Part 43~Cewek spesial(?)~

1.8K 167 23
                                    

Hai semua🤗

Selamat 🌃

Comeback nih, nungguin ya.

Aku ganti judul jadi DeritAluka.

Setuju nggak sih?

Kalau dulu Goeloum itu artinya penderitaan.

Jangan lupa komennya ya:) biar aku semangat buat lanjut.

|Happy reading|

•••
Entah masa lalumu  atau memang dirimu sendiri yang membuat benteng diantara kita tuk bersatu.
~alukalkenzia~

"Stop!" Suara melengking Aluka membuat Ganta mengerem motor mendadak.

Ganta melepas helmnya dan menoleh menatap Aluka datar, membuat gadis itu menyengir tanpa dosa.

"Lo mau mati?" pertanyaan Ganta sukses membuat Aluka membulatkan mata.

"Ya nggaklah, gila aja lo. Tapi kalau matinya bareng lo bisa gue pikirin deh," celos Aluka asal.

Ganta menjitak kepala Aluka pelan. "Kalau lo mau mati nggak usah ajak gue."

"Ya kan gue maunya mati ngajak hmbbb–" Cowok itu membekap mulut Aluka membuat gadis itu gelagapan dengan mata menatapnya tajam.

"Udah bisa diem?"

"Hmmbbbb–"

Ganta menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa? Mau dilepasin?" Pertanyaan menyebalkan cowok itu membuat Aluka mengangguk cepat.

"Nggak usah bawel," ketus Ganta kemudian melepas bekapannya.

"Wahh gila ya lo–"

"Bawel gue tinggal," ancam Ganta dengan nada datar penuh keseriusan membuat Aluka mengerucutkan bibirnya.

"Iya-iya maapin sayang," celetuk Aluka dengan tersenyum lebar.

"Kenapa nyuruh berhenti?"

"Gue mau–"

"Mau apa?"

"Mau itu," jawab Aluka dengan menunjuk pedagang kaki lima yang menjual arum manis di seberang sana.

"Nggak," tolak Ganta dengan bersiap memakai helmnya kembali.

"Yahh- kok lo gitu sih, gue pengen banget lo ini. Lo takut gue minta bayarin? Nggak akan, gue bayar sendiri kok, nih gue bawa uangnya," ujar Aluka dengan mengeluarkan uang sepuluh ribu dari sakunya.

Ganta mengembuskan napas kasar. "Naik."

Aluka menghentakkan kakinya kesal. "Nggak mau, gue mau beli itu."

"Iya Aluka, makanya lo naik biar gue anterin sampai sana, atau lo mau jal–"

Plak

Ganta menatap datar Aluka setelah mendapat tamparan pelan di pipi kanannya.

"Ini seriusan lo mau?" tanya Aluka dengan wajah berbinar.

"Naik," titah Ganta sekali lagi.

Aluka dengan semangat naik motor Ganta dan menepuk pundak cowok itu. "Cus gassss!"

"Gue lebih suka dia pendiem daripada nggak tahu malu gini," batin Ganta.

Ganta menancap gasnya dan menyeberang untuk menuju penjual arum manis.

Aluka (Proses Penerbitan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang