalian sedang menyelidikiku atau semacamnya?"

Amelia tidak langsung menjawabnya. Ia menunduk sehingga wajahnya dapat tertutup oleh topi fiddler yang sedang dipakainya. Dan setelah menenangkan dirinya sendiri, ia pun menunjukkan wajah penuh senyuman seperti biasanya lagi.

"Menyelidiki? Tentu saja tidak. Aku hanya ingin mewawancaraimu tentang beberapa hal."

"Mewawancarai?"

"Ya, aku penasaran soal pekerjaanmu dan juga perpustakaan ini. Apa boleh, Ina?"

"Hmm ...."

Meskipun ekspresi Amelia sudah seperti biasa, tapi tidak dengan yang lainnya yang sadar akan kekuatan dalam diri orang di depan mereka ini.

Kos-Kosan HoloIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang