Part 51~Mimpi Buruk~

2.8K 274 52
                                    

Apa kabar?

Afa update nih kawan🤗

Malam minggu ngapain nih?

Siap buat ngerasain sensasinya?

|Happy reading|

•••

"Ayah mau kemana?"

Seorang pria yang memakai baju serba putih itu berbalik badan dan tersenyum manis kepada putrinya.

Tanpa mengatakan apapun, pria itu mengelus puncak kepala sang putri dan mengecupnya lama.

"Ayah mau kemana?"

Pria itu berjalan meninggalkan anaknya tanpa sepatah kata pun.

"Ayah jangan pergi!"

"Ayahhhh–"

Napas gadis itu tersenggal-senggal, badannya sudah terduduk lemas di atas bankar.

"Ayah." Tangan gadis itu meraba ke udara hingga terjatuh ke lantai.

Seorang perawat memasuki kamar Aluka setelah mendengar suara ribut dan membantu gadis itu.

"Ya ampun Aluka, kamu kok bisa jatuh?"

Aluka menerima uluran tangan perawat. "Sus, Ayah saya di mana?"

"Dia ada."

"Di mana?"

"Seperti yang dia katakan Aluka, tuan Fernan ada urusan penting." Dokter baru saja masuk ke kamar rawat Aluka, kemudian langsung membantu gadis itu untuk kembali ke ranjang.

"Dia baik-baik saja kan? Tadi aku mimpi dia pergi ninggalin aku."

Mulut Frisa dan perawat itu tercekat.

"Kamu mau minum?" dalih perawat dengan menyodorkan air minum.

Aluka mengangguk dan menegak air dalam gelas dengan bantuan perawat.

"Apa yang kamu rasakan sekarang Aluka?"

"Aku mau ketemu keluarga pendonor mata buat aku."

"I-iya nanti kita ke makamnya."

"Telepon Ayah, aku mau bicara dengannya."

Perawat perempuan itu saling pandang dengan dokter Frisa. Menatap iba gadis yang matanya masih dibalut perban itu.

"Dokter Frisa! Aku mau telepon Ayah sekarang!"

"Ah- oke, bentar." Frisa mengambil ponsel Aluka yang berada di meja dan mencari nomor Fernan.

"Ini." Ponsel itu Frisa berikan pada Aluka.

Gadis itu meletakkan ponselnya di telinga, senyumnya terus mengembang, berharap pria itu mengangkatnya.

Tutt

Aluka (Proses Penerbitan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang