Kebencian selalu menghiasi hidupku. Kepergian ku adalah harapan mereka. Namun, tuhan menginginkanku untuk tetap hidup. Untuk menemukan titik bahagia yang ku harapkan.
~alukaalkenzia~Sebelum baca Vote dan Komen di setiap paragraf ya plisss🤗
Selamat membaca:)
***
Author POVAluka menyusuri koridor sekolah untuk menuju kelasnya yang terletak di lantai atas pojok.
"Loh...kog tumben udah sepi, biasanya masih banyak yang didepan?" Aluka mengernyitkan dahi.
Byurrrrr
"Hahahaha" gelegar tawa menggema di seluruh ruangan.
Firasatnya memang selalu benar. Sekarang bajunya sudah basah kuyup akibat ulah teman sekelasnya.
"Rasain lo! Makanya jangan bikin ulah terus."
"Tau bikin malu aja."
"Keluar aja deh lo dari sekolah ini!"
"Dasar benalu!"
"Bitch!"
"Pembawa sial."
"Sampah sekolah!"
"Mati aja lo!"
Seluruh sumpah serapah teman Aluka berikan padanya, tanpa memikirkan betapa hancurnya diri Aluka sekarang ini.
Mungkin ini juga merupakan kebetulan atau apa, kelas 11 Ipa 2 berada di lantai atas bagian pojok. Karena jauh dari ruang guru, maka guru tak pernah tahu perlakuan yang didapat Aluka selama ini.
Yang mereka tahu hanya Aluka adalah gadis yang pendiam dan introvet sehingga susah mendapatkan teman. Padahal sebaliknya, ia ingin berteman dengan yang lainnya namun mereka menjaga jarak darinya.
Bagaimana dengan kelas sebelah?
Apa mereka tidak mendengarnya? Mereka mendengar pasti.Lalu, tidak melapor pada guru?
Bahkan, mereka juga menikmati pertunjukan itu.Kejam. Satu kata yang pantas ditujukan untuk seonggok tanah seperti mereka.
Sebenarnya siapa yang pantas mati di sini?
Kenapa manusia tidak berhati seperti mereka masih hidup di tahun 2021 ini? Wkwk
Aluka? Bagaimana dengan gadis itu sekarang?
"Kalian ngapain basahin aku? Aku udah mandi kog tadi." Ucapnya dengan seulas senyum manis yang tulus.
"Oh ya? Kan lo SAMPAH! Jadi pasti selalu kotor dong." Kata Fani, dengan menekankan kata SAMPAH.
"Hahahaha." Tawa mereka pecah untuk kesekian kalinya.
"Kalian ada ada aja. Masih pagi gini udah ngerjain aku? Kalian kangen ya soalnya kemarin minggu nggak ngerjain aku?" Tanyanya dengan terkikik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aluka (Proses Penerbitan)
Teen Fiction"Ma, Aluka sakit. Boleh aku tidur sama mama?" "Pergi! Kamu di rumah papamu saja!" ··· "Aluka buatin makanan kesukaan papa." "Bisa kamu pergi dari hadapan saya?!" ··· Aluka Alkenzia. Gadis dengan seluruh luka yang dirasa namun tetap menabur kasih unt...