Blok jalan di sekitar kos-kosan Alam. Biasanya pada petang dengan langit yang mulai berwarna jingga dan matahari bersiap terbenam ini, jalan itu benar-benar sepi dan jarang orang lewat daerah sini.
Dan karena suasananya yang sepi di setiap petang, mulai muncul rumor-rumor aneh kalau lewat situ pada jam-jam segini akan muncul penampakan wanita berambut hitam panjang yang memakai pakaian serba putih.
Mereka bilang kalau wanita itu suka berjalan di depan orang dan kemudian berhenti lalu mengagetkan mereka dengan wajah busuk dan darah yang menyeramkan.
Tapi sayangnya itu hanya rumor iseng yang dibuat orang-orang saja. Atau mungkin tidak.
Tiga orang perempuan dengan seragam SMA berjalan sambil mengobrol dengan cerianya. Mereka sepertinya tidak sadar kalau melewati jalan ini karena sedang mengobrol. Sampai salah satu dari mereka menyadarinya.
"Eh ... ini jalan yang katanya serem itu, kan?" ucap salah satu dari mereka.
"Ahahaha ... masih percaya gosip begituan? Enggak ada yang begituan, tau. Makhluk hidup di dunia ini hanya manusia, hewan, dan tumbuhan."
"Kau bilang begitu karena belum pernah ketemu sama mereka, kan?"
"Tentu saja tidak pernah, karena emang enggak ada."
"Permisi, kak ...."
Tiba-tiba di belakang mereka ada seorang gadis yang memanggil mereka bertiga. Mereka bertiga tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena terhalang poni panjang hitamnya.
"Hn? Ada apa?"
"Ini sudah mau malam, nanti anak kecil sepertimu bisa diculik hantu, lho."
"Apa ...."
"Apa?"
Lalu gadis itu mendongakkan kepalanya dan poninya pun jatuh ke samping sehingga wajah gadis itu dapat terlihat dengan jelas.
Wajah pucat dengan darah mengalir dari kedua matanya, di mana salah satu bola matanya telah menghilang. Lalu di bagian pipi dekat ujung mulut gadis itu juga berlubang dan terdapat belatung yang terlihat menggeliat keluar dari dalam.
"Apa kakak tahu di mana rumahku berada?"
"SE ... SETAN!!"
Dua orang gadis SMA tadi sudah berlari duluan meninggalkan temannya yang tidak percaya hantu tadi. Ia terjatuh dengan posisi terduduk dan bergerak mundur perlahan mencoba menjauh dari gadis kecil itu.
"Me-menjauh dariku ...."
"Kenapa kakak takut? Aku cantik kan, kak? Hei kak, kenapa diam saja?"
"TI ... TIDAK!! SEKARANG AKU PERCAYA!!"
Gadis SMA itu pun kemudian juga berlari menyusul temannya yang sudah lari duluan. Sementara gadis kecil itu-Kunti-chan hanya melihat mereka berlari sambil sebuah senyum terbentuk di bibirnya.
"Ihihihi ... seru sekali!" Tawa khas kuntilanak dikeluarkan oleh Kunti-chan karena berhasil menakuti mereka.
"Hah ... orang seperti mereka memang gampang untuk ditakuti, mumpung aku lagi luang aku cari mangsa lain, ah."
Seakan tepat waktu sekali, Kunti-chan mendengar langkah kaki yang berhenti di belakangnya karena ia sedang berdiri di tengah jalan saat ini. Ia kemudian menyeringai dan langsung menengok ke belakang untuk menakuti orang yang ada di belakangnya.
"Permisi ... apa kau tahu ruma-"
"Bisa kau minggir dari sana?"
Dan saat Kunti-chan menengok ke belakang, ia langsung berhadapan dengan wajah seorang laki-laki yang tampak lemas dan terlihat sudah mati, padahal ia masih hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-Kosan HoloID
Fiksi PenggemarFanfic yang menceritakan tentang kehidupan sehari-hari para member holoID dari gen 1 dan gen 2 (dan gen 3)