Andai setiap sakitku ada dirimu. Andai setiap derita kulalui bersamamu. Andai aku pernah merasakan hangat pelukmu. Pasti diri ini akan menjadi seorang yang paling bahagia meski dirundung derita pilu.
~alukaalkenzia~•••
Hai guys🤗
Afa come back.Gimana menurut kalian cerita ini?
Ngebosenin?
Maaf, aku juga lagi belajar buat kalian puas sama cerita ini:)Semangatin Afa yuk! Wkwk
Jangan lupa vote, comment yang banyak juga.
Kalian dari mana aja nih?
Happy reading🤗
***
Laki-laki dengan pawakan tinggi, serta pahatan wajah tampan dan tegas tengah bergulit dengan berbagai buku-buku tebal untuk persiapan olimpiade. Namun setelah mencoba sedemikian rupa cara agar dapat fokus belajar, nyatanya fokusnya hanya terpaku pada sosok yang ia tinggal sendiri di UKS.
"Kenapa nggak tenang gini sih gue. Kayaknya gue harus lihat tuh cewek,"monolognya kemudian bangkit dari duduknya.
"Loh, Ganta mau kemana? Udah selesai belajarnya?"tanya penjaga perpus yang melihat cowok itu hendak keluar perpus.
"Hm,"balas Ganta tanpa menatap penjaga. Sontak hal itu membuatnya geleng-geleng kepala heran dengan sikap laki-laki itu.
Ganta berjalan menyusuri koridor dengan langkah gusar.
"Masak tadi di UKS rame banget, katanya ada cewek pingsan dengan darah dimana-mana,"gosip dua siswi.
Mendengar itu membuat jantung Ganta berdetak tidak karuan, "siapa yang Lo maksud?"tanya cowok itu kepada dua siswi tadi.
"Eh_ Ganta ganteng, dari mana mau kemana ini?"tanya salah satu siswi dengan senyum jahil dan saltingnya.
Ganta memutar bola matanya jengah,"Gue tanya siapa yang Lo maksud tadi?"tanya cowok itu sekali lagi dengan penekanan pada setiap katanya dan tatapan tajam.
Ditatap tajam seperti itu membuat kedua siswi tadi menciut dan takut,"ngg-nggak tahu,"cicitnya.
Cowok itu mengusap kasar wajahnya frustasi dan berlari menuju ruang UKS dengan doa semoga yang ia khawatirkan tidak terjadi.
UKS sudah dipenuhi dengan siswa-siswi yang mengintip dari jendela, karena pintu ruangan tersebut ditutup rapat-rapat.
Langkah kaki Ganta memelan dengan nafas yang berderu tidak teratur,"siapa di dalem?"tanya cowok itu kepada Rizky, kelas 11 Ipa 2.
Rizky sedikit terkejut melihat orang di sebelahnya yang bertanya, padahal ia tahu betul siapa Arganta Bernickno. "Biasa, si cewek caper." Jawaban cowok itu membuat Ganta memberikan tatapan tajamnya.
"Maksud Gue Aluka,"jawab Rizky dengan nyengir.
Aluka
Dada Ganta terasa sesak mengetahui apa yang ia takuti dan khawatirkan benar-benar terjadi. Entah mengapa bayangan wajah gadis lugu itu berputar dalam ingatannya, senyum manisnya, tawa pahitnya, serta ketika ia menahan tangisnya. Dengan linglung cowok itu menerobos siswa-siswi yang menghalanginya untuk menuju pintu UKS. Ia tidak memperdulikan tatapan heran dan terkejut orang-orang karena dirinya, hanya satu yang ia pikirkan, Aluka Alkenzia, gadis yang mengingatkannya dengan seseorang di masa kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aluka (Proses Penerbitan)
Teen Fiction"Ma, Aluka sakit. Boleh aku tidur sama mama?" "Pergi! Kamu di rumah papamu saja!" ··· "Aluka buatin makanan kesukaan papa." "Bisa kamu pergi dari hadapan saya?!" ··· Aluka Alkenzia. Gadis dengan seluruh luka yang dirasa namun tetap menabur kasih unt...