Halloo guys🤗
Maaf baru up🙏✌️
Jangan lupa buat vomment sebagai tanda support kalian yaa🥰
|Happy reading|
•••
Aluka menatap hujan deras dari balkon, jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, namun matanya tidak ada niatan untuk terlelap.
Ia mengusap foto Ayahnya dengan tersenyum manis, namun hatinya berdenyut nyeri.
"Ayah aku capek, mau tidur."
"Ayah dateng ke mimpi Aluka ya, aku kangen," lanjutnya kemudian menatap botol berisi pil.
Dengan sekali tenggak, gadis itu menelan 5 pil sekaligus kemudian berjalan menuju tempat tidur.
Matanya terpejam, namun tidak juga bisa terlelap dengan tenang. Sedari tadi gelisah menyerangnya, pikirannya seperti kosong dan hampa namun kepalanya terasa pusing.
Aluka bangun dan melempar bantalnya ke sembarang arah, matanya memanas.
Ia memilih untuk meringkuk di pojok kamar dengan penerangan yang padam.
"Ayah aku harus gimana? Hiks. Aku capek pengen istirahat sebentar aja, tapi nggak bisa. Aku pengen tidur dipangkuan Ayah supaya bisa tidur, hiks." Gadis itu menangis dengan tangan yang mengepal kuat.
"Kenapa ini berat Tuhan? Aku pikir ini akan mudah," paraunya dengan kepala yang ia benturkan ke tembok.
Suara detik jam terdengar seperti ingin menghancurkan gendang telinga gadis itu, entah apa yang terjadi padanya hingga begitu hancur.
"Arghhhhhhhh-" Aluka menghancurkan semua yang ada di dalam kamarnya.
Pintu terbuka dari luar, Alfen menyalakan lampu kamar Aluka.
Sepasang suami istri itu membeku melihat seorang gadis yang terduduk membelakanginya di lantai.
"Kamu belum tidur?" Alfen melangkah mendekati gadis itu.
Syia meneguk salivanya menatap kamar yang berantakan dengan pecahan kaca dan beberapa tetes darah di lantai.
Alfen yang mengetahui bahwa Aluka hendak menelan pil dalam jumlah banyak langsung menepisnya kasar.
"Apa ini Aluka?!" sentaknya dengan merebut botol pil tersebut.
Alfen yang mengetahui pil apa itu langsung menarik gadis itu hingga berdiri.
"Kamu gila?! Minum pil itu tanpa resep dokter dalam jumlah segitu banyaknya?!"
Syia merebut pil itu dan ikut terkejut. "Obat tidur," gumamnya.
"Kembalikan Pah, aku butuh itu."
Alfen menggeleng. "Nggak, kamu nggak butuh itu Aluka. Kalau kamu butuh psikiater untuk semua trauma itu saya akan bantu, jangan melakukan hal bodoh itu lagi."
"Aku cuma butuh itu agar bisa tidur Pah, semenjak kepergian Ayah aku nggak bisa tidur," lirih Aluka dengan meraup wajahnya frustasi.
![](https://img.wattpad.com/cover/261571169-288-k403034.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aluka (Proses Penerbitan)
Teen Fiction"Ma, Aluka sakit. Boleh aku tidur sama mama?" "Pergi! Kamu di rumah papamu saja!" ··· "Aluka buatin makanan kesukaan papa." "Bisa kamu pergi dari hadapan saya?!" ··· Aluka Alkenzia. Gadis dengan seluruh luka yang dirasa namun tetap menabur kasih unt...