"Apa jawabanku kurang jelas? Tidak ada yang pergi kemanapun dari kos-kosan Alam!" ucap Moona tegas.
Teriakannya menggema dengan jelas sampai ke barisan paling belakang pasukan Zeta. Tapi seperti sudah menyangka kalau keadaannya pasti akan jadi begini, Zeta jadi tidak terlalu terkejut.
Zeta memiliki dua pistol kali ini. Dengan jenis yang sama tapi memiliki dua jenis peluru yang berbeda, yang ada di genggamannya adalah pistol dengan peluru biasa, sementara satu lagi yang masih tersimpan di sarungnya adalah pistol dengan satu peluru buatan Veratti.
"Begitu. Sebenarnya aku sudah sedikit bisa mengiranya, memang harus seperti ini, ya?"
"Iya, memang harus seperti ini."
"Bagaimana dengan warga sekitar?" tanya M-chan.
"Tenang saja, mereka semua sudah diberikan peringatan palsu untuk tidak keluar rumah hari ini. Kau tahu, berita virus-virus palsu yang sedang marak itu?"
Veratti menanggapi santai pertanyaan M-chan. Tapi itu telah menjawabnya dan dia bersyukur karena organisasi Voluspa ini tidak sampai melibatkan warga biasa.
Zeta kemudian menodongkan pistolnya ke kelompok Moona. Anak buah Zeta di belakangnya juga mengikutinya kecuali Veratti yang masih berdiri santai dan tidak melakukan apapun.
"Woah ..., seramnya. Aku jadi takut nih." Anya tersenyum sambil merespon sarkas melihat Zeta dan pasukannya yang sangat serius.
"Lukamu bahkan belum sembuh sepenuhnya, orang yang kalah sebelumnya masih berani bicara seperti itu?" ucap Zeta menanggapi Anya.
"Aku punya prinsip 'yang lalu biarlah berlalu, yang penting adalah yang sekarang'. Dan juga ... jangan anggap kalau kami tidak melakukan persiapan apapun, wahai Agent rahasia."
Anya menyeringai lalu meneriakkan nama Iofi. Iofi yang mengerti dengan tanda Anya kemudian memfokuskan kekuatannya. Berkat M-chan yang melatihnya seminggu ke belakang bersama Reine, kini ia bisa lebih memaksimalkan kekuatan barrier miliknya.
"Meluas!"
Barrier berbentuk kubus transparan kemudian meluas sekitar dua kali luas kosan serta halaman kos-kosan Alam, mengurung semua orang yang berada di sekitar Iofi.
Sementara pasukan Zeta yang tidak masuk ke dalam barrier juga tidak bisa menembusnya meskipun sudah berusaha sekuat tenaga bahkan menembakinya terus-menerus juga tidak membuahkan hasil.
"Apa yang kau lakukan? Kau membatasi jalan pelarianmu sendiri, apa kau bodoh?" ucap Zeta.
"Hehehe ... kata siapa? Reine, sekarang giliranmu."
"Kalau udaranya tidak bersih, aku tidak bisa membukanya. Tapi sayang, orang yang bisa aku kirim masih tidak dapat aku kontrol."
Reine berbicara sambil kedua tangannya mengarah ke depan. Ia memejamkan matanya dan berfokus untuk beberapa detik sampai sesuatu yang mengejutkan Zeta terjadi.
Satu persatu pasukan elit milik Zeta seperti tersedot ke suatu tempat yang tidak berada di dunia ini. Mereka tidak tersedot pada satu titik yang sama, melainkan muncul sebuah warp di tengah perutnya dan membawa mereka pergi.
"Eh? Eh?! Ehh!!"
"Apa yang terjadi?!"
"Tubuhku! Tubuhku terhisap sesuatu!"
Meskipun disebut sebagai pasukan elit, tapi tersedot ke dunia lain bukanlah hal yang pernah mereka lakukan di latihan. Jadi kejadian ini adalah yang pertama kalinya bagi mereka dan sekaligus membuat mereka terkejut.
Zeta yang melihat kejadian tak masuk akal lainnya di depan matanya tidak bisa berbuat apa-apa melihat anak buahnya menghilang satu persatu kecuali menyuruh Reine menghentikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-Kosan HoloID
FanfictionFanfic yang menceritakan tentang kehidupan sehari-hari para member holoID dari gen 1 dan gen 2 (dan gen 3)