Part 48~Broken~

2.4K 218 31
                                    

Hai kawan🤗

Apa kabar?

Maaf kemaleman upnya🙏

Langsung aja cus baca, komen, dan vote ya kawan✌️

|Happy reading|

•••

Aluka menatap sebuah surat di tangannya dan memantapkan untuk menaruh surat tersebut di motor Ganta sepulang sekolah.

"Baik anak-anak kita ketemu lagi di jam biologi besok ya, jangan lupa dikerjakan prnya," pesan Bu Ina guru biologi.

Aluka langsung bangkit untuk keluar kelas, namun terurungkan karena Bu Rita yang memasuki kelas.

"Aluka bisa bicara sebentar?" tanya guru setengah baya itu.

Aluka mengangguk dan menyalimi wali kelasnya itu. Seluruh teman sekelas kembali duduk di tempatnya masing-masing, begitupun Aluka.

"Anak-anak ada yang bisa jelaskan kejadian tadi sama saya?"

Semua bungkam, membuat Aluka yang ingin segera pulang pun membuka suara agar tidak membuang waktu sia-sia.

"Tadi Caca kehilangan uang buat bayar spp Bu, karena kebetulan saya yang ada di kelas, anak-anak nuduh saya yang ngambil uang–"

"Eh bukan nuduh ya, tapi itu fakta," sergah Finka cepat dengan sinis.

"Tadi pas ditanya diem aja, sekarang giliran gue jelasin malah nyerocos, mau lo apa sih?" geram Aluka melihat tingkah Finka yang terus memojokkannya.

"Sudah Aluka, Finka. Kalian jangan berantem terus," lerai Bu Rita. "Kalian jangan nuduh sembarangan nak–"

"Bukti udah ada Bu, tadi saya cek tas anak-anak dan uangnya ada di tas Aluka," adu Frezo.

"Iya Bu, udah jelas tuh anak yang nyuri, orang udah ada buktinya," timpal Fani.

Bu Rita menatap Aluka kecewa. "Kenapa kamu lakuin itu Aluka?"

"Saya nggak ngambil Bu," bela Aluka dengan tegas.

"Maling mana mau ngaku, bisa penuh penjara kalau maling ngaku," cibir Finka.

"Terserah kalian mau percaya atau nggak, percuma gue jelasin sesuatu sama orang yang tuli akan kejujuran dan buta akan kenyataan," tukas Aluka kemudian berlari keluar kelas.

Gadis itu berlari menuju perpustakaan tempat biasanya Ganta berada saat pulang sekolah. Napas lega Aluka keluarkan tatkala melihat lelaki itu masih duduk tenang di dalam perpustakaan.

Aluka memilih untuk ke parkiran menaruh surat yang sudah ia tulis sebelum kejadian tadi.

"Lo ngapain?"

Aluka tersentak. "Lo ngagetin aja Kak." Gadis itu mengelus dadanya.

Faga terkekeh. "Lo mau ikut gue?"

"Kemana?"

"Ke suatu tempat paling menyedihkan," terawang Faga.

Aluka (Proses Penerbitan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang