Part 33~Kebakaran~

2.7K 225 36
                                    

Hai semua🤗
Afa comeback

Kangen aku?

Jangan lupa Vote, comment, and share😊

Komen kalau ada typo:)sama² belajar.

Happy reading🤗

•••

Bommmmmmm

Suara menggelegar yang diiringi teriakan histeris menggema ke seluruh kantin. Banyak yang langsung berhamburan lari keluar.

Frezo, Risky dan Laxo berusaha melindungi gadis-gadisnya dan membawa ke tempat yang aman.

"Zo, Aluka!"pekik Rasyi.

Frezo melihat kanan kiri untuk mencari Aluka di tengah lautan manusia yang histeris ketakutan.

"Gue ikut nyari,"pinta Rasyi.

Frezo menggeleng. "Nggak, lo di sini aja. Biar gue sama yang cowok-cowok aja yang nyari, oke?"

"Lo harus temuin dia!"

Frezo mengangguk. "Gue janji."

"Bima juga nggak ada!"pekik Finka histeris dengan air mata yang menggenang.

Laxo berbalik untuk memeluk Finka sebentar. "Tenang. Kita akan cari mereka berdua dengan selamat,"ujarnya setelah melepaskan pelukannya pada Finka untuk menenangkan.

Finka mengangguk. "Hati-hati kalian."

Frezo, Risky dan Laxo memakai jaketnya dan saling menatap kemudian masuk ke kantin yang sudah terbakar hebat. Semua gadis terpekik histeris melihat ketiga cowok itu masuk ke lautan api tanpa rasa takut sedikitpun.

...

"Aaaaa--Bimaaa."

"Lo nggak papa?"tanya Bima masih dengan memeluk erat Aluka untuk melindungi gadis itu.

"Harusnya aku yang nanya, kamu nggak papa?"

Bima tersenyum singkat. "Aku nggak papa. Kita harus segera keluar dari sini. Are you ready?"

Aluka terlihat ragu-ragu. "Aku takut,"lirihnya dengan melihat api di depannya ngeri.

Dengan cepat Bima memutar badan Aluka hingga menatapnya. "Hey, jangan dilihat kalau takut. Cukup dengerin aja instruksi gue,"pesannya dengan menangkup pipi Aluka.

Aluka tersenyum dan mengangguk mantap. "Aku percaya sama kamu,"ujarnya membuat Bima membalas tersenyum.

Bima melepas kancing seragamnya sehingga menyisakan kaos warna hitamnya.

Aluka hanya mengamati, namun setelahnya terpaku ketika Bima membalutkan seragamnya pada tubuh Aluka.

"Biar nggak kena panas Al,"ucap Bima. Kemudian mendekap Aluka untuk melindungi. "Ayo lari."

Dengan gesit laki-laki itu membawa Aluka berlari untuk mencoba mencari jalan keluar. Berkali-kali juga harus menghindar dari runtuhan kayu yang terbakar.

Aluka (Proses Penerbitan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang